"Forum Indonesia Lawan Terorisme" Menggelar Doa Bersama di Palu

Jurnal Sulawesi
Jurnalsulawesi.com menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam memberitakan peristiwa lokal, nasional dan internasional.
Konten dari Pengguna
15 Mei 2018 23:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jurnal Sulawesi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Forum Indonesia Lawan Terorisme" Menggelar Doa Bersama di Palu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Forum Indonesia Lawan Terorisme" menggelar aksi damai dan doa bersama di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Jalan Samratulangi Kota Palu, Selasa (15/5/2018) malam. [Ist]
ADVERTISEMENT
Palu, Jurnalsulawesi.com - Puluhan Organisasi masyarakat (Ormas) dan Organisasi keagamaan di Kota Palu yang tergabung dalam "Forum Indonesia Lawan Terorisme" menggelar aksi damai dan doa bersama, dengan menyalakan 1000 lilin, di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Jalan Sam Ratulangi Kota Palu, Selasa (15/5/2018) malam.
Aksi damai tersebut dilakukan untuk menyuarakan gerakan anti terorisme dan sebagai bentuk keprihatinan, sekaligus untuk menjaga soliditas antar umat beragama dan antar ormas terkait dengan aksi terorisme yang terjadi di Surabaya, Provinsi Jawa Timur dalam dua hari terakhir.
Dalam aksi yang damai yang dimulai sekira Pukul 20.00 WITA itu dilakukan dengan menggelar mimbar bebas, yang diisi dengan orasi dari masing-masing perwakilan ormas dan organisasi kepemudaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa Ormas yang hadir diantaranya GP Ansor, GKI, KMHDI, Walhi, LBH Sulteng, Pemuda Pancasila, Pemuda GKST, PMKRI, IPNU, IPPNU, GMKI dan Komunitas Tadulakota, denga peserta sekira 350 orang. Kegiatan kali ini diawali dengan orasi dari masing-masing perwakilan ormas.
Ashar Yahya yang mewakili komunitas Tadulakota dalam orasinya mengatakan, sebagai anak bangsa kita tak perlu takut dengan aksi terorisme yang beberapa hari terakhir terjadi di Surabaya.
"Malam ini kita berkumpul di tempat ini dengan berbagai keberagaman, namun dengan satu kesadaran dan satu tujuan, karena bangsa dan negara kita telah diusik oleh para terorisme. Kita ingin negera ini aman dan damai, karena itu kita harus bergandengan tangan untuk melawan aksi terorisme," kata Ashar.
ADVERTISEMENT
Kata Ashar, perlu kesadaran bersama bahwa tidak ada agama yang mengajarkan aksi terorisme. "Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara sebagai bentuk menjaga keutuhan NKRI," kata ashar dengan lantang.
Senada dengan Ashar Yahya, Ketua GP Ansor Kota Palu Moh. Kaharu juga menyerukan agar masyarakat turut andil melawan terorisme secara bersama-sama dan mendukung aparat kepolisian dalam pemberantasan terorisme.
"Malam ini kita perlihatkan bahwa Indonesia yang ada di Sulteng bisa hidup dengan toleransi, Bhineka Tunggal Ika dengan beragam agama, suku, pekerjaan dan latar belakan yang berbeda. Mari kita tunjukkan bahwa kita semua menolak dan melawan terorisme," ucapnya.
Sementara Ketua GP Ansor Sulteng Alamsyah Palenga, mengatakan berkumpulnya berbagai ormas di tempat itu sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi terorisme. Aksi terorisme di Surabaya adalah aksi kejam, karena membunuh satu nyawa umat Islam sama halnya dengan membunuh seluruh umat Islam.
ADVERTISEMENT
"Kami tegaskan, bahwa mereka yang mengatasnamakan dan memakai atribut Islam bukanlah Islam. Karena Islam tidak mengajarkan perbuatan kejam," tegasnya.
Ketua GMKI Robert Dwiyantoro dalam kesemptan itu mengajak peserta yang hadir untuk berikrar melawan terorisme.
"Hari ini kita bergandengan tangan sesama ummat beragama dan instansi pemerintah untuk melawan aksi terorisme. Sekali lagi mari kita melawan aksi terorisme yang ingin memecah belah umat beragama," ajaknya.
Aksi damai ini ditutup dengan menyalakan lilin secara bersama-sama, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Aksi diakhiri dengan Doa berantai dari seluruh element agama dan berakhir dengan tertib sekira Pukul 21.47 WITA.
Sebelumnya pada Selasa (15/5/2018) siang, sejumlah Ormas itu juga mengunjungi tempat-tempat ibadah di Kota Palu, untuk menyuarakan gerakan anti terorisme.
ADVERTISEMENT
Beberapa tempat ibadah yang dikunjungi diantaranya Vihara Karunadipa, Gereja GKST Imanuel, Kantor Majelis Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Gereja Katolik Santa Maria Jalan Tangkasi dan Kantor Parisada Hindu Dharma. (Sutrisno)