30 Surat Pendek Juz Amma dan Tip Menghafalnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
3 Mei 2024 16:09 WIB
·
waktu baca 22 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 30 surat pendek juz amma  Foto Muhammad Aaman/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 30 surat pendek juz amma Foto Muhammad Aaman/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juz Amma merupakan juz terakhir atau juz ke-30 dalam Al Quran. Isinya berupa surat pendek-pendek yang mudah dihafal. Jumlahnya ada 37 surat, dan di antaranya adalah 30 Surat Pendek Juz Amma.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari idr.uin-antasari.ac.id, juz 30 disebut juz amma karena di awal juz tersebut diawali dengan surat an-Nabâ yang mana ayat pertamanya berbunyi ‘amma yatasᾶ’alũn.

30 Surat Pendek Juz Amma

Ilustrasi Al Quran. Foto Masjid MABA/Unsplash
Surat-surat pendek yang ada di juz amma seringkali digunakan dalam bacaan salat.
Berikut ini adalah 30 surat pendek juz amma dalam huruf latin beserta terjemahannya.

1. Al-Ghaasyiyah

Hal ataaka hadiitsul ghaasyiyah
Wujuuhuy yawmaidzin khaasyi'ah
'Aamilatun naashibah
Tashlaa naaran ḥaamiyah
Tusqaa min 'aynin aaniyah
Laysa lahum tha'aamun illaa min dharii'
Laa yusminu walaa yughnii min juu'
Wujuuhun yawma-idzin naa'imah
Lisa'yihaa raadhiyah
Fii jannatin 'aaliyah
Laa tasma'u fiihaa laaghiyah
Fiihaa 'aynun jaariyah
Fiihaa sururun marfuu'ah
Wa-akwaabun mawdhuu'ah
Wanamaariqu mashfuufah
Wazaraabiyyu mabtsuutsah
Afalaa yanzhuruuna ilaa al-ibili kayfa khuliqat
ADVERTISEMENT
Wa-ilaas samaa-i kayfa rufi'at
Wa-ilal jibaali kayfa nushibat
Wa-ilal ardhi kayfa suthiḥat
Fadzakkir, innamaaa anta mudzakkir
Lasta 'alayhim bimushaythir
Illaa man tawallaa wakafar
Fa yu'azzibuhullahul 'azabal akbar
Inna ilaynaa iyaabahum
Tsumma inna 'alaynaa ḥisaabahum
Artinya:
"Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka),
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi,
tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.
Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
ADVERTISEMENT
dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, tetapi orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”

2. Al-Balad

Laa uqsimu bihaadzaal balad
Wa-anta ḥillun bihaadzaa albalad
Wawaalidin wamaa walad
Laqad khalaqnal insaana fii kabad
Ayaḥsabu an lay yaqdira 'alayhi aḥad
Yaquulu ahlaktu maalal lubadaa
Ayaḥsabu allam yarahu aḥad
Alam naj'al lahu 'aynayn
ADVERTISEMENT
Walisaanaw wa syafatayn
Wahadaynaahun najdayn
Falaq tahamaal 'aqabah
Wamaa adraaka mal'aqabah
Fakku raqabatin
Aw ith'aamun fii yawmin dzii masghabah
Yatiiman dzaa maqrabah
Aw miskiinan dzaa matrabah
Tsumma kaana minalladziina aamanuu watawaashaw bishshabri watawaashaw bilmarhamah
Ulaa-ika ash-ḥaabul maymanah
Waalladziina kafaruu bi-aayaatinaa hum ash-ḥaabul masy-amah
'Alayhim naarun mu' sadah
Artinya:
"Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, dan demi bapak dan anaknya.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya?
Dan mengatakan: 'Aku telah menghabiskan harta yang banyak'.
Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.
ADVERTISEMENT
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.”

