Penyebab Kepribadian Narsistik, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 20:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab kepribadian narsistik. Foto: Anthony Fomin/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab kepribadian narsistik. Foto: Anthony Fomin/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab kepribadian narsistik memang belum diketahui pasti. Namun, beberapa hal yang diduga meningkatkan risiko narsistik yaitu kesalahan pola asuh, pengalaman traumatis di masa lalu, juga faktor neurobiologi.
ADVERTISEMENT

Penyebab Kepribadian Narsistik, Ciri-ciri, beserta Cara Mengatasinya

Ilustrasi penyebab kepribadian narsistik. Foto: Alex Jiang/Unsplash
Gangguan kepribadian narsistik yang dikenal pula dengan narcissistic personality disorder (NPD) merupakan sejenis gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya beranggapan bahwa dirinya lebih penting serta lebih baik dibanding orang lain.
Dalam situs siloamhospitals.com, diungkapkan bahwa para pemilik kepribadian ini merasa menjadi orang yang lebih segalanya, ingin senantiasa dikagumi, juga menjadi pusat perhatian. Narsisme seperti ini tentu bisa berakibat buruk bagi seseorang.
Umumnya, orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan merasakan kesedihan dan kekecewaan apabila tidak memperoleh pujian.
Kondisi ini pun sering mengakibatkan kurangnya empati kepada orang lain juga menimbulkan masalah dalam kehidupan seseorang apabila dibiarkan berlarut-larut.
Untuk lebih memahami tentang penyebab kepribadian narsistik, ciri, dan cara mengatasinya, simak penjelasan berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

Hingga saat ini penyebab gangguan kepribadian narsistik belum diketahui pasti, tetapi ada berbagai faktor yang disebut-sebut meningkatkan risiko narsistik. Contohnya, faktor neurobiologi (hubungan antara otak dengan tingkah laku serta pola pikir), genetik atau riwayat keluarga yang mengidap gangguan serupa.
Selain itu, faktor lain yang diduga meningkatkan risiko narsistik antara lain pola asuh orang tua yang tidak tepat, kurang atau terlalu banyak menerima pujian tatkala masih kecil, pengalaman traumatis di masa lampau (kekerasan atau kerap ditelantarkan), hingga mempunyai sifat juga karakteristik yang mudah emosi.

2. Ciri-ciri Kepribadian Narsistik

Ciri-ciri kepribadian narsistik dapat terlihat jelas dari sikapnya yang selalu mementingkan diri sendiri, arogan, merasa superior atau lebih baik dari orang lain, membanggakan pencapaian atau bakat secara berlebihan, merasa istimewa, serta hanya mau bergaul dengan orang-orang yang dinilai setara.
ADVERTISEMENT
Tanda lain dari orang narsistik yaitu mengharapkan kepatuhan dan perlakuan khusus dari orang lain, tak peduli pada perasaan juga kebutuhan orang lain, berusaha memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan semua yang diinginkan, menginginkan yang terbaik dalam segala hal, juga kerap merasa iri terhadap orang lain.

3. Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian Narsistik

Cara mengatasi gangguan kepribadian narsistik dapat dilakukan melalui berbagai pengobatan. Beberapa di antaranya terapi wicara yang akan membantu pasien dalam menjalin komunikasi yang lebih baik dengan orang lain sekaligus memberi pemahaman tentang dampak dari tindakan narsistik.
Terapi perilaku kognitif pun bisa dilakukan untuk mengubah tingkah laku pasien menjadi lebih realistis, ditambah pemberian obat-obatan. Jenis obat yang umum diberikan adalah antipsikotik, antidepresan, serta antimania.
Demikian penjelasan tentang penyebab kepribadian narsistik serta ciri-ciri dan cara mengatasinya yang perlu diketahui. Para pengidap gangguan mental ini harus mendapatkan penanganan tepat sehingga kondisinya lekas membaik. (DN)
ADVERTISEMENT