Intimidasi Korea di Indonesia Melalui K-Pop dan K-Drama

Zahlul Ikhsan
Dosen Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
9 Desember 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejumlah penggemar membawa poster saat menyaksikan penyanyi KPOP Red Velvet dalam acara Allobank Festival di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penggemar membawa poster saat menyaksikan penyanyi KPOP Red Velvet dalam acara Allobank Festival di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Selatan telah berhasil merajai hati penggemar di seluruh dunia melalui dua senjata rahasia mereka: K-pop dan K-drama. Fenomena ini, yang dikenal sebagai Hallyu, tiba di Indonesia dengan gemuruh dan membangun jembatan tak terlihat antara kedua budaya yang tampaknya berjauhan ini. Perlu rasanya kita akan merunut sejarah unik dan menggali dampak luar biasa yang telah dibawa oleh Korea ke Indonesia melalui gelombang hiburan global ini.
ADVERTISEMENT

K-Pop di Tanah Air

Mari mulai dari K-pop, sebuah genre musik yang tidak hanya menggetarkan panggung di Korea Selatan, tetapi juga menaklukkan hati jutaan penggemar di Indonesia. Saat pertama kali terdengar, mungkin sulit dipahami bagaimana irama yang energetik dan tarian yang serba dinamis ini bisa menembus batas-batas budaya. Namun, K-pop bukan sekadar musik; itu adalah fenomena budaya yang mencakup gaya hidup, mode, dan bahkan bahasa.
Indonesia tidak hanya menjadi pasar yang signifikan bagi grup K-pop, tetapi juga menjadi tuan rumah bagi konser-konser megah yang menghadirkan ribuan penggemar. Kontribusi penggemar Indonesia terhadap popularitas global grup seperti BTS dan BLACKPINK tidak dapat diabaikan. Media sosial menjadi panggung di mana penggemar berbagi obsesi mereka, membentuk komunitas yang kuat dan mendukung.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, bagaimana Korea berhasil menanamkan akar budayanya di tanah air yang begitu beragam ini? Untuk menjawabnya, kita harus melacak jejak sejarah hubungan antara Korea dan Indonesia. Peristiwa sejarah, seperti hubungan diplomatik yang kuat dan pertukaran budaya yang terjadi seiring waktu, membuka pintu bagi gelombang hiburan Korea.

Drama Korea, Si Penyihir Emosional

Jika K-pop adalah pukulan energi, maka K-drama adalah sentuhan emosional yang lembut. Drama Korea telah menciptakan gelombang yang sama besarnya dengan musiknya, merangkul pemirsa Indonesia dengan kisah-kisah yang penuh empati. Dari melodrama yang memilukan hingga komedi romantis yang menghibur, K-drama menemukan tempatnya di hati penonton Indonesia.
Tidak hanya tema universal tentang cinta dan persahabatan yang membuat K-drama begitu disukai, tetapi juga cara cerita-cerita ini memasukkan elemen budaya Korea. Tradisi, adat istiadat, dan pemandangan indah Korea menjadi latar belakang yang memukau. Bahkan, beberapa K-drama bahkan diambil di lokasi eksotis Korea, membawa penonton Indonesia dalam perjalanan visual yang mengagumkan.
ADVERTISEMENT

Kekuatan Diplomasi Budaya

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi menerima kunjungan resmi Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol beserta istrinya, Kim Keon Hee, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/9/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Selain sebagai sarana hiburan, Korea Selatan secara cerdas menggunakan K-pop dan K-drama sebagai kekuatan diplomasi budaya. Ini adalah contoh nyata dari apa yang disebut sebagai kekuatan lunak. Dalam pengertian ini, Korea Selatan tidak hanya mengirimkan produk budayanya ke pasar global tetapi juga membentuk persepsi positif tentang negaranya.
Diplomasi budaya melibatkan pemberian daya tarik dan menarik perhatian, dan Korea Selatan telah melakukannya dengan gemilang. Saat kita menyaksikan K-pop atau K-drama, kita tidak hanya menyaksikan seni, tetapi juga membuka jendela ke kehidupan sehari-hari di Korea Selatan. Inilah yang membuatnya begitu menarik dan relevan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Tentu saja, hal ini tidak datang tanpa tantangan dan kritik. Sebagian melihatnya sebagai bentuk imperialisme budaya, dengan keprihatinan bahwa konten lokal mungkin terdesak ke sudut. Di tengah-tengah keragaman budaya Indonesia yang kaya, penting untuk menjaga keseimbangan dan memberikan dukungan yang setara terhadap produksi lokal.
ADVERTISEMENT
Sebagai bangsa, kita harus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah Indonesia akan merespons dengan mengembangkan industri hiburan lokalnya sendiri, atau apakah kita akan terus menyambut gelombang Korea dengan tangan terbuka?
Pertukaran budaya adalah dua arah, dan sementara Korea telah memberikan kontribusi besar pada panggung global, Indonesia juga memiliki cerita dan kekayaan budaya yang layak dan harus dibagikan kepada dunia. Menjaga keseimbangan dan membangun jembatan antara kedua dunia ini adalah kunci untuk menciptakan lingkungan hiburan baik yang beragam dan berdaya saing.