3. Al-Infitar

Idzaassamaaun fatharat
Wa-idzaal kawaakibun tatsarat
Wa-idzaal biḥaaru fujjirat
Wa-idzaal qubuuru bu'tsirat
ADVERTISEMENT
'Alimat nafsum maa qaddamat wa-akhkharat
Yaa ayyuhaal-insaanu maa gharraka birabbikal kariim(i)
Al-ladzii khalaqaka fasawwaaka fa'adalak(a)
Fii ayyi shuuratin maa syaa-a rakkabak(a)
Kallaa bal tukadzdzibuuna biddiin(i)
Wa-inna 'alaikum lahaafidzhiin(a)
Kiraaman kaatibiin(a)
Ya'lamuuna maa taf'aluun(a)
Innal-abraara lafii na'iimin
Wa-innal fujjaara lafii jaḥiimin
Yashlawnahaa yawmaddiin(i)
Wamaa hum 'anhaa bighaa-ibiin(a)
Wamaa adraaka maa yawmuddiin(i)
Tsumma maa adraaka maa yawmuddiin(i)
Yawma laa tamliku nafsun linafsin syai-aa(n) waal-amru yawma-idzil lillaah
Artinya:
"Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan menjadikan meluap,
dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.”

4. At-Thariq

Was sama'i wath-thaariq
Wa maa adraaka math-thaariq
ADVERTISEMENT
An-najmuts tsaaqib
Ing kullu nafsil lamma 'alaiha hafizh
Falyandzhuril-insanu mimma khuliq
Khuliqa mim ma'in daafiq
Yakhruju mim bainish-shulbi wath-tharaa 'ib
Innahu 'ala raj'ihi laqaadir
Yauma tublas-saraa`ir
Fa maa lahuu ming quwwatiw wa laa naashir
Was-samaa`i dzaatir-raj'
Wal-ardhi dzaatish-shad'
Innahuu laqaulun fashl
Wa maa huwa bil-hazl
Innahum yakiiduuna kaidaa
Wa akiidu kaidaa
Fa mahhilil-kaafiriina am-hil-hum ruwaidaa
Artinya:
"Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
(yaitu) bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya.
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).
Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.
Demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.
Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.
Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.
Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.”

5. Asy-Syams

Wasy-syamsi wa duḥaahaa
Wal-qamari idzaa talaahaa
Wan-nahaari idzaa jallaahaa
Wal-laili idzaa yagsyaahaa
Was-samaa'i wa maa banaahaa
Wal-ardhi wa maa thaahaahaa
ADVERTISEMENT
Wa nafsiw wa maa sawwaahaa
Fa al-hamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa
Qad aflaḥa man zakkaahaa
Wa qad khaaba man dassaahaa
Kadzdzabat tsamuudu bitagwaahaa
Idzimba'atsa asyqaahaa
Fa qaala lahum rasuulullaahi naaqatallaahi wa suqyaahaa
Fa kadzdzabuuhu fa 'aqaruuhaa, fa damdama 'alaihim rabbuhum bidzambihim fa sawwaahaa
Wa laa yakhaafu 'uqbaahaa
Artinya:
"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya,
dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
ADVERTISEMENT
lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ('Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya'.
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.”

6. Al-Lail

Wal-laili idzaa yagsyaa
Wan-nahaari idzaa tajallaa
Wa maa khalaqadz-dzakara wal-untsaa
Inna sa'yakum lasyattaa
Fa ammaa man 'atsa wattaqaa
Wa shaddaqa bil-ḥusnaa
Fa sanuyassiruhuu lil-yusraa
Wa ammaa mam bakhila wastagnaa
Wa kadzdzaba bil-ḥusnaa
Fa sanuyassiruhuu lil-'usraa
Wa maa yugnii 'an-hu maaluhuu idzaa taraddaa
Inna 'alainaa lal-hudaa
Wa inna lanaa lal-aakhirata wal-uulaa
Fa andzartukum naaran taladzdzaa
Laa yashlaahaa illal-asyqaa
Alladzii kadzdzaba wa tawallaa
Wa sayujannabuhal-atqaa
Alladzii yu'ti maalahuu yatazakkaa
Wa maa li 'ahadin 'indahuu min ni'matin tujzaa
ADVERTISEMENT
Illabtigaa'a waj-hi rabbihil-a'laa
Wa lasaufa yardhaa
Artinya:
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
ADVERTISEMENT
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”

7. Ad-Duha

Waḍ-ḍuḥā
Wal-laili iżā sajā
Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
A lam yajidka yatīman fa āwā
Wa wajadaka ḍāllan fa hadā
Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
Fa ammal-yatīma fa lā taq-har
Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artinya:
"Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
ADVERTISEMENT
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

