25 Contoh Puisi Pendek Bahasa Indonesia dengan Berbagai Tema

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
23 Februari 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Puisi Pendek. Unsplash/Thought Catalog.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Puisi Pendek. Unsplash/Thought Catalog.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puisi menjadi salah satu bentuk karya sastra yang cukup populer dan menjadi kegemaran banyak orang. Puisi dapat memikat hati para pembaca, karena memiliki kata-kata indah nan bermakna. Contoh puisi pendek dengan berbagai tema bisa ditemukan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran, Juwati. (2017), puisi memiliki ciri khas tersendiri dalam hal penggunaan bahasa. Bahasa dalam puisi merupakan bahan mentah yang diolah penyair menjadi sebuah karya sastra.
Bagi sebagian orang, merangkai puisi bukanlah sebuah hal yang mudah, karena kata-kata yang digunakan dalam puisi umumnya berbeda dengan yang digunakan dalam cerita.

25 Contoh Puisi Pendek Bahasa Indonesia dari Berbagai Tema

Ilustrasi Contoh Puisi Pendek. Unsplash/Thought Catalog.
Berikut adalah beberapa contoh puisi pendek bahasa Indonesia dari berbagai tema yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan:

1. “Guru”

Oleh: David Aribowo
Terlahir karena terpilih
Berada di bumi karena takdir
Melangkah dengan menebar berkat
Menjadi terang karena tuntutan
Terpilih menjadi guru teladan
Berada di sekolah karena pilihan
ADVERTISEMENT
Memberi ilmu dengan menebar senyum
Guru teladan yang menjadi terang

2. “Pahlawan Selanjutnya”

Oleh: Ardaradja Kusuma B.
Pattimura mempertajam pedang sebelum bertarung
Kita mempertajam pensil untuk bersiap belajar
Diponegoro bersiap dengan memperkuat pertahanan pasukannya
Kita juga akan membaca buku untuk bersiap di masa depan
Perjuangan pahlawan hebat masih ada
Api semangat diturunkan ke kita kawula muda
Untuk belajar dan menambah pengetahuan
Meneruskan perjuangan mereka melalui ilmu
Jangan berkecil hati dan semangat
Karena perjuangan kita sama hebatnya
Teruslah haus akan ilmu dan lapar akan fakta
Dengan itulah kita menjadi pahlawan selanjutnya

3. "Jangan Menyerah"

Aku akan terus melangkah
Berjuang menggapai harapan
Tak peduli anggapan maupun cercaan
Terus bergerak tidak ada keraguan
Terpeleset jatuh
Tergores luka
Bangkit tuk melangkah
ADVERTISEMENT
Tak pernah sudi untuk menyerah
Hidup itu sulit
Bagi mereka yang tak mau mencoba
Hidup itu menyebalkan
Bagi mereka yang lemah dan berputus asa
Tetapkan tujuan untuk sebuah pergerakan
Perbanyak pikiran untuk perluas wawasan
Jangan lemah ketika terjatuh
Bangkit lagi teruskan langkah kehidupan
Agar kelak kita sampai juga di tempat tujuan

4. “Bingkai Kehidupan”

Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kekhilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi di sisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
ADVERTISEMENT
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amin

5. “Motivator Sejati”

Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan serta nasihat yang engkau beri
Jadikanlah sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati
Kau beri penataran serta ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
Semangat motivasi tak henti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas serta tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Jangan kau pergi
Dari kehidupan ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.

6. “Desaku di Pagi Hari”

Kicau burung bersahutan
Di pagi yang penuh kehangatan
Bermain-main di pucuk dan dahan
Melengkapi alam desa penuh keindahan.
Udara segar bersemilir
Memasuki sela-sela desa
Hari baru mulai bergulir
Suasana rasa sentosa

7. “Di Tepi Hutan”

Memasuki tepi hutan
ADVERTISEMENT
Berjalan menuju jalan setapak
Terdengar burung burung berkicauan
Mengiringi insan yang bekerja
Aroma hutan kuat tercium
Ketika kaki mulai melangkah
Pohon-pohon berdiri megah
Sembari menebar aroma harum

8. “Aku Ingin”

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

9. “Pasangan Sejati”

Menjadi pasangan sejati
Menjadi yang abadi
Yang akan menemani
Di akhirat kelak nanti
Semua karena cinta
Sebaiknya tetap pada jalurnya
Allah mendidik kita dengan agama
Membawa kita kepada-Nya
Tidak semua dengan kelembutan
Kadangkala dengan peringatan
Semua karena perbuatan
Agar menjadi pelajaran
Diciptakan neraka
Bukan untuk menakuti
ADVERTISEMENT
Hanya untuk mengingat Ilahi
Sebaik-baik tempat adalah surga

10. “Surat Cinta”

Bukankah surat cinta ini ditulis
Ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
Menyentuh arah siapa saja
Bukankah surat cinta ini berkisah
Berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
Dilepas embun dan cahaya.

11. “Cinta Itu Lagu”

Cinta adalah lagu yang tak pernah berakhir,
Kita adalah dua nada yang selalu berdampingan.
Di dalam harmoni kita yang indah,
Kita adalah lagu yang tak pernah usang.
Cinta kita adalah musik yang abadi,
Mengalun dalam hati kita sepanjang waktu.

