5 Ponsel Keluarga Brigadir Yosua Diretas

Konten Media Partner
12 Juli 2022 17:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rohani Simanjuntak, bibinya Brigpol Yosua. (Foto: Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Rohani Simanjuntak, bibinya Brigpol Yosua. (Foto: Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Sebanyak 5 ponsel milik keluarga Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi diduga telah diretas. Ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, bibinya Brigpol Yosua, Selasa (12/7).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan peretasan ini terjadi berangsur. Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB. Aplikasi Whatsapp dan Facebook untuk berkomunikasi tidak bisa dibuka.
"Awalnya, bangunlah kakak. Sekali jam 5 tidak bisa buka aplikasi," ujarnya.
Selanjutnya, ini terjadi pada handphone milik kakak dan adiknya Brigadir Yosua. Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari ini.
"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka. Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani.
Ia mengatakan pihaknya sempat mencari alat penyadap yang diduga berada di sekitar rumah yang di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi. Namun, tidak ditemukan.
"Sampai kami selidiki di sini apakah ada barang penyadap," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seorang anggota Polri pulang ke Jambi dalam kondisi tidak bernyawa. Brigadir Polisi (Brigpol) Nofryansyah Yosua Hutabarat ini, tewas akibat ditembak rekannya sesama polisi saat berada di rumah dinas Kadiv Propam Polri, yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Rohani Simanjutak, bibinya Brigpol Yosua, mengatakan jenazah polisi tersebut tiba di rumah duka, yang berada di Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, pada hari Sabtu (9/7). Pihak keluarga menjemput jenazah Brigpol Yosua di Bandara Sultan Thaha Jambi, hingga jenazah tersebut tiba di rumah duka.
Sesuai keterangan yang didapatkannya, Brigpol Yosua meninggal dunia karena ditembak di rumah dinas. Namun, ia tidak mendapatkan penjelasan yang mendetail dari kepolisian.
"Tidak ada penjelasan permasalahannya. Cuma kasih tahu pada kami tentang ada tembak menembak itu. Katanya meninggal karena ada tembak menembak," tuturnya, Senin (11/7).
ADVERTISEMENT
(M Sobar Alfahri)