8. Al-Insyirah

Alam nasyroh laka shodrok
Wawadho'naa 'anka wizrok
Alladzii ankqodho dhohrok
Warofa'naa laka dzikrok fa-inna ma'al 'usri yusroo
Inna ma'al 'usri yusroo fa-idzaa faroghta fangsob wa-ilaa robbika farghob
Artinya:
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
ADVERTISEMENT
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

9. At-Tin

Wat-tīni waz-zaitūn
Wa thūri sīnīn
Wa hādzal-baladil-amīn
Laqad khalaqnal-insāna fī ahsani taqwim
Summa radadnāhu asfala sāfilīn
Illal-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti falahum ajrun gairu mamnūn(in). Fa ma yukazzibuka ba'du bid-din
Alaisallāhu bi' ahkamil-hakimin
Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
ADVERTISEMENT
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”

10. Al-Bayyinah

Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina mungfakkiina hattaa ta'tiyahumul bayyinah
Rosuulum minalloohi yatluu suhufam muthohharoh
Fiiha kutubung qoyyimah
Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba'dimaa jaa-athumul bayyinah
Wamaa umiruu illaa liya'budullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa'a, wa yuqiimushshalaata wa yu'tuzzakaata wa dzaalika diinul qayyimah
Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiiha ulaa-ika hum syarrul bariyyah
Innal ladziina aamanuu wa'amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah
Jazaa-uhum 'inda robbihim jannaatu 'adnin tajrii min taḥtihal anhaaru khoolidiina fiiha abadaa, rodhiyalloohu 'anhum warodhuu 'anhu dzaalika liman khosyiya robbah
Artinya:
ADVERTISEMENT
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah rida terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”

11. Al-Alaq

Iqra' bismi rabbikal ladzii khalaq
Khalaqal insaana min 'alaq
Iqra' warabbukal akram
Al-ladzii 'allama bil qalam
'Allamal insaana maa lam ya'lam
Kallaa innal insaana layathghaa
An ra-aahuustaghnaa
Inna ilaa rabbikarruj'aa
Ara-aital ladzii yanhaa
'Abdan idzaa shallaa
Ara-aita ing kaana 'alal hudaa
Au amara bittaqwaa
Ara-aita ing kadz-dzaba watawallaa
Alam ya'lam bi-annallaha yaraa
Kallaa la-il lam yantahi lanasfa'an binnaashiyah
Naashiyatin kaadzibatin khaathi'ah
ADVERTISEMENT
Falyad'u naadiyah
Sanad'uzzabaaniyah
Kallaa, laa tuthi'hu waasjud waaqtarib
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan salat, bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran, atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
ADVERTISEMENT
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).”

12. At-Takwir

Iżasy-syamsu kuwwirat
Wa iżan-nujūmunkadarat
Wa iżal-jibālu suyyirat
Wa iżal-'isyāru 'uṭṭilat
Wa iżal-wuḥūsy ḥusyirat
Wa iżal-biḥāru sujjirat
Wa iżan-nufūsu zuwwijat
Wa iżal-mau'ūdatu su'ilat
Bi'ayyi żambin qutilat
Wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat
Wa iżas-samā'u kusyiṭat
Wa iżal-jaḥīmu su''irat
Wa iżal-jannatu uzlifat
'Alimat nafsum mā aḥḍarat
Falā uqsimu bil-khunnas(i)
Al-jawāril-kunnas(i)
Wal-laili iżā 'as'as(a)
Waṣ-ṣubḥi iżā tanaffas(a)
Innahū laqaulu rasūlin karīm(in)
Żī quwwatin 'inda żil-'arsyi makīn(in)
Muṭā'in ṡamma amīn(in)
Wa mā ṣāḥibukum bimajnūn(in)
Wa laqad ra'āhu bil-ufuqil-mubīn(i)
Wa mā huwa 'alal-gaibi biḍanīn(in)
Wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm(in)
Fa aina tażhabūn(a)
ADVERTISEMENT
In huwa illā żikrul lil-'ālamīn(a)
Liman syā'a minkum ay yastaqīm(a)
Wa mā tasyā'ūna illā ay yasyā'allāhu rabbul-'ālamīn
Artinya:
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh,
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jika akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,
ADVERTISEMENT
sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa 9leh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, maka ke manakah kamu akan pergi?
Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
ADVERTISEMENT

