Cuaca Ekstrim, BPBD Mojokerto Waspadai Lima Jenis Bencana

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
29 November 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cuaca Ekstrim, BPBD Mojokerto Waspadai Lima Jenis Bencana
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Selama November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat ada lima jenis bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Lima jenis bencana tersebut, yakni banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang serta kebakaran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Mochammad Zaini kepada jatimnow.com, Kamis (29/11/2018). Menurutnya, empat dari lima jenis bencana tersebut dipicu cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.
"Empat bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan pohon tumbang ini terjadi karena cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Mojokerto," ungkapnya.
Baca Juga:
Untuk banjir, lanjut Zaini, terjadi di kawasan Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. "Banjir di lokasi ini diakibatkan tanggul sungai yang jebol. Tapi genangan air tidak sampai berlangsung lama," urainya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tanah longsor terjadi di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kejadian tanah longsor di lokasi tersebut terjadi hingga dua kali. "Kontur tanah yang lemah akibat musim kemarau panjang kemudian hujan intensitas tinggi menjadi penyebab longsor," jelasnya.
Kejadian angin kencang, kata Zaini, terjadi di kawasan Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. "Ratusan rumah mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang tersebut," imbuhnya.
Pohon tumbang, terjadi di kawasan Kecamatan Jetis dan Kecamatan Mojosari. Kejadian pohon tumbang tersebut terjadi lantaran pohon yang sudah berusia tua kemudian diterjang angin kencang.
Zaini menjelaskan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca ekstrim. Di Jawa Timur, puncak hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
Zaini mengimbau, masyarakat Kabupaten Mojokerto agar turut berdamai dengan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan terutama di area drainase yang ada di Kabupaten Mojokerto.
"Kalau masyarakat bisa berdamai dengan lingkungan, kami yakin, bencana banjir dapat diminimalkan. Kami juga saat ini tengah menggarap pengurangan risiko bencana (PRB), untuk mengurangi fatalitas korban bencana," pungkasnya.