Kabar Baik: Singkawang Keluar dari Zona Merah

Konten Media Partner
13 Juli 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSUD Abdul Aziz Singkawang melakukan penambahan ruangan untuk pasien COVID-19. Foto: Dok Singkawang Media Center
zoom-in-whitePerbesar
RSUD Abdul Aziz Singkawang melakukan penambahan ruangan untuk pasien COVID-19. Foto: Dok Singkawang Media Center
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kota Singkawang, Kalimantan Barat, keluar dari zona merah atau tingkat risiko tinggi. Hal ini terungkap pada data yang dikeluarkan oleh Bersatu Lawan Covid (BLC), per tanggal 11 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mengatakan, bahwa sebelumnya yang membuat Kota Singkawang masuk zona merah, adalah karena ketersediaan tempat tidur pasien corona yang kurang. Namun, setelah melakukan konversi tempat tidur, Kota Singkawang keluar zona merah, dan saat ini berada pada zona oranye.
“Nah Kota Singkawang hari ini sudah keluar dari zona merah, karena kemarin kapasitas tempat tidur seribu lebih, yang digunakan untuk COVID-19 itu 10 persen, ada 107 tempat tidur. Seharusnya 40 persen. Begitu dinaikkan, jumlah tempat tidur dinaikkan, BORnya turun, menyebabkan Singkawang keluar zona merah,” paparnya, Selasa, 13 Juli 2021.
Sementara itu, untuk Kota Pontianak, juga sudah melakukan konversi atau penambahan tempat tidur pasien corona di beberapa rumah sakit.
“Pontianak ini sudah maksimal. Hanya beberapa rumah sakit yang bisa ditambah tempat tidurnya. RSUD Soedarso juga, Soedarso yang CT rendah banyak, ada 60, CTnya 35 sampai 39, kalau diberi konsumsi makan yang baik Insya Allah bisa sembuh,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Midji berharap agar masyarakat dapat patuh untuk menjalankan PPKM Darurat, dan mengurangi interkasi serta mobilitas jika tidak ada kepentingan mendesak.
“Artinya Pontianak kalau bisa menjaga interkasi orang, jangan waktu dekat-dekatan, maka saya yakin Pontianak akan keluar dari zona merah. Mudah-mudahan bisa minggu depan (keluar dari zona merah). Tergantung mayarakatnya. Kalau mau keluar dari zona merah, ayo sama-sama batasi dulu, dalam waktu seminggu ini jangan interaksi,” pungkasnya.