Pabrik Pengolahan Limbah Berdiri di Lamongan

Konten Media Partner
27 Januari 2023 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Pabrik Pengolahan Limbah Berdiri di Lamongan

Pabrik Pengolahan Limbah Berdiri di Lamongan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
jatimnow.com - Pencemaran lingkungan akibat aktivitas industrial kerap menjadi momok bagi masyarakat. Namun, persoalan itu perlahan dijawab oleh PT. Dowa Eco System Indonesia (DESI) yang berdiri di Lamongan.
ADVERTISEMENT
PT. DESI beroperasi setelah diresmikan langsung oleh Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) RI, Rosa Vivien Ratnawati.
Industri pengolahan limbah ini disebut bakal menjadi tulang punggung perbaikan iklim lingkungan, khususnya untuk limbah yang berasal dari pabrik di kawasan Jawa Timur, bahkan Indonesia Timur.
"Perusahaan yang menimbulkan limbah harus bisa mengolah limbah, kalau tidak bisa dikerjakan pihak ketiga. Misalnya PT. DESI tentunya yang sudah memenuhi izin," ungkap Rosa saat peresmian PT. DESI di Telogoretno, Brondong, Lamongan, Jumat (27/1/2023).
Rosi berharap, dengan beroperasinya PT. DESI dapat menuntaskan permasalahan limbah B3 dan non-B3 di Indonesia Timur. Juga bisa menciptakan gerakan sadar lingkungan bagi warga Lamongan.
"Menjaga komunikasi dengan warga sekitar. Membentuk gerakan menanam pohon atau pengelolaan limbah secara mikro di lingkup masyarakat," papar dia.
Manajer Operasional PT. DESI, Sonny Kartika membeberkan bahwa saat ini pabrik berdiri di atas laham seluas kurang lebih 32 hektar dan memiliki laboratorium uji limbah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, metode pengelolaan limbah yang diterapkan menggunakan teknologi yang digunakan industri pengelolaan limbah di negara maju, serta menyediakan fasilitas penimbunan akhir untuk mengubur limbah yang telah dihilangkan sifat racun dan bahaya.
"Kita mengutamakan pelayanan 4R, yakni reduce, reuse, recycle, dan recovery. Pastinya dengan layanan yang terintegrasi," terang Sonny.
Sementara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyambut baik berdirinya pabrik pengelolaan limbah B3 dan non-B3 di wilayahnya. Menurutnya, pabrik ini bisa menjadi solusi bagi bangsa Indonesia dalam mengurangi sampah beracun.
"Berdirinya pabrik pengolahan limbah juga menandakan jika iklim investasi di Lamongan menjanjikan," tambah dia.
Untuk diketahui, perusahaan ini sudah lebih dulu berkembang di Jepang sejak 140 tahun silam dan masuk ke Indonesia sekitar 14 tahun lalu.
ADVERTISEMENT