Ramadhan 2024 Menyenangkan dengan Toleransi

Intan Dafri Hamzi
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Dafri Hamzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Takjil Ramadhan. Foto asli penulis
zoom-in-whitePerbesar
Takjil Ramadhan. Foto asli penulis
ADVERTISEMENT
Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti-nantikan umat muslim setiap tahunnya, berbobdong-bondong umat muslim mengerjakan ibadah di bulan suci ini, mulai dari berpuasa, hatam qur'an, sholat tarawih, hingga memperbanyak shodaqoh.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini ramai di media sosial tentang non muslim yang ikut berburu takjil, di jam 15.00 pada saat umat muslim yang berpuasa tengah berada di fase sangat lemah menanti berbuka. Lalu saat umat muslim pergi ngabuburit dan mencari takjil di jam 17.00, mereka hanya mendepati nampan yang sudah tinggal beberapa biji gorengan saja, kadang seluruh nampannya bahkan sudah licin, habis terjual.
Hal itu menimbulkan perbincangan hangat di kolom komentar, lelucon pun dilontarkan bergantian antara umat muslim dan umat nonis. Ada umat muslim yang mengatakan "Mereka beli takjil jam 2-3 disaat kita lagi koma" lantas dibalas oleh umat nonis, "Aku nonis udah berburu kue kaleng juga, baju lebaran udah beli bulan lalu. Sekarang ikutan berburu takjil."
ADVERTISEMENT
Rasanya baru kali ini umat beragama bisa saling melempar lelucon tanpa ada yang tersakiti. Biasanya persoalan agama adalah hal yang sangat sensitif, tapi kali ini semua orang bisa tertawa bersama soal agama tanpa menyakiti salah satu agama.
"Telur paskahnya mau kami borong buat kue untuk lebaran," lantas kembali dibalas, "telur paskah mau diabisin? Gue umpetin bedug kalian, terserah mau pake galon atau panci,"
Tak tanggung-tanggung bukan persoalan takjil saja, bahkan hingga permasalahan telur paskah yang akan diborong oleh umat muslim. Bahkan untuk pembalasannya umat nonis sudah ada yang berburu baju lebaran duluan. Terlihat obrolan mereka dalam komentar di beberapa vidio seperti pembalasan dendam, namun sebetulnya semua itu adalah candaan semata.
ADVERTISEMENT
Ramadhan kali ini terasa lebih indah dengan toleransi antar umat beragama di Indonesia, beberapa orang bahkan membuat vidio mengungkapkan rasa syukurnya atas tren ini di media sosial. Dengan adanya tren ini keindahan Ramadhan tidak hanya dirasakam satu golongan saja, namun bisa dirasakan oleh semua golongan.
Ramadhan ini akan jadi momen yang tidak akan pernah dilupakan, sebab kebersamaan adalah hal yang diutamakan di sini, langkah baik menuju kesatuan bangsa Indonesia yang semakin kompak meski berbeda-beda, karena itulah semboyan kita "Bhinneka Tunggal Ika" Berbeda tetapi tetap satu.