Kampus Harus Terbebas dari Paham Radikalisme

Jurnal Sulawesi
Jurnalsulawesi.com menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam memberitakan peristiwa lokal, nasional dan internasional.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2018 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jurnal Sulawesi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kampus Harus Terbebas dari Paham Radikalisme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koordinator Pengkajian dan Evaluasi Paham Radikal Untad Palu, Alif. [Ist]
ADVERTISEMENT
Palu, Jurnalsulawesi.com - Maraknya paham radikal tidak boleh dianggap remeh, termasuk bagi kalangan perguruan tinggi. Apalagi, kampus sekarang ini bisa dikatakan sebagai salah satu sasaran masuknya paham radikalisme dan terorisme.
Oleh karena itu perlu upaya agar paham radikal tidak masuk ke lingkungan universitas. Tidak hanya itu, kampus pun kini terus berbenah untuk membersihkan bibit-bibit paham radikal.
Koordinator Pengkajian dan Evaluasi Paham Radikal Universitas Tadulako (Untad) Palu, Alif mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa hal untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di kalangan kampus.
"Kami bersinergi bersama seluruh Civitas Academika (mahasiswa) untuk mendengar aspirasi mereka, agar paham radikal dapat kita luruskan. Selain itu kami juga bersinergi dengan pihak-pihak yang terkait termaksud dari pihak Kepolisian," kata Alif di Palu, Rabu (9/5/2018).
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, salah satu instrument yang turut mendukung kerja pengkajian dan evaluasi adalah pelatihan yang dilakukan secara berkala oleh Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio Akademik (Pusbang Depsa)
Pusbang Depsa merupakan salah satu unit di Universitas Tadulako untuk merespon masalah radikalisme, kepemimpinan dan akademik.
"Dalam Pusbang Depsa kita harus menyelesaikan beberapa persoalan fundamental yang ada, salah satunya adalah masalah radikalisme. Semua masalah-masalah yang terjadi harus dituntaskan bersama," jelasnya.
Menurut Alif, dalam melaksanakan tugasnya, pihaknya selalu mengevaluasi dengan memantau sejauh mana akar-akar radikalisme ini tumbuh di Universitas Tadulako. "Hasil evaluasi kami laporkan kepada Ketua Umum Pusbang Depsa untuk dilakukan tindakan sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Ia juga mengajak para mahasiswa yang merasa terpanggil untuk berperang melawan radikalisme, untuk bersama-sama mencegah perkembangan paham radikalisme.
ADVERTISEMENT
"Bagaimanapun mereka yang terjebak dalam paham itu adalah saudara-saudara kita juga. Untuk kawan-kawan yang telah tercemar paham yang telah melenceng ini, kami berharap agar kembali bersama untuk pengabdian terhadap bangsa dan negara demi keutuhan NKRI," tutupnya. (Sutrisno)