Tarif Tol Balikpapan Samarinda 2024, Ini Rinciannya

Proyek Tol Balikpapan-Samarinda seksi 1 dan seksi 5. Foto: Jasa Marga

Bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Balikpapan Samarinda perlu menyiapkan sejumlah biaya untuk dapat melintasi jalan tol. Biaya tersebut dibayarkan sesuaikan dengan golongan jenis kendaraan.

Tol Balikpapan Samarinda merupakan jalan tol pertama yang ada di Pulau Kalimantan. Tol yang terbentang sepanjang 99,35 km ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota Samarinda.

Untuk mengetahui besaran tarif Tol Balikpapan Samarinda 2024 yang perlu dibayarkan, simak rangkumannya di bawah ini.

Tarif Tol Balikpapan Samarinda 2024

Suasana Tol Balikpapan-Samarinda. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Besaran tarif tol ditentukan berdasarkan pada golongan jenis kendaraan pengendara. Ketetapan ini telah diatur dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 398/KPTS/M/2023 yang ditandatangani pada 27 Maret 2023.

Mengutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BJT), berikut ini rincian tarif tol yang berlaku untuk golongan I.

1. Asal Perjalanan Manggar

2. Asal Perjalanan Karang Joang

3. Asal Perjalanan Samboja

4. Asal Perjalanan Simpang Pasir

5. Asal Perjalanan Simpang Jembatan Mahkota 2

Baca Juga: Tarif Tol Bali Mandara 2024 untuk Semua Golongan Kendaraan

Profil Jalan Tol Samarinda Balikpapan

Proyek Tol Balikpapan-Samarinda seksi 1 dan seksi 5. Foto: Jasa Marga

Jalan Tol Samarinda Balikpapan dikenal juga dengan nama Tol Balsam. Tol yang berada di wilayah Kalimantan Timur ini memangkas waktu tempuh dari Balikpapan menuju Samarinda dan sebaliknya yang semula menghabiskan waktu hingga 3 jam, kini hanya menjadi 1 jam.

Tol Balikpapan-Samarinda memiliki lima seksi, di antaranya yaitu Seksi I Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km, Seksi II Samboja-Muara Jawa dengan panjang 30,98 km, Seksi III Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,50 km.

Kemudian Seksi IV Palaran-Samarinda dengan panjang 17,95 km dan Seksi V Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09.

Dengan kehadiran jalan Tol Balsam, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya logistik antar wilayah, sehingga berdampak pada efisiensi produksi sektor-sektor di kawasan Kalimantan.

Selain itu, jalan tol ini juga diharapkan mampu mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri yang bergerak di sektor kelapa sawit, batubara, migas, dan pertanian.

(SA)