Malas Bekerja, Mengemis di Pinggir Jalan Menjadi Sebuah Tradisi

Jihan Salsabila
Saya merupakan seorang mahasiswi aktif di Universitas Amikom Purwokerto Prodi Ilmu Komunikasi.
Konten dari Pengguna
29 April 2024 23:35 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senin, 29 April 2024 | 18.00
Jihan Salsabila
umber: Dokumentasi Pribadi (Salah satu pengemis yang sedang menunggu lemparan uang dari pengendara, Minggu 28 April 2024)
Banyumas -- Deretan pepohonan menghiasi jalan krumput, Desa Pagelaran, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Tidak nampak pemukiman warga dijalan ini, tetapi banyak warga yang duduk di pinggir jalan untuk menunggu lemparan uang dari pengendara yang melewati jalan ini.
ADVERTISEMENT
Setiap hari pasti ada warga yang menunggu lemparan uang dari pengendara. Bahkan mereka mempunyai waktu tersendiri untuk berada disana. Kegiatan ini sudah berlangsung selama puluhan tahun yang pada akhirnya menjadi kebiasaan bagi warga sekitar untuk mendapatkan penghasilan.
Salah satu pengemis di jalan krumput mengatakan bahwa dirinya sudah hampir 5 tahunan melakukan hal tersebut. Pada awalnya dia bekerja di salah satu PT, karena hasil yang di terima saat bekerja di sana tidak sesuai dengan harapannya, dia lebih memilih untuk duduk pinggir jalan dan menanti lemparan uang dari para pengendara yang melintas.
"Biasanya dapat Rp50.000,00 - Rp60.000,00 per hari kalo hari libur bisa sampai Rp100.000,00" ujar salah satu pengemis
Kebiasaan yang sudah di lakukan selama puluhan tahun ini membuat warga menggantungkan hidupnya dengan mengais rezeki dari pengendara yang melintas di jalan tersebut.
ADVERTISEMENT