Gubernur Kalteng Minta Pemerintah Pusat Batalkan Impor Sapi

Konten Media Partner
19 Maret 2019 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara penyambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di kawasan Pelabuhan Tempenek, Kumai (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Acara penyambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di kawasan Pelabuhan Tempenek, Kumai (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyayangkan sikap Pemerintah Pusat yang mengambil kebijakan impor sapi dari luar negeri ke Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Padahal, saat di Kalteng sendiri sudah memiliki peternakan sapi dari para pengusaha dan peternak sapi lokal yang sudah siap dipasarkan ke Kalteng dan sekitarnya.
"Masalah sapi ini penting, saya mohon maaf ini saya bicara keras, ini untuk rakyat Kalimantan Tengah," ujar Sugianto, Selasa (19/3).
Banyak pengusaha peternak sapi di Kalteng melakukan usaha breeding (pembibitan) yang kini siap jual, tentunya usaha tersebut harus didukung penuh. "Semestinya kebijakan Presiden ingin Indonesia bermartabat untuk menjadi swasembada daging sapi ke depannya, kran impor sapi itu mestinya ditutup di beberapa titik di Indonesia termasuk di Kalteng," tandasnya.
Untuk itu Sugianto meminta kepada Menteri Pertanian untuk menghentikan impor sapi dari negara luar masuk ke Kalteng, sehingga peternak sapi di Kalteng bisa hidup. "Mereka ada yang punya 20 ekor sampai 200 ekor, nanti kalau sapi impor datang mendadak, harga tidak bersaing kasian peternak," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Bidang Pasca Panen SDM dan Kelembagaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar, Muhammad Rubiansyah saat ini untuk harga sapi impor di Kobar harga jualnya Rp 46 ribu per kilogram dalam keadaan hidup. Sedangkan untuk sapi lokal bisanya hanya sekedar tafsiran harga saja antara Rp 12 hingga 20 juta per ekor.
"Kalau lokal belinya per ekor, biasanya hanya 200 kilogram kisaran Rp 60 ribu, sedangkan sapi impor per ekor bisa mencapai 400 kilogram kalau di bagi Rp 46 ribu jadinya per ekor bisa Rp 18 juta an," pungkasnya. (Joko Hardyono)