12. “Segala Rintangan”

Beban berat ini takkan aku lepaskan,
Ketika kita berjalan bersama, kita kuat.
Dalam badai dan terik, kita teguh,
Kita adalah pasangan yang tak terpisahkan.
ADVERTISEMENT
Dalam cinta kita, kita temukan kekuatan,
Untuk menghadapi segala rintangan bersama

13. “Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu”

Oleh: Widji Thukul
Apa guna punya ilmu
Kalau hanya untuk mengibuli
Apa gunanya banyak baca buku
Kalau mulut kau bungkam melulu
Di mana-mana moncong senjata
Berdiri gagah
Kongkalikong
Dengan kaum cukong
Di desa-desa
Rakyat dipaksa
Menjual tanah
Tapi, tapi, tapi, tapi
Dengan harga murah
Apa guna banyak baca buku
Kalau mulut kau bungkam melulu

14. “Musium Perjuangan”

Oleh: Kuntowijoyo
Susunan batu yang bulat bentuknya
Berdiri kukuh menjaga senapan tua
Peluru menggeletak di atas meja
Menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
Tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
Terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ADVERTISEMENT
Ibu-ibu direnggut cintanya
Dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
Senapan akan kembali berbunyi
Meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
Selalu pertempuran yang baru
Melawan dirimu.

15. “Di Koridor Sekolah”

Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu, bahwa Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku kemudian selalu di sini
Karena di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah dimana
Dan jiwamu telah melayang-melayang
Tapi dalam hati serta pikiranku masih ada kau, sahabat

16. “Pengkhianatan Sahabat”

Kau hadir
Dalam suka serta dukaku
Di kala sedih kau ada
ku suka kau juga ada
Kau, sahabatku
Dulu…
Secercah tawamu yang indah kemudian selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
ADVERTISEMENT
Tapi kini semua berubah
Hitam tak jadi putih kembali
Selama ini…
Kutahu benar sifat-sifatmu
Namun ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Telah dibuat akan mata ini, Rasanya tak akan dapat kubedakan
Di mana kebaikan asli dan mana yang palsu
Kau tusuk aku dari belakang dan beberkan kejelekanku
Sungguh tak ku sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin hanya seperti itu saja arti sahabat bagimu.

17. “Sahabat Sejati”

Sahabat sejati adalah permata yang langka,
Selalu ada dalam senang dan duka.
Mereka mendengarkan saat kita bicara,
Dan bersama saat kita melangkah menjauh.

18. “Tangan yang Selalu Menggenggam”

Tangan yang selalu menggenggam, tidak pernah lepas,
Saat kita berjalan melalui kehidupan ini.
Sahabat adalah kekuatan dalam setiap langkah,
Mereka adalah cahaya saat malam datang.
ADVERTISEMENT
Sahabat sejati, seperti bintang di malam,
Bersinar dalam kegelapan, takkan pernah pudar.
Mereka adalah bagian dari kisah hidup kita,
Dalam kenangan dan cinta, mereka takkan terlupakan.

19. “Hutanku Masa Depanku”

Oleh: Ghina Abiyyah Maharani
Hutan…
Kau sangat berjasa Tempat sumber oksigen
Untuk kehidupan makhluk hidup
Hutan…
Tempat hidup hewan
Tempat hidup tumbuhan
Dari segala ragam jenisnya
Hutan…
Kini kau tiada
Rusak karena ulah manusia Yang rakus dan semakin merajalela
Wahai manusia …
Mari lestarikan hutan demi kehidupan dan masa depan

20. “Hutan Rimba”

Di hutan rimba yang lebat dan sunyi,
Suara burung menggema, menyanyi.
Pohon-pohon tinggi menyapa langit biru,
Mengajarkan kita tentang hidup yang damai.

21. “Sungai dan Gunung”

Sungai yang mengalir dengan tenang,
Airnya jernih, bersih tanpa cacat.
Ikan-ikan kecil berenang dengan riang,
ADVERTISEMENT
Menyatu dengan alam, sungai adalah sahabat.
Gunung-gunung menjulang tinggi,
Di atas sana, keindahan alam yang tiada tara.
Puncaknya tertutup salju putih bersih,
Mengajarkan kita tentang kebesaran alam semesta.

22. “Cinta Alam”

Hujan turun dengan lembut, merintik seperti puisi,
Memberi kehidupan pada bumi yang haus.
Ketika hujan datang, segala yang hidup berterima kasih,
Kita belajar tentang siklus alam yang tak terelakkan.
Matahari terbit dan terbenam dengan gemilang,
Memberi cahaya dan kehangatan kepada dunia.
Di antara bintang-bintang yang bersinar di malam yang gelap,
Kita merenung tentang keajaiban alam yang tak terhingga.
Dalam alam, kita menemukan ketenangan dan inspirasi,
Kita adalah bagian dari alam semesta yang penuh keajaiban.
Melalui alam, kita merasakan kekuatan dan harmoni,
Kita harus menjaga dan merawatnya, sebagai tugas yang suci.
ADVERTISEMENT

23. “Desaku”

Karya: Ilyas
Desaku
Desa yang subur akan air mata
Tangisan selalu hadir
Kegelisahan
Rasa takut
Suram
Hingga kebodohan
Menghantui
Kekayaan
Kesuburan alam tak ada arti
Karena negeri ini lebih kaya
Akan tikus-tikus yang serakah
Penjajah keadilan dan
Pejabat yang tak tahu hitam dan putih

24. “Bertahan”

Oleh: Sri Damayanti
Telah ku coba tuk bertahan
Kepastian telah lama dia berikan
Namun kini pengkhianatan menjadi jawaban
Cinta sejati kini telah ternodai
Aku tetap melangkah menuju sebuah harapan
Cinta sejati telah menjauh dan menghilang

25. “Bintang-Bintang”

Bintang-bintang bersinar malam ini,
Di atas langit yang sunyi dan gelap.
Mereka saksi cinta tak terucap,
Kita, dua jiwa yang selalu berdampingan.
Bersama dalam hening, tanpa akhir,
Seperti kisah cinta yang abadi.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah contoh puisi pendek dengan berbagai tema yang bisa menambah wawasan. (Nisa)