13. Al-Qadr

Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr(i)
Wamaa adrooka maa lailatul qodr(i)
Lailatu qodri khoirum min alfi syahr(in)
Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr(in)
Salaamun hiya hattaa mathla'il fajr(i)
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

14. Al-Zalzalah

Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa
Wa akhrojatil ardhu atsqoolahaa
Wa qoolal insaanu maa lahaa
Yaumaidzin tuḥadditsu akhbaarohaa
Bianna robbaka auḥaa lahaa
Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a'maalahum
Famay ya'mal mitsqoola dzaarotin khoiroy yaroh(u)
ADVERTISEMENT
Wamay ya'mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh
Artinya:
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia bertanya: 'Mengapa bumi (menjadi begini)?', pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

15. Al-Adiyat

Wal'aadiyaati dhob-ḥaa
Falmuuriyaati qod-ḥaa
Falmughiirooti shub-ḥaa
Fa atsarnabihii naq'aa
Fawasathna bihii jam'aa
Innal insaana lirobbihii lakanuud(un)
Wainnahuu 'alaa dzaalika lasyahiid(un)
Wa innahuu lihubbil khoiri lasyadiid(un)
ADVERTISEMENT
Afalaa ya'lamu idzaa bu'tsiro maa fil qubuur(i)
Wahushshila maa fish shuduur(i)
Inna robbahum bihim yaumaidzil lakhobiir(un)
Artinya:
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu,
dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.”
ADVERTISEMENT

16. Al-Qari'ah

Al qoori'ah
Mal qoori'ah
Wamaa adrooka mal qoori'ah
Yauma yakuunun naasu kalfaroosyil mabtsuuts(i)
Watakuunul jibaalu kal'ihnil manfuus(y)
Fa Ammaa man tsaqulat mawaazinuh(u)
Fahuwa fii'iisyatir raadhiyah
Wa Ammaa man khoffat mawaaziinuh
Fa ummuhuu haawiyah
Wa maa adrooka maa hiyah
Naa runḥaa miyah
Artinya:
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.”

17. Al-a'la

Sabbihiisma rabbikal a'laa
ADVERTISEMENT
Al-ladzii khalaqa fasawwaa
Wal ladzii qaddara fahadaa
Wal ladzii akhrajal mar-'aa
Faja'alahuu ghutsaa-an aḥwaa
Sanuqri-uka falaa tansaa
Illaa maa syaa-allahu innahu ya'lamul jahra wamaa yakhfaa
Wa nuyassiruka lilyusraa
Fa dzakkir in nafa'atidz-dzikraa
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa
Wa yatajannabuhaal asyqaa
Al-ladzii yashlannaaral kubraa
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yaḥyaa
Qad aflaḥa man tazakkaa
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa
Shuhufi ibraahiima wamuusaa
Artinya:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
ADVERTISEMENT
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.”
ADVERTISEMENT

18. At-Takatsur

Al Haakumut takaatsur(u)
Ḥattaa zurtumul maqaabir(a)
Kallaa saufa ta'lamuun(a)
Tsumma kallaa saufa ta'lamuun(a)
Kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal yaqiin(i)
Latarawunnal jahiim(a)
Tsumma latarawunnahaa 'ainal yaqiin(i)
Tsumma latus-alunna yaumaidzin 'anin na'iim(i)
Artinya:
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).”

19. Al-Asr

Wal 'ashr(i)
Innal insaana lafii khusr(in)
Illal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaliḥaati wa tawaashau bilḥaqqi wa tawaashaubish-shabr(i)
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

20. Al-Humazah

Wailul likulli humazatil lumazah
Al-ladzii jama'a maa law wa'addadah
Yaḥsabu anna maa lahuu akhladah
Kallaa layumbadzanna fiil ḥuthamah
Wamaa adraaka maal ḥuthamah
Naarullahil muuqadah
Allatii tath-thali'u 'alal af-idah
Innahaa 'alaihim mu`shadah
Fii 'amadim mumad-dadah
Artinya:
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”

21. Al-Fiil

Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi-ash ḥaabil fiil
Alam yaj'al kaidahum fii tadhliil
Wa-arsala 'alaihim thairan abaabiil
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil
Faja'alahum ka'ashfim(n) ma`kuul
Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”

