Keluar Masuk Bui, Eks Juara Tinju Ini Bangkrut & Bertahan Hidup dari Tunjangan

Konten dari Pengguna
21 Januari 2021 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Scott Harrison saat menyabet gelar juara tinju kelas bulu WBO. Foto: PA Photo
zoom-in-whitePerbesar
Scott Harrison saat menyabet gelar juara tinju kelas bulu WBO. Foto: PA Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mike Tyson, Evander Hollyfield, dan Riddick Bowe jadi sederet petinju yang pernah mengalami kebangkrutan pascaberkarier di ring tinju. Akan tetapi, di antara mereka, terselip pula nama Scott Harrison--eks juara tinju kelas bulu WBO dua kali--yang mengalami nasib serupa.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Express, petinju asal Skotlandia ini sampai harus bertahan hidup dari uang tunjangan pemerintah sebesar 90 poundsterling (sekitar Rp1,75 juta) per minggunya. Hal itu diungkapkan langsung oleh pengacaranya, Raymond McIlwham, saat membela kliennya pada 2008 lalu.
Pada tahun yang sama, Harrison sampai harus mendekam di penjara terbesar Skotlandia, HM Barlinnie, karena kedapatan mengemudi sembari mabuk dan melakukan penyerangan. Awalnya, dia dituntut 8 bulan penjara, tetapi akhirnya dibebaskan pada Desember 2008 setelah menjalani 4 bulan masa hukumannya.
Setahun kemudian, dia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara karena melakukan penyerangan di Malaga, Spanyol. Kali ini dia menjalani hukuman di penjara Alhaurin de la Torre, Malaga. Harrison baru bisa menghirup udara bebas pada September 2011 lalu.
Harrison saat dibebaskan dari penjara. Foto: Getty Images
Tak kapok keluar masuk bui, Harrison kembali berurusan dengan petugas kepolisian setelah bandingnya tak diterima. Harrison yang kalah banding di pengadilan harus puas diekstradisi dan mendekam di balik jeruji besi selama empat tahun.
ADVERTISEMENT
“Kami akan menikah dan baru saja memulai semua perencanaan, tapi bukannya menikah, Scott malah diekstradisi," ucap Stacey Gardner, tunangan Scott Harrison, kepada Daily Record.
Empat tahun masa penahanannya dilakukan dalam sebuah penjara dengan tingkat keamanan maksimum di Skotlandia, HM Shotts. Setelah itu, dia dipindahkan ke HM Barlinnie dan baru dibebaskan pada Juli 2018 lalu.
“Apa yang Scott lakukan sudah lama sekali. Saya tidak akan meremehkan orang yang dia serang, karena saya tahu ini serius. Tapi saya tidak habis pikir bahwa mereka mengekstradisi seseorang atas perkelahian di bar,” ucap Stacey Gardner yang mempertanyakan putusan pengadilan.
“Banyak perkelahian terjadi di banyak bar setiap malamnya. Namun, sangat sedikit orang yang dipenjara hanya karena itu, bahkan sampai harus diekstradisi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Nasib yang menimpa Scott Harrison ini jelas jauh berbanding terbalik dengan apa yang pernah dia dapatkan selama berkarier di dunia tinju. Pada puncak kariernya saja, perkiraan kekayaan Harrison menyentuh angka 4 juta poundsterling (sekitar Rp76 miliar).
Scott Harrison. Foto: Getty Images
Namun, gejolak kehidupannya di luar ring tinju telah membuat Harrison kehilangan kekayaannya, termasuk vila mewah di Spanyol seharga 500 ribu poundsterling (sekitar Rp9,5 miliar) dan Porsche yang bernilai 77 ribu poundsterling (sekitar Rp 1,4 miliar).
Pria yang juga pernah memenangkan medali perunggu pada Kejuaraan Tinju Eropa 1996 ini dinyatakan bangkrut pada 2007 lalu karena tagihan pajak yang belum dibayar sebesar 83 ribu poundsterling (sekitar Rp1,6 miliar).
Terkini, selepas dari jeruji besi, Scott Harrison beserta kekasih dan keempat anaknya tengah menjalani kehidupan baru.
ADVERTISEMENT
Ketika Harrison masih dipenjara, pasangannya, Stacey Gardner berhasil merintis bisnisnya sendiri, Beauty Lounge di sisi selatan Glasgow, Skotlandia.
Scott Harrison juga telah kembali ke ring tinju, tempat di mana dia menghasilkan pundi-pundi uang untuk menafkahi keluarganya.
“Tinju adalah bisnis saya. Itulah yang saya lakukan untuk mencari nafkah, untuk menghidupi keluarga saya, dan apa yang selalu saya lakukan. Saya sudah melakukannya sejak usia 18 tahun,” jelas Harrison.
Harrison kin telah mendapatkan lisensi untuk bertarung dari Otoritas Tinju Inggris dan Irlandia (BIBA), setelah sebelumnya Dewan Kontrol Tinju Inggris menolak memberinya lisensi karena kurangnya berkas yang diberikan Harrison.
Pertarungannya pada Juli 2020 lalu melawan Paul Peers adalah pertarungan Harrison setelah tujuh tahun vakum dari dunia tinju. Pada laga yang digelar secara tertutup tersebut, Harrison berhasil menang pada ronde ketiga.
ADVERTISEMENT