Mengenal Makna Kue Keranjang, Makanan Khas Tahun Baru Imlek

Konten Media Partner
21 Januari 2023 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kue keranjang. Foto: Try Saskya/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kue keranjang. Foto: Try Saskya/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kue keranjang merupakan makanan khas yang selalu hadir saat perayaan Imlek. Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang biasa disebut Nian Gao (Nien Kau) atau nama lain dalam dialek Hokkian disebut Thi Kue yaitu kue manis.
ADVERTISEMENT
Syafaruddin Usman, Sejarawan Pontianak, menjelaskan makna kue keranjang yang menjadi ciri khas perayaan Imlek. Disebut sebagai kue keranjang karena dulunya kue ini dicetak menggunakan keranjang-keranjang kecil yang terbuat dari anyaman rotan.
Dalam penyebarannya, kue keranjang menjadi penganan khas banyak daerah yang punya kekhasan masing-masing, bisa disebut dengan dodol dan jenang. Kue keranjang hanya ada saat Tahun Baru Imlek.
Dalam sekeping kue keranjang mengandung makna yang sangat mendalam, terutama makna kebersamaan sama persis seperti pemaknaan dodol Betawi. Kue keranjang sendiri merupakan produk ikatan sosial yang kuat di tengah masyarakat Tionghoa khususnya karena pembuatannya sedikit rumit dan sulit.
Adonan dimasak dalam kuali besar di atas tungku kayu dengan api yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kue keranjang harus dimasak dengan kayu bakar untuk mendapatkan panas api yang pas dan rasa legit dodol.
ADVERTISEMENT
Adonan kue keranjang kemudian harus diaduk selama beberapa jam tidak boleh berhenti. Jika berhenti tekstur yang diharapkan tidak tercapai, bahkan kue keranjang atau dodol cina ini akan sangat mengeras dan rasa tidak merata.
Saat ini, serupa juga dodol lainnya, kue keranjang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Pontianak, Singkawang, dan sekitarnya di Kalimantan Barat.
Dari negeri asalnya, kue keranjang yang bernama Nian Gao yang tawar, kemudian berkembang di Negeri Selatan menjadi rasa manis dengan keunikan bentuknya.