22. Al-Quraisy

Li-iilaafi quraisyin
Ilaafihim riḥlatasy-syitaa-i wash-shaif
Falya'buduu rabba haadzal bait
Al ladzii ath'amahum minjuu'in wa aamanahum min khauf
Artinya:
"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
ADVERTISEMENT
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”

23. Al-Maun

Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin
Fadzaalikal-ladzii yadu'-'ul yatiim
Walaa yaḥudh-dhu 'alaa tha'aamil miskiin
Fawailul-lilmushalliin
Al ladziina hum 'an shalaatihim saahuun
Al ladziina hum yuraa-uun
Wayamna'uunal maa'uun
Artinya:
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”

24. Al-Kautsar

Innaa a'thainaakal kautsar
Fashalli lirabbika wanhar
Inna syaani-aka huwal abtar
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

25. Al-Kafirun

Qul yaa ayyuhaal kaafiruun
Laa a'budu maa ta'buduun
Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud
Walaa anaa 'aabidum maa 'abadtum
Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud
Lakum diinukum waliya diin
Artinya:
"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku'.”

26. An-Nasr

Idzaa jaa-a nashrullahi wal fatḥ
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa
Fasabbiḥ biḥamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa
Artinya:
"Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah,
ADVERTISEMENT
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.
Sungguh, Dia adalah Maha Penerima Tobat.”

27. Al-Lahab

Tabbat yadaa abii lahabiw watab
Maa aghnaa 'anhumaa luhu wa maa kasab
Sayashlaa naaran dzaata lahab
Waamra-atuhu ḥammaalatatal khathab
Fii jiidihaa hablun min masad
Artinya:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”

28. Al-Ikhlas

Qul Huwallahu aḥad
Allahu sh-shamad
Lam yalid walam yuulad
Wa lam yakullahu kufuwan aḥad
Artinya:
"Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
ADVERTISEMENT
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”

29. Al-Falaq

Qul a'udzuu bi rabbil-falaq
Min syarri maa khalaq
Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab
Wa min syarrin naffaatsaati fiil 'uqad
Wa min syarri ḥaasidin idzaa ḥasad
Artinya:
“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki’.

30. An-Naas

Qul a'uudzu birabbin-naas
Malikinnaaas
Ilaahin-naas
Min syarril waswaasil khannaas
Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
Minal jinnati wannaas
Artinya:
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'.”
ADVERTISEMENT

Tip Menghafal Juz Amma

Ilustrasi menghafal Al Quran. Foto Mishary Alafasi/Unsplash
Menghafalkan ayat Al-quran merupakan salah satu amalan baik bagi umat muslim. Banyak keutamaan yang didapat seperti dijanjikan derajatnya oleh Allah Swt, mendapat syafaat dari membaca Al-quran, serta mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.
Bagi yang kesulitan menghafal 30 surat pendek Juz Amma, bisa mengikuti tip berikut ini:

Membacanya Berulang Kali

Membacanya berulang kali adalah langkah awal untuk menghafal. Bacalah surat yang ingin dihafal sampai dirasa tidak ada kesalahan dalam bacaan, dan lancar saat membacanya.

Dari Ayat ke Ayat

Cara agar mudah menghafalkan surat dalam Juz Amma yaitu dengan menghafal dari ayat ke ayat. Lafalkan satu ayat hingga benar-benar hafal, kemudian lanjut ke ayat berikutnya. Setelah beberapa ayat dihafalkan, baca dari ayat pertama sampai jumlah ayat yang dihafalkan tersebut. Ulangi prosesnya sampai ayat terakhir dalam surat yang sedang dihafalkan.
ADVERTISEMENT

Sering Melafalkan dalam Salat

Agar hafalan tidak menguap, segera terapkan surat juz amma dalam salat. Tidak apa-apa jika dalam awal penerapan mungkin agak terbata-bata, lama-lama akan lancar juga.

Mengulangi Hafalan Secara Konsisten

Di sela-sela waktu luang, cobalah isi waktu dengan mengulang hafalan surat pendek juz amma. Hal ini akan membuat ingatan dan hafalan semakin melekat di kepala.
Itulah penjelasan mengenai 30 surat pendek juz amma dalam huruf latin serta tips menghafalnya.(adt)