Dimensi Sosial dan Urgensi Budaya Pendidikan Seksual

Zahlul Ikhsan
Dosen Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
12 November 2023 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahlul Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perlunya edukasi seks sejak dini.
 Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perlunya edukasi seks sejak dini. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dengan tegas menyuarakan urgensi pendidikan seksual bagi para anak muda. Pernyataannya mengemuka menyusul laporan data yang mengindikasikan bahwa 50 ribu kasus pernikahan dini terjadi sebagian besar karena kehamilan di luar nikah.
ADVERTISEMENT
Riset yang dirilis oleh Komnas Perempuan juga menyoroti peningkatan signifikan permohonan dispensasi perkawinan anak yang melonjak 7 kali lipat sejak tahun 2016, mencapai total 59.709 pada tahun 2021. Informasi ini menunjukkan bahwa adanya masalah serius yang harus segera diatasi dalam masyarakat.
Pendidikan seksual bukan hanya sekadar isu yang terkait dengan biologi atau anatomi tubuh, melainkan sebuah upaya yang luas dan kompleks untuk memberikan pemahaman yang holistik mengenai seksualitas, hubungan antarpribadi, dan kesehatan reproduksi.
Pemahaman yang benar tentang hal ini tidak hanya mengurangi risiko pernikahan dini atau kehamilan di luar nikah, tetapi juga melindungi anak muda dari berbagai bentuk eksploitasi, kekerasan, dan ketidakpastian dalam hubungan.
Penting untuk memahami bahwa peningkatan drastis dalam permohonan dispensasi perkawinan anak mencerminkan dampak yang mendalam terhadap kehidupan generasi muda. Dispensasi perkawinan seharusnya menjadi langkah terakhir dalam situasi-situasi yang ekstrem dan membutuhkan pertimbangan matang.
ADVERTISEMENT
Namun, kenaikan jumlah permohonan ini menjadi alarm bahwa situasi anak muda, terutama terkait dengan kesehatan reproduksi dan hubungan interpersonal, membutuhkan perhatian serius dan solusi terbaik.

Pendidikan Seksual sebagai Landasan Kesejahteraan Generasi Muda

Ilustrasi orang tua yang sedang berdiskusi dengan anaknya. Sumber: https://www.istockphoto.com
Dalam menangani permasalahan ini, pendidikan seksual yang komprehensif menjadi fondasi yang penting. Keluarga, sekolah, serta masyarakat secara keseluruhan memiliki peran sentral dalam memberikan pemahaman yang tepat tentang seksualitas kepada generasi muda. Hal ini meliputi informasi mengenai kesehatan reproduksi, hak dan tanggung jawab individu, aspek emosional dalam hubungan, serta pentingnya menghormati diri sendiri dan orang lain.
Namun, di dalam upaya memperkenalkan pendidikan seksual, seringkali terdapat resistensi dari beberapa segmen masyarakat. Beberapa orang masih memandang pendidikan seksual sebagai suatu hal yang tabu, bahkan dianggap sebagai ancaman terhadap moralitas atau budaya.
ADVERTISEMENT
Namun, pada kenyataannya, memberikan informasi yang tepat dan responsif kepada anak muda adalah bentuk perlindungan yang lebih baik dan merupakan langkah preventif yang bijak.
Dalam konteks sosial dan budaya, penting untuk menyadari bahwa pendidikan seksual tidak bertujuan untuk mendorong anak muda menjadi aktif secara seksual pada usia yang belum tepat. Sebaliknya, tujuan utamanya adalah memberikan pengetahuan yang benar dan menjadikan anak muda mampu membuat keputusan yang tepat, bijaksana, serta bertanggung jawab dalam hal seksualitas dan hubungan.
Untuk mewujudkan pendidikan seksual yang efektif, perlu ada kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat. Kurikulum yang sesuai dengan usia, pelatihan bagi para pendidik, serta sumber daya yang memadai perlu disediakan untuk memastikan informasi yang diberikan sesuai dan mudah dipahami oleh anak muda.
ADVERTISEMENT
Dalam kesimpulannya, pemahaman yang tepat tentang pendidikan seksual adalah kunci dalam melindungi anak muda dari risiko kehamilan dini, pernikahan dini, dan berbagai bentuk eksploitasi. Perlunya pendidikan seksual yang komprehensif, responsif, dan inklusif tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Hanya dengan langkah bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak muda dengan pemahaman yang benar tentang seksualitas dan hubungan, menjadikan mereka sebagai pilar masa depan yang kuat dan berdaya saing.