Pesan Windy ke Kader PMKRI: Jadilah Pemimpin yang Berkarakter dan Berprestasi

Konten Media Partner
28 April 2024 14:57 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Windy memberikan materi kepada kader baru PMKRI. Foto: Dok. Adpim Pemprov Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Windy memberikan materi kepada kader baru PMKRI. Foto: Dok. Adpim Pemprov Kalbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson, yang juga Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, menjadi narasumber Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pontianak Santo Thomas More periode 2023-2024, Sabtu, 27 April 2024. Acara tersebut dilaksanakan dari 26-28 April 2024.
ADVERTISEMENT
Windy memaparkan materi terkait kepemimpinan dengan mengutamakan kepentingan orang lain untuk kesuksesan organisasi yang mengusung tema 'Peran Organisasi Kepemudaan Menuju Indonesia Emas 20245'. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 38 peserta.
Ia menjelaskan bahwa menjadi seorang pemimpin ada hal yang mendasar yang harus dipahami adalah tujuannya untuk mendapatkan pahala dan kebaikan.
"Suatu organisasi itu tergantung dari Pemimpinnya, agar tercapai organisasi yang dapat melayani masyarakat maka mindset kita harus sama yaitu kinerja kita harus bermanfaat dan berdampak ke masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Pak Jokowi untuk jangan terlalu banyak rapat dan seremonial, artinya semua program yang kita laksanakan semuanya harus dapat dirasakan masyarakat," jelas Windy.
Selain itu, Windy Prihastari juga menjelaskan tentang tipe-tipe kepemimpinan, seperti kepemimpinan kolaboratif dan kepemimpinan inovatif. Ia berpesan kepada para peserta untuk tidak takut melakukan kegiatan yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
"Lakukan kegiatan yang bermanfaat dan dimulai dari diri sendiri untuk menjadi pemimpin yang berkarakter dan berprestasi," pesan Windy.
"Seorang pemimpin itu juga tidak boleh membeda-bedakan baik suku, agama, dan ras, karena semuanya memiliki tempat yang sama di hadapan Tuhan," lanjutnya.
Dirinya turut menjelaskan terkait fungsi seorang Gubernur dengan Penjabat Gubernur kepada para peserta. Hal itu disampaikannya agar para peserta maupun masyarakat mengetahui perbedaan tersebut.
Windy menjadi narasumber dalam Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pontianak Santo Thomas More. Foto: Dok. Adpim Pemprov Kalbar
"Jabatan Gubernur adalah jabatan politis yang dipilih langsung oleh rakyat, sedangkan jabatan Penjabat Gubernur merupakan proses pengusulan dari DPRD maupun Presiden melalui Kemendagri RI yang ditunjuk untuk menjalankan Pemerintahan di Daerah hingga selesai terlaksananya Pemilukada. Jabatan Penjabat Gubernur ini tidak boleh dicalonkan menjadi Calon Gubernur karena sudah ada peraturan yang mengaturnya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, bahwa para pemuda harus memahami perkembangan politik yang ada serta mengenal calon-calon Pemimpinnya mengingat usia Pemuda dari 16 sampai 30 tahun ini sekarang ini merupakan generasi gen Z.
"Saya sangat berterima kasih sekali karena sudah diundang ke sini karena selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar dan selaku Ketua Tim Penggerak PKK harus terus memberikan informasi, sosialisasi dan edukasi kepada para pemuda memberikan motivasi kepada Pemuda yang Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi generasi emas," tuturnya.
Lebih lanjut, Windy menekankan pentingnya peran pemuda dalam mempersiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Ia mendorong agar para generasi muda harus memiliki kualitas yang baik, yaitu sehat, cerdas, dan pintar agar dapat menjadi pemimpin di masa depan. Ia pun mengajak para peserta untuk menjadi duta pencegahan stunting dan Kakak Asuh Stunting di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
"Ia menjelaskan bahwa Generasi Emas Indonesia tersebut tentunya harus dimulai perubahan dari sekarang, karena pada tahun 2030 itu sudah dimulai dengan bonus demografi, kita harus memanfaatkan itu, karena para penerus kita dan generasi-generasi kalian yang ada di sini, adik-adik kita, anak-anak kita nanti akan menjadi generasi emas pada tahun tersebut. Tentunya bahwa generasi ini harus memiliki kualitas yang baik, yaitu sehat, cerdas, dan pintar agar dapat menjadi pemimpin di masa depan, bukan hanya di Kalbar, di Indonesia tapi juga di dunia internasional," ucap Windy.
Kemudian Windy Prihastari juga menjelaskan tentang permasalahan stunting yang menjadi isu terkini kepada peserta. Di mana stunting merupakan kekurangan gizi kronis yang dialami dan mengakibatkan pertumbuhan tidak sesuai dengan umurnya atau terlambat baik itu tumbuh kembang tinggi badan maupun pada berat badan.
ADVERTISEMENT
"Jadi dikhawatirkan pertumbuhan otaknya juga terlambat. Jika anak-anak Kalimantan Barat menderita stunting maka akan kecil kemungkinan untuk menjadi seorang managerial atau pemimpin. Untuk itu, saya, Pak Penjabat Gubernur dan kita semua memiliki peran untuk mencegah stunting," bebernya.
Windy juga mengajak para peserta yang rata-rata adalah para pemuda tersebut untuk berperan menjadi duta pencegahan stunting di Kalimantan Barat dan mengajak untuk menjadi kakak asuh stunting untuk bisa mendampingi tiga bulan ke depan anak stunting di Kalimantan Barat.
"Permasalahan stunting ini harus segera kita tanggulangi dalam rangka mempersiapkan generasi emas di tahun 2045 mendatang. Di Kalimantan Barat dengan gencarnya kita melakukan berbagai macam strategi dan memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki anak Baduta sehingga pada tahun 2023 terjadi penurunan angka stunting dari 27 persen menjadi 20,6 persen dan masih harus menurunkan sebesar 6 persen lagi agar mencapai target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024," papar Windy.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Windy juga mengajak para peserta untuk menggunakan media sosial guna mengedukasi masyarakat dengan mengkampanyekan pencegahan dan penanggulangan Stunting untuk persiapan Kita mempersiapkan Generasi Emas tahun 2045.