Munculnya Gerakan Black Lives Matter Sebagai Politik Identitas

Jordhan Dwi Saputra Hursepuny
Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Juni 2022 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jordhan Dwi Saputra Hursepuny tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan protes dari masyarakat dari masyarakat menuntut adanya kesetaraan bagi seluruh golongan terutama mengenai ras. Sumber foto: protest holding signs by Shane Aldendorff. https://www.pexels.com/photo/protesters-holding-signs-4561540/
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan protes dari masyarakat dari masyarakat menuntut adanya kesetaraan bagi seluruh golongan terutama mengenai ras. Sumber foto: protest holding signs by Shane Aldendorff. https://www.pexels.com/photo/protesters-holding-signs-4561540/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerakan sosial atas kekerasan orang kulit hitam Amerika telah memicu kelompok masyarakat secara besar-besaran menuntut untuk mengakhiri tindakan pelanggaran HAM terhadap ras African-American. Pada awalnya slogan Black Lives Matter muncul pada tahun 2013, setelah George Zimmerman dibebaskan dari semua tuduhan kriminal atas aksi penghilangan nyawa kepada Trayvon Martin, seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata ditembak menggunakan senjata oleh Zimmerman pada tahun 2012. Kemudian gerakan Black Lives Matter kembali digaungkan karena kasus yang menimpa George Floyd akibat tindakan kekerasan dan rasisme yang dilakukan oknum kepolisian di Kota Minneapolis, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Gerakan Black Lives Matter tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, namun juga terjadi di berbagai negara. Gerakan Black Lives Matter saat ini tidak hanya berfokus kepada penegakan hak asasi bagi masyarakat African-American saja, namun juga menjadi gerakan yang mendukung kesetaraan rasial di dunia Internasional. Menurut Dr, Edna Bonhomme dalam jurnalnya gerakan Black Lives Matter telah menjadi gerakan global baru di tananan dunia internasional. Berkembangnya gerakan Black Lives Matter menjadi gerakan mendunia disebabkan oleh keterkaitan antara masyarakat sosial Amerika Serikat dengan masyarakat sosial di negara lain. Kekerasan di Amerika Serikat menciptakan rasa empati di antara masyarakat dunia (Bonhomme, 2020)
Gerakan Black Lives Matter mendapatkan banyak perhatian dunia karena gerakan ini bukan hanya untuk mendukung kelompok masyarakat ras kulit hitam akan tetapi juga mendukung akan masyarakat yang terpinggirkan atau kelompok minoritas. Hal ini disebabkan karena tingkat rasisme di Amerika Serikat yang meningkat. Menurut data statistik yang dirilis oleh Program Uniform Crime Reporting (UCR) FBI, terdapat 3.963 kasus yang terjadi pada tahun 2019 dan kemudian meningkat pada tahun 2020 sebanyak 5.227 kasus pelanggaran rasial yang dikonfirmasi oleh lembaga hukum (U.S. Department of Justice, 2020). Hal ini menjadikan kelompok kulit hitam di Amerika Serikat melakukan aksi unjuk rasa dan protes kepada pemerintah atas dasar ketidakadilan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara gerakan Black Lives Matter dengan Politik Identitas
Definisi identitas merupakan gagasan bahwa identitas seseorang mewakili bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Dalam hal ini identitas politik adalah konsepsi diri seseorang berdasarkan ideologi mereka mengenai tujuan dan cita-cita yang mendasari tentang bagaimana sistem sosial dan politik harus bekerja. Sebuah gerakan yang muncul berdasarkan pada identitas dapat dikatakan sebagai politik identitas. Menurut Robert Eriskon dan Tedin dalam bukunya, politik identitas merupakan suatu konsep yang lebih luas yang mewakili seperangkat keyakinan tentang tatanan dan tujuan masyarakat yang diinginkan dan dianut, dan bagaimana hal itu dapat dicapai. Dalam hal ini munculnya gerakan Black Lives Matter terbentuk atas persamaan rasa atau tujuan yang diinginkan mengenai ketidak keadilan atas kesetaraan rasial yang terjadi bukan hanya di Amerika Serikat akan tetapi dunia (Erikson & Tedin, 2015). Dapat dikatakan bahwa tindakan kekerasan dan rasisme yang dilakukan oleh oknum polisi termasuk dalam wujud ketidakterimaan akan perbedaan.
ADVERTISEMENT
Fenomena munculnya gerakan Black Lives Matter merupakan suatu hal yang berhubungan dengan politik identitas. Mayoritas masyarakat yang bergerak bukan hanya masyarakat ras African-American saja akan tetapi semua orang yang menentang akan diskriminasi dan menuntut kesetaraan mengenai ras. Terfokus pada gerakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, mereka membawa identitas berupa hal yang mewakili tuntutan agar segala penengakan hukum lebih adil terutama mengenai kesetaraan. Politik Identitas dari masyarakat yang berjuang dalam aksi Black Lives Matter membawa juga tujuan untuk mendapatkan perhatian publik serta mendorong kesadaran masayarakat dunia untuk perhatian terhadap kasus kesetaraan hak.
Melalui gerakan Black Lives Matter tersebut, kita dapat melihat bahwa maksud dari aksi yang mereka lakukan untuk memperoleh dukungan dari segala pihak baik pemerintah ataupun masyarakat demi kesetaraan yang digaungkan. Dengan demikian tuntunan masyarakat atas aksi tersebut, sepatutnya pemerintah Amerika Serikat atau dunia perlu memberikan perhatian khusus serta regulasi yang bisa menurunkan bahkan menghilangkan kasus ketidakadilan bagi ras atau kelompok minoritas.
ADVERTISEMENT