Sabet, Komandan Peladen yang Punya Peran Penting dalam Hajatan Pernikahan

Humam Zarodi
Alumni S1 Fakultas Geografi UGM dan Alumnni S2 pada Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana UGM. Saat ini bekerja sebagai konsultan dan training center pemetaan pada lembaga SinauGIS Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
14 Desember 2021 14:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humam Zarodi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian dari kamu yang tinggal di dusun atau kampung pasti pernah merasakan menjadi peladen dalam Bahasa Indonesia bisa disebut sebagai juru saji, baik makanan maupun minuman bagi tamu undangan dalam suatu hajatan. Nah, para peladen itu ternyata punya komandan yang tugas utamanya adalah memastikan semua tamu undangan menerima sajian makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi masyarakat Jawa, komandan para peladen ini disebut sebagai sabet. Perannya sangat penting karena menyangkut kepuasan dan kenyamanan tamu undangan dalam hal penyajian makanan dan minuman. Bahkan dalam struktur kepanitiaan suatu hajatan, baik manten, sunatan atau lainnya, posisi sabet ini masuk dalam susunan kepanitiaan.
Dalam hajatan pernikahan di kampung diperlukan peran komandan konsumsi atau sabet dalam Bahasa Jawa. Sumber foto: Vitor Monthay (www.unsplash.com)
Biasanya di masing-masing dusun atau kampung sudah ada kandidat pengisi posisi sabet ini. Dan orang tersebut biasanya harus mempunyai karakter atau sifat di antaranya grapyak atau suka bergaul, entengan atau ringan tangan, sumeh atau murah senyum, dan kalem atau tenang. Mari kita ulas satu per satu syarat menjadi sabet.
#1 Mempunyai karakter grapyak
Grapyak dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan suka atau mudah bergaul. Seorang sabet wajib punya sifat atau karakter ini. Bagaimana tidak, seorang sabet bisa dikatakan sebagai salah satu representasi dari shohibul hajat atau tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Walaupun tugas utamanya sebagai komandan peladen yaitu memastikan semua tamu undangan mendapatkan makanan dan minuman, akan tetapi dalam suatu hajatan side job-nya adalah mempersilakan tamu undangan undangan untuk menikmati hidangan. Tentu saja dengan tutur kata yang halus dan sopan.
Nah, ini yang dikatakan mempunyai karakter atau sifat grapyak. Side job-nya bahkan mencarikan tempat duduk atau kursi bagi tamu yang kesulitan mendapatkannya. Mungkin saking banyaknya tamu undangan atau karena keterbatasan kursi yang tersedia. Semua side job itu dilakukan dengan gesture dan tutur kata yang sopan.
#2 Mempunyai karakter entengan
Entengan dalam Bahasa Indonesia bisa berarti ringan tangan atau suka membantu tanpa pamrih. Dalam situasi saat sesi jamuan makanan dan minuman, biasanya jumlah peladen tidak sebanding dengan jumlah tamu undangan. Dalam situasi ini seorang sabet bisa mengambil peran peladen dengan membantu menyajikan makanan dan minuman kepada tamu undangan.
ADVERTISEMENT
Atau saat makanan dan minuman harus segera dibereskan karena akan ada jamuan makanan lainnya, seorang sabet harus tanggap membantu peladen. Dalam situasi apabila peladen kedodoran dalam membereskan tempat makanan dan minuman. Biasanya di dusun atau kampung, jamuan makanan dan minuman disajikan satu per satu kepada tamu undangan. Biasanya disebut sebagai jamuan piring terbang. Karena disajikan makanan dengan piring dan dibagikan satu per satu kepada tamu undangan.
#3 Mempunyai karakter sumeh
Dalam bertugas seorang peladen wajib memiliki sifat sumeh. Dalam Bahasa Indonesia berarti murah senyum. Bagaimana tidak sumeh, lha wong seorang sabet itu bisa menjadi perhatian utama tamu undangan, terutama saat penyajian makanan dan minuman.
Seorang sabet harus selalu sumeh kepada semua tamu undangan. Apapun itu kondisi dan situasinya walaupun sedang lelah bahkan sedang punya masalah di rumah tangganya. Abaikan dulu masalah tersebut. Karena seorang sabet menjadi penentu sukses atau tidaknya hajatan. Karena acara inti dari suatu hajatan adalah jamuan makan dan minum. Hehehe.
ADVERTISEMENT
#4 Mempunyai karakter kalem
Sifat kalem ini bisa diartikan dengan sifat tenang. Seorang sabet wajib ‘ain mempunyai sifat ini. Dalam situasi dan kondisi yang tidak kondusif atau chaos, seorang sabet harus menunjukkan sifat kalem tetapi harus solutif. Tidak panik atau gugup tetapi bisa menguasai situasi serta bisa mengambil langkah-langkah strategis demi kelangsungan acara hajatan.
Contoh situasi dan kondisi tidak kondusif dalam suatu hajatan misalnya banyaknya tamu undangan sedangkan jumlah kursi yang tersedia kurang. Seorang sabet harus bisa mengkondisikan situasi seperti ini. Misalnya dengan mengambil langkah mencarikan tikar untuk digelar bagi tamu undangan yang tidak mendapatkan tempat duduk.
Kemudian segera komunikasikan dengan MC untuk memintanya menyampaikan permohonan maaf dari tuan rumah atas ketidaknyamanan bagi para tamu undangan. Setelah itu segera meminta para peladen untuk menyajikan makanan dan minuman bagi tamu undangan.
ADVERTISEMENT
Tentu saja kecakapan dalam mengelola situasi-situasi yang tidak terduga, misalnya situasi yang tidak kondusif membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Biasa seorang sabet yang sudah punya pengalaman yang banyak akan cepat mengambil keputusan yang tepat.
Kamu tertarik menjadi sabet? Eitt, nanti dulu. Empat karakter di atas wajib kamu punyai. Kalau tidak, acara hajatan dari shohibul hajat tidak akan berjalan mulus atau bahkan banyak orang yang akan ngerasain atau menjadi buah bibir para tamu undangan karena tidak becusnya sabet salam mengelola sajian makanan dan minuman.