Sering Dipukuli Orang Tua, Remaja Putri di Jambi Kabur dari Rumah

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 23:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Remaja putri 16 tahun di Jambi kabur dari rumah lantaran kerap dimarahi orang tuanya. Foto: Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Remaja putri 16 tahun di Jambi kabur dari rumah lantaran kerap dimarahi orang tuanya. Foto: Jambikita.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Tim Opsnal Polsek Kota Baru berhasil menemukan seorang anak di bawah umur yakni bernama Mawar Widia Utari (16), warga Jalan Thaib Fahrudin, RT 08, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi yang hilang sejak Kamis, 10 September 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Mawar berhasil ditemukan Tim Opsnal Polsek Kota di Kosan Alfin yang terbilang elite berada di kawasan Kelurahan Lebak Bandung, kemarin pada Rabu, 28 Oktober 2020 sekitar pukul 16.00 WIB, yang mana Mawar saat itu tinggal bersama rekannya.
Kapolsek Kota Baru, AKP Afrito M Macan melalui Kanit Reskrim, Ipda Rizki Ramadhan mengatakan bahwa, setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan juga patroli, akhirnya berhasil menemukan Mawar dalam keadaan sehat.
“Setelah Mawar kita dapatkan, kemudian kita bawa ke Polsek Kota Baru untuk kita mintai keterangan atas aksi nekat yang dia lakukan,” kata Ipda Rizki Ramadhan, Kamis (29/10) malam.
Lebih lanjut, Ipda Rizki juga mengatakan bahwa Mawar tersebut bukannya diculik orang. Namun, dia memang benar-benar kabur dari rumahnya karena lantaran tidak terima dimarahi terus oleh orang tuanya. Saat ini, Mawar sedang menunggu dijemput oleh pihak keluarganya. 
ADVERTISEMENT
“Jadi, dia ini memang murni kabur dari rumah bukan karena diculik, untuk pengembangan selanjutnya kita akan menemukan Mawar dengan orang tuanya dan akan kita berikan nasehat juga arahan kepada orang tuanya untuk lebih menjaga baik-baik anaknya sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, Mawar saat dikonfirmasi awak media, mengatakan bahwa dirinya nekat kabur dari rumah lantaran capek di marahin terus dengan orang tuanya dan juga dipukulin.
“Saya capek dimarahi, dipukulin sama orang tua. Makanya saya kabur dari rumah, tapi akhirnya saya menyesal dan saya mau pulang sekarang,” sebutnya sambil meneteskan air mata.