news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Presiden Tanzania Pecat 9.900 Pegawai Negeri Berijazah Palsu

29 April 2017 4:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Tanzania John Magufuli. (Foto: Reuters/Thomas Mukoya)
Presiden Tanzania John Magufuli pada Jumat (28/4) memerintahkan agar lebih dari 9.900 pegawai negeri segera dipecat. Para pegawai itu dipecat lantaran kedapatan menggunakan ijazah sekolah dan perguruan tinggi palsu.
ADVERTISEMENT
"Kami telah bekerja keras untuk membuka lapangan kerja baru sementara ada orang-orang di pemerintahan yang memiliki ijazah palsu," kata Magufuli seperti dilansir Reuters, Jumat (28/4) setelah menerima laporan penipuan dokumen akademis di kalangan pegawai negeri.
Selain ijazah palsu, ia juga menemukan bahwa catatan akademis milik 1.500 pegawai negeri digunakan oleh beberapa orang. Selain itu, lebih dari 11.500 pegawai pemerintah tidak memiliki catatan akademis yang lengkap.
Magufuli memerintahkan para pejabat untuk menyebutkan nama dan mempermalukan para pelaku pelanggaran dengan mengeluarkan daftar seluruh pegawai negeri yang memiliki catatan akademis palsu.
"Orang-orang (pelaku pelanggaran) ini menduduki posisi di pemerintahan tapi tidak mempunyai kualifikasi. Mereka merampok kita seperti yang dilakukan para penjahat pada umumnya," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Operasi penindakan terhadap para pegawai berijazah palsu itu dilancarkan setelah pembersihan serupa dilakukan pada Maret 2016. Saat itu ditemukan lebih dari 19.700 pegawai terselubung dalam daftar gaji sektor kepegawaian.
Akibatnya pemerintah Tanzania mengalami kerugian sebesar 238 miliar shilling atau sekitar Rp 1,4 triliun setiap tahun. Jumlah itu dikeluarkan pemerintah untuk menggaji pegawai terselubung.
Sejak terpilih menjadi presiden pada tahun 2015, Magufuli telah memecat sejumlah pejabat tinggi, termasuk kepala badan pemerintah urusan anti korupsi, kepala departemen perpajakan, pejabat tinggi perusahaan kereta api dan kepala otoritas pelabuhan. Pemecatan itu dilakukan sebagai bagian dari gerakan anti korupsi di Tanzania.
ADVERTISEMENT