Public Speaking Guru Sebagai Kunci Terwujudnya Pendidikan Berintegritas

Atika Nur Dhifana Faza
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atika Nur Dhifana Faza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penerapan Skill Public Speaking dalam Proses Pembelajaran, Sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penerapan Skill Public Speaking dalam Proses Pembelajaran, Sumber: Canva
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Public speaking adalah bagian dari ilmu komunikasi. Komunikasi diartikan sebagai proses interaksi untuk berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Sirait (2007) dalam buku The Power of Public Speaking menyatakan bahwa “Public speaking adalah seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang kita miliki untuk dipraktikan”. Kutipan tersebut memberikan pengertian bahwa public speaking bukanlah ilmu teoritik, melainkan aplikatif. Public speaking dipraktikan melalui keberanian berbicara di depan umum dengan berbagai latar belakang yang beda. Oleh karena itu, penting untuk setiap individu mempelajari cara menarik perhatian audiens.
ADVERTISEMENT
Kemampuan public speaking perlu dimiliki oleh setiap orang dalam mendukung kariernya. Aristoteles (384-322) mengajarkan dalam retorika (public speaking) orang harus mengatakan dengan jelas, singkat, dan meyakinkan. Public speaking merupakan sarana komunikasi yang berperan sebagai komunikator dalam dunia komunikasi itu sendiri di mana mempunyai kemampuan menyajikan pesan dan gagasan kepada audiens dalam menyampaikan pengetahuan. Public speaking dikenal sebagai kemampuan berbicara di depan umum yang memiliki tujuan memberikan informasi, memotivasi orang untuk bertindak (persuasif), ataupun hanya sekadar bercerita. Hal ini berkaitan dengan salah satu profesi sebagai pengajar yang dikenal dengan sebutan ‘guru’ pentingnya untuk memiliki skill komunikasi sebagaimana yang akan dibahas dalam artikel ini.
Guru adalah pembimbing yang sangat diperlukan jasanya sebagai fasilitator ilmu dan pengetahuan kepada murid-muridnya untuk bekal di masa depan. Namun, seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmunya begitu saja, tetapi ia harus memastikan bahwa ilmu tersebut dapat ditangkap dan diterapkan dengan baik oleh siswa-siswinya. Dijelaskan dari buku Formula Komunikasi bahwa Plato sebagai seorang pendidik, mengatakan public speaking penting sebagai metode pendidikan. Oleh karena itu, seorang guru harus berkemampuan public speaking yang baik demi terciptanya pembelajaran yang efektif dan selaras dengan fungsinya.
Ilustrasi Guru Melakukan Kegiatan Ice Breaking Bercerita kepada Muridnya, Sumber: Canva.
Public speaking berguna untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan pengaruh positif terhadap peserta didik. Mengingat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tidak singkat, maka jalan alternatif atas terciptanya pemahaman peserta didik terletak pada seni komunikasi seorang guru. Aspek lain yang menjadi catatan penting pengajaran, meliputi antusias dalam penyampaian materi, menyesuaikan penggunaan bahasa sesuai usia siswa-siswi, serta mengolaborasikan alat bantu sebagai pendukung proses belajar. Tidak hanya itu, kurangnya minat belajar siswa-siswi mampu ditanggulangi dengan gaya ajar yang ekspresif, seperti diberikan selingan humor sehat, cerita, pantun, permainan atau ice breaking dan lainnya, yang mana di sinilah kemampuan public speaking guru ditekankan. Selain itu, public speaking yang bagus dapat menciptakan suasana belajar inklusif yang mana memberikan rasa aman dan nyaman terhadap peserta didik.
Ilustrasi Pertemuan Orang Tua dan Guru di Sekolah, Sumber: Canva.
Cyril Fernandes (2019) menyampaikan bahwa kemampuan komunikasi seorang guru dalam mengajar memiliki peran penting bagi siswa dikarenakan hal tersebut dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan prestasinnya. Tidak hanya itu, public speaking dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antar siswa, guru, dan orang tua. Cara berkomunikasi yang baik akan efektif dalam menyampaikan pesan, harapan, tujuan, serta perkembangan siswa secara terbuka dan jelas kepada wali murid. Contohnya saja dalam forum pertemuan antar orang tua dan guru di mana kemampuan public speaking diperlukan untuk membantu guru menyampaikan informasi hingga menjawab pertanyaan. Setiap pertanyaan, saran, maupun kritik yang diajukan harus diterima dengan baik serta dijawab dengan sopan dan logis untuk menghindari adanya perdebatan. Hubungan yang harmonis akan menciptakan kenyamanan untuk semua pihak, sehingga timbul rasa percaya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam mendukung pendidikan anak.
ADVERTISEMENT
Terkait hal di atas, hingga saat ini masih banyak persepsi sulitnya public speaking dan hanya orang-orang berbakat saja yang dapat melakukannya. Padahal, public speaking rentan menjadi tolak ukur kualitas setiap individu, sebab gaya bicara yang baik merupakan sudut penilaian paling utama untuk menciptakan impression positif dengan orang baru. Namun, sangat disayangkan tidak banyak tenaga didik memiliki kemampuan public speaking yang baik. Hal tersebut diketahui atas jurnal Kemampuan Public Speaking Guru dalam Memotivasi Prestasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19 yang mengatakan berdasarkan survei oleh salah seorang guru menyatakan bahwa sebanyak 54% siswa memiliki prestasi belajar yang menurun dikarenakan kejenuhan akan materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa penguasaan materi saja tidak cukup untuk dimiliki tenaga didik, tetapi perlu adanya public speaking yang baik untuk meningkatkan mutu kualitas pengajaran demi terwujudnya dinamika pendidikan yang berintegrasi terhadap kemajuan.
ADVERTISEMENT