Antasari Singgung Nama Hary Tanoe dan Minta SBY Jujur

Antasari di Mabes Polri. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)

Antasari Azhar menggelar jumpa pers di gedung sementara Bareskrim Polri di Kementerian KKP, Gambir, Jakarta Pusat. Ditemani adik almarhum Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsudin, ada yang mengejutkan yang disampaikan Antasari perihal kasusnya.

"Setelah saya renungkan tadi malam, ini kilas balik. Sejak kecil saya diajari kejujuran. Kepada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), jujurlah," kata Antasari, Selasa (14/2).

Antasari memang sengaja melapor ke Bareskrim terkait isi SMS yang dikirim dari nomornya ke Nasrudin. Antasari berkali-kali menyebut tak pernah mengirimkan SMS yang bernada ancaman yang menjadi dasar membawanya ke kursi pesakitan.

Baca juga: Misteri Pengirim SMS yang Tak Terjawab

Antasari lebih dari dua jam berada di Bareskrim. Saat keluar, Antasari menyampaikan kata-kata meminta SBY jujur.

"Siapa lakukan apa, Pak SBY jujur, terbukalah pada publik," pinta Antasari.

Kemudian Antasari menuturkan, pada suatu malam, seorang pengusaha datang ke rumahnya. Antasari menyebut pengusaha itu utusan dari Cikeas.

"Ada orang malam-malam ke rumah saya. Orang itu siapa? Orang itu Hary Tanoe, diutus Cikeas supaya saya tidak menahan Aulia Pohan. 'Saya bawa misi dari Cikeas Pak, saya mohon Bapak tidak menahan Aulia Pohan' katanya dia begitu. Saya bilang tidak bisa," beber Antasari.

Aulia Pohan adalah besan SBY. Saat tahun 2009, Aulia Pohan menjadi tersangka kasus korupsi dana YPPI di Bank Indonesia. Antasari saat itu menjadi ketua KPK yang mengusut kasus tersebut.

kumparan sudah mengkonfirmasi politisi Demokrat Amir Syamsudin. Menurut Amir apa yang disampaikan Antasari tidak benar. Selama 10 tahun bersama SBY di pemerintahan, Hary Tanoe tak pernah masuk dalam lingkaran SBY.

Sedang pihak Hary Tanoe, yang dikonfirmasi kumparan belum merespons. Pengacara Hotman Paris yang dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan kuasa untuk kasus ini. Sedang orang dekat Hary Tanoe, Arya Sinulingga, yang dikontak juga belum merespons.

Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara atas kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Dua kali melakukan PK, Antasari tetap dikalahkan. Namun akhirnya, Antasari mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo.