Kalbar Pesan 2.000 Rapid Test Corona, Tenaga Kesehatan jadi Prioritas

Konten Media Partner
29 Maret 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapid test corona. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Rapid test corona. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, telah memesan sebanyak 2.000 alat rapid test untuk corona, yang akan disebarkan ke dinas kesehatan kabupaten dan kota di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
"Diprediksikan akan datang pada minggu pertama di bulan April," kata Sutarmidji, Minggu (29/3).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, mengatakan, alat rapid test tersebut tentunya sangat dibutuhkan untuk memudahkan petugas kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19 lebih luas.
"Rapid test ini akan memudahkan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota, atau petugas puskemsas, untuk melakukan tracing kalau sudah ada yang terdeteksi positif, dilakukan pencegahan, dan dia harus diisolasi mandiri," terangnya kepada awak media, Minggu (29/3).
Rapid test, kata Harisson, diutamakan kepada petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien yang sudah terkonfirmasi covid-19, pasien dengan kategori PDP yang masih menunggu hasil, dan pasien kategori ODP yang rentan dan berisiko.
ADVERTISEMENT
Harisson mengatakan, rapid test hanya membutuhkan waktu 15 menit, dan hasil tersebut akan langsung diberitahu kan kepada pasien. Namun, kata dia, rapid test hanya merupakan screening awal. Nantinya jika pemeriksaan rapid test tersebut positif, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan sample swap dan dikirim ke laboratorium di Jakarta.
"Jadi jika pasien yang diperiksa dengan rapid test itu positif, maka dia akan dilakukan isolasi di rumahnya, dia tidak perlu dirawat di rumah sakit, lalu kita ambil sample untuk dikirim ke Jakarta. Apapun hasilnya, positif atau negatif harus dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan RT-PCR," ungkapnya.
Setelah itu, petugas puskesmas akan bertindak cepat untuk melakukan tracing pasien tersebut. "Jadi itu hanya screening awal. Kehati-hatian petugas kesehatan dalam menangani pasien dan survey laboratorium. Kehati-hatian kita untuk segera melakukan tindakan pencegahan isolasi, dan melakukan kontak tracing kepada pasien yang positif ini, jadi semua yang kontak langsung kita periksa, dan kita lakukan isolasi mandiri," pungkasnya.
ADVERTISEMENT