Warga Juga Tolak GOR GBT Surabaya Dijadikan RS Darurat Pasien Covid-19

Konten Media Partner
23 Juli 2021 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Juga Tolak GOR GBT Surabaya Dijadikan RS Darurat Pasien Covid-19
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
jatimnow.com - Selain di wilayah Gubeng, sejumlah warga juga menolak dipilihnya GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya jadi rumah sakit darurat bagi para pasien Covid-19.
ADVERTISEMENT
Mereka menutup akses menuju Rumah Sakit (RS) Darurat GOR GBT yang berada di Pakal, Surabaya pada Jumat (23/7/2021). Mereka mengaku khawatir tertular Covid-19.
"Alasan mereka takut ketularan dan lain lain. Nanti malam akan kami sosialisasi ke warga," ujar Camat Pakal, Tranggono Wahyu Wiboworanggono.
Menurut Tranggono, bentuk protes warga itu karena minimnya kesadaran. Padahal pihaknya telah melakukan sosialisasi dan mengerahkan ketua RW untuk melakukan pemahaman kepada warga.
"Kami mengumpulkan orang banyak kesulitan karena situasi seperti ini. Nanti tokoh-tokohnya akan kami kumpulkan lagi," jelasnya.
Rumah Sakit Darurat GOR Indoor GBT itu direncanakan memiliki kapasitas 225 tempat tidur dengan beragam fasilitas kesehatan untuk menjadi tempat isolasi para pasien Covid-19.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah meninjau bagian dalam ruangan rumah sakit darurat tersebut, mulai dari tempat tidur dalam GOR, ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet. Dia juga memastikan kondisi tempat tidur hingga ketersediaan hand sanitizer.
Dia menjelaskan, untuk Rumah Darurat Darurat GOR Indoor GBT itu, rencananya diambil dari pasien RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan rumah sakit lain di Surabaya barat. Sebab saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH telah penuh.
Hari ini, penolakan juga dilakukan warga di sekitar gedung SDN Barata Jaya dan Gubeng Jaya I yang dipilih menjadi alternatif tempat isolasi mandiri para penderita Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.
ADVERTISEMENT