Mantan Atlet Dayung di Jambi Tak Sanggup Penuhi Biaya Operasi Anaknya

Konten Media Partner
16 Februari 2021 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leni Haini saat memperlihatkan medali yang dimilikinya sebagai atlet dayung Provinsi Jambi. Foto: M. Sobar Alfahri/Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Leni Haini saat memperlihatkan medali yang dimilikinya sebagai atlet dayung Provinsi Jambi. Foto: M. Sobar Alfahri/Jambikita.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Mendali kemenangan yang diraih Leni Haini (44) sebagai atlet dayung, masih ada dan tidak lagi bertambah. Saat ini, mendali kemenangan miliknya tersisa belasan buah. Sisanya tidak tahu terletak di mana. Ia menduga sebagian mendali miliknya hilang dan diambil orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, Leni tidak pernah menjual mendali yang ia raih. Ia sempat didorong untuk menjualnya, tapi dorongan itu tidak dituruti. Apalagi, mendali miliknya tidak ada yang terbuat dari emas murni.
Namanya memang kembali naik, karena ada rumor ia berniat menjual mendali. Menurut rumor tersebut, Leni berniat menjual medali emas demi kebutuhan pengobatan dan operasi anak bungsunya, yang bernama Habibah.
Terlepas dari rumor itu, Leni memang mengalami kesulitan untuk mengobati anak bungsunya yang mengidap penyakit Epidermolysis Bullosa (EB). Dibutuhkan sekitar Rp 1 miliar untuk biaya operasi dan pengobatan Habibah.
"Kalau biaya operasi Habibah mencapai 1 miliar. Kita belum bisa menyanggupinya," ujarnya, Selasa (16/2).
Di samping keterbatasan biaya, Leni masih berjuang untuk anaknya. Pengobatan dan rawat jalan, ia penuhi untuk Habibah.
ADVERTISEMENT
"Kalau pengobatan tanpa operasi, kami cukupilah. Satu kali itu bisa 300 Ribu Rupiah. Sementara ayahnya hanya bekerja sebagai operator pengelolaan sampah," katanya.
Ada saja rezeki untuk pengobatan Habibah, walaupun belum dioperasi. Menurut Leni, rezeki itu juga karena doa murid di sekolahnya.
Walaupun menderita penyakit tersebut, Habibah masih ingin sekolah. Namun Habibah tidak bisa ke luar rumah akibat penyakit tersebut. Karena itu pula, Leni mendirikan sekolah, sehingga Habibah dapat bersekolah tanpa keluar rumah.
"Habibah tidak bisa sekolah di tempat lain. Maka dari itu juga saya mendirikan sekolah. Selain untuk Habibah, sekolah ini juga bisa dinikmati anak-anak lain," pungkasnya.
Penulis: M. Sobar Alfahri