Dampak Kemarau Panjang, 10 Desa di Magetan Krisis Air Bersih
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2019 15:42 WIB
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Ferry Yoga Saputra, mengatakan tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Parang, Lembeyan, dan Karas.
"Warga di tiga kecamatan itu mendapat air bersih dari droping air yang kami lakukan, juga dari provinsi," tutur Ferry, Senin (14/10).
Dari pendataan yang dilakukan BPBD Magetan, untuk di Kecamatan Parang, kekeringan melanda Desa Sayutan, Triono, Pragak, dan Mategal. Sedangkan di Kecamatan Lembeyan terdapat di Desa Lembeyan Kulon, Lembeyan Wetan, dan Kediren. Lalu di Kecamatan Karas terdiri dari Desa Kulon, Karas, dan Sobontoro.
"Data itu naik lebih 50 persen. Tahun 2018 lalu hanya tiga desa yang mengalami kekeringan, yaitu Desa Sayutan, Kuwon, dan Karas. Yang terdampak hanya lima ribuan warga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ferry menyebut, dari perkiraan yang ada, kekeringan akan terjadi sampai minggu kedua bulan November 2019. Hal itu sesuai dengan prediksi BMKG yang diterima BPBD.
"Kemarau panjang disebut akibat fenomena meningkatnya suhu panas permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur," bebernya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di 10 desa tersebut, droping air bersih dilakukan setiap hari. Droping air bersih itu dilakukan, mulai dari BPBD daerah dan provinsi hingga para relawan peduli kemanusiaan.
"Setiap hari kami mengalirkan air bersih 16.000 liter ke wilayah terdampak kekeringan itu," tambahnya.