Tjhai Chui Mie Apresiasi PLN yang Dukung Industri Ekonomi Kreatif di Singkawang

Konten Media Partner
29 Juni 2022 11:42 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan bantuan. Foto: Dok. PLN Singkawang
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan bantuan. Foto: Dok. PLN Singkawang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Singkawang - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengapresiasi upaya PLN dalam mendukung peningkatan industri ekonomi kreatif di Kota Singkawang, salah satunya adalah Komunitas Pengerajin Batik Kote Singkawang.
ADVERTISEMENT
"PLN lewat program TJSL-nya banyak membantu pelaku UKM di Singkawang sehingga mampu bertahan dan bangkit kembali pasca-pandemi COVID-19," ungkap Tjhai Chui Mie dalam keterangan Rabu, 29 Juni 2022.
Ia mengatakan, sinergitas antara Pemkot Singkawang dengan PLN UP3 Singkawang sudah terjalin dengan baik selama ini, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat melalui berbagai pembangunan sarana dan prasarana di Kota Singkawang dan sekitarnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengatakan bahwa untuk mendorong pertumbuhan usaha pengrajin batik Kota Singkawang, pihaknya telah mengucurkan bantuan berupa sarana prasarana membatik senilai Rp 57 juta.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Singkawang dan Manager PLN UP3 Singkawang kepada Komunitas Batik Kote Singkawang, Selasa, 28 Juni 2022.
Sejumlah anak sedang membatik. Foto: Dok. PLN Singkawang
"Untuk mendorong usaha batik ini, kami menyalurkan bantuan berupa peralatan batik elektrik, seperti canting listrik portable, kompor cap listrik dan kompor listrik. Selain itu, bantuan yang kami berikan juga berupa bahan baku membatik seperti kain dan lilin, serta perbaikan ruang galeri," jelas Meidiansyah.
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan, penyerahan bantuan ini merupakan momen penting sebagai wujud komitmen sinergitas berbagai pihak dalam membangun iklim perekonomian yang kondusif bagi pelaku usaha. Ia menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi batik, sehingga produk batik Kota Singkawang dapat semakin dikenal hingga ke mancanegara.
Priska Yeniriatno, founder Komunitas Batik Kote Singkawang mengaku bahwa bantuan dari PLN berupa peralatan membatik yang serba elektronik ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas usaha yang dijalankannya.
Ia mengaku, sudah lama ingin menggunakan kompor listrik untuk membatik. Dengan kompor listrik, proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Kegiatan pembinaan terhadap para pembatik ke daerah-daerah yang sudah rutin dilakukan menjadi lebih praktis.
"Lebih praktis pakai kompor listrik, panasnya stabil. Apalagi kalau sedang melakukan pembinaan ke daerah-daerah, repot kalau harus membawa kompor minyak tanah, risiko tumpah dan sulit menyalakannya," ucapnya.
Aktivitas membatik. Foto: Dok. PLN Singkawang
Diakuinya, permintaan batik yang terus meningkat sempat membuat dirinya kewalahan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Kegiatan usaha yang dilakukan selain bertujuan untuk melestarikan budaya membatik, pembinaan batik ke daerah-daerah juga bertujuan untuk membentuk SDM pembatik yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Kain batik motif Kalimantan seperti tribal Dayak paling banyak diminati, juga motif naga dan pakis, dan yang tak kalah menariknya adalah motif batik yang menggambarkan keragaman suku di Singkawang, yaitu motif tiga penjuru yang mewakili suku Tionghoa, Dayak dan Melayu," ujarnya.
Ia juga berencana akan ke Dubai dan Belanda untuk melakukan pameran dan menjual karya batiknya bersama sesama pengrajin dari Batu Malang dan Deli Serdang dalam waktu dekat.
Priska berharap, dengan adanya bantuan dari PLN, usaha batik yang digelutinya selama ini dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya batik dan mengembangkan usaha Komunitas Kote Singkawang, sehingga akan lebih banyak masyarakat yang dapat diberdayakan.