Kandang Menjangan Jogja: Bangunan Bersejarah yang Jadi Tempat Berburu Sultan

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
2 Mei 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kandang Menjangan Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Suci Melia Nirmalasari.
zoom-in-whitePerbesar
Kandang Menjangan Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Suci Melia Nirmalasari.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jogja dikenal memiliki banyak bangun sejarah yang kini difungsikan menjadi destinasi wisata. Salah satunya, yakni kandang Menjangan Jogja, yang merupakan bangunan bersejarah yang dahulu digunakan sebagai tempat berburu hewan para sultan.
ADVERTISEMENT
Kandang Menjangan ini berada di panggung Krapyak dan merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Mataram yang berada di wilayah Yogyakarta. Bangunan yang berdiri di wilayah yang dulu dikenal dengan sebutan Hutan Krapyak ini sudah berusia hampir 250.

Sejarah Kandang Menjangan Jogja

Kandang Menjangan Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Fakhri Labib.
Keluarga kerajaan Mataram Islam sangat menyukai kegiatan berburu, salah satunya Prabu Hanyokrowati putra Panembahan Senopati. Apalagi dahulu daerah Krapyak merupakan hutan yang menjadi habitat banyak satwa.
Dikutip dari situs pariwisata.jogjakota.go.id, Kandang Menjangan Jogja atau Panggung Krapyak dibangun pada 1760 pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I yang memiliki kegemaran berburu, sama seperti Prabu Hanyokrowati.
Kandang Menjangan dibangun untuk mengintai binatang buruan. Salah satunya, yakni rusa yang dalam bahasa Jawa disebut dengan menjangan. Bangunan tersebut juga digunakan sebagai daerah pertahanan dari binatang buas.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai tempat berburu, banyak yang menduga jika bangunan ini juga digunakan oleh prajurit Mataram sebagai pos pertahanan. Konon dari tempat ini gerakan musu bisa dipantau sehingga bisa memberikan peringatan kepada Keraton saat ada bahaya.

Bangunan Kandang Menjangan

Kandang Menjangan Jogja. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: pexels.com
Bangunan Kandang ini berdiri di tengah perempatan jalan di selatan komplek Pondok Pesantren Krapyak. Bangunan ini berbentuk persegi empat dengan luas sekitar 17,6 meter x 15 meter dan ketinggian sekitar 10 meter.
Dinding bangunannya terbuat dari susunan bata yang berlapis semen merah setebal 130 cm. Setiap sisi bangunan memiliki satu pintu dengan 2 buah jendela. Uniknya, semua pintu dan jendela pada bangunan ini memiliki bentuk yang sama, yakni lengkung pada bagian atas dan tampak hanya berupa lubang.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kandang Menjangan menjadi salah satu cagar budaya di Kota Yogyakarta. Bangunan ini juga dimanfaat untuk kebutuhan pariwisata dan menjadi sumbu filosofi Yogyakarta.
Itulah informasi mengenai sejarah Kandang Menjangan Jogja, bangunan sejarah peninggalan kerajaan Mataram yang dahulu digunakan sebagai tempat berburu. (IND)