Mayat Sopir Truck Asal Kalsel Ditemukan di Kebun Sawit di Kalimantan Tengah

Konten Media Partner
12 November 2020 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Polisi: Di Sekitar Tubuh Korban Ditemukan BAB

Mayat Sopir Truck Asal Kalsel Ditemukan di Kebun Sawit di Kalimantan Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Mayat Sopir Truck Asal Kalsel Ditemukan di Kebun Sawit di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TAMIANG LAYANG- Seorang sopir truck asal Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, ditemukan sudah jadi mayat di kebun sawit, Desa Wuran, Bartim, Kalimantan Tengah, Kamis (12/11).
ADVERTISEMENT
Pria bernama Jainal(32) tersebut ditemukan oleh salah seorang temanya yang juga sama-sama berada di sekitar TKP untuk mengangkut material.
"Iya benar jenazah korban ditemukan tidak jauh dari tempat korban bersama teman-temannya mangantri untuk mengangkut material," ujar Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat.
Sebelum ditemukan tewas, korban bersama temannya mengangkut material di sekitar kebun sawit. Saat sedang menunggu antrian muatan, korban pamit untuk membuang air besar atau BAB.
"Saat antrian, korban mengeluh sakit perut dan mau membuang air besar. Saat gilirannya tiba untuk mengangkut material, korban tidak kunjung datang," ujar Kapolsek.
Beberapa temannya lalu memutuskan untuk mencari dan akhirnya menemukan korban dalam posisi tengkurap.
"Selain itu, disekitar tubuh korban ditemukan kotoran BAB," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Usia melihat hal tersebut, salah satu saksi langsung melaporkan ke Polsek Dusun Tengah untuk ditindaklanjuti. Mendapat laporan via telepon tersebut, petugas langsung mendatangi TKP dengan menempuh waktu 40 menit.
"Tindakan selanjutnya dari Polsek Dusun Tengah mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Tamiang Layang untuk dilakukan visum et revertum dan kemudian melakukan penyelidikan," imbuhnya.
Usai divisum, Polsek Dusun Tengah langsung menghubungi pihak keluarga korban untuk penyerahan jenazah.
"Keluarga dapat menerima kondisi kematian korban dan menolak untuk dilakukan tindakan otopsi. Dari hasil pemeriksaan awal oleh pihak medis juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," jelasnya.