Guru SMP Negeri di Pontianak Perkosa Siswi, Korban Jadi Tak Mau Sekolah

Konten Media Partner
26 Desember 2023 10:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban rudapaksa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban rudapaksa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Seorang guru SMP Negeri di Pontianak diduga melakukan rudapaksa terhadap siswinya. Ketika itu korban masih duduk di kelas IX SMP, dan berusia 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Korban yang kini sudah duduk di bangku SMA dan berusia 17 tahun, dalam keadaan hamil.
"Awalnya saya tidak tahu kalau itu Pak Guru. Dia DM pakai akun palsu. Dia ngajak ketemuan dan jemput saya. Saat jemput, dia pakai masker. Setelah sampai di tempat makan, baru dia buka masker, dan saya baru tahu itu Pak Guru," ungkap korban, saat ditemui Hi!Pontianak di Kantor Penasehat Hukum Dewi Aripurnamawati, Selasa, 26 Desember 2023.
"Setelah itu, saya diajak ke Hotel Merpati. Katanya cuma buat ngobrol. Saya tak berani nolak. Sampai di kamar, saya disuruh baring, dan dia melakukannya dengan memaksa saya," tambahnya.
Menurutnya, rudapaksa tersebut dilakukan sebanyak dua kali. "Setelahnya dia mandi. Saya mau lari, tapi saya tidak tahu cara membuka kunci kamarnya. Lalu dia keluar, dan narik saya, dan melakukannya lagi," ujar korban sembari menangis.
ADVERTISEMENT
Tersangka beberapa kali hendak mengajak korban ketemu kembali, namun korban menolak.
Ibu korban kemudian khawatir, karena korban tak kunjung datang bulan. Setelah dites, ternyata korban dalam keadaan hamil. Pada 6 Oktober 2023, ibu korban membuat laporan ke Polresta Pontianak.
Saat ini korban sudah mengandung 7 bulan, dan pelaku sudah ditahan di Polresta Pontianak. "Sekarang dia sudah ditahan. Tapi kemarin polisi tawarkan mediasi, dan dia mau nikahi saya. Saya tidak mau menikah dengannya, saya mau sekolah," ujar korban.

Korban Kerap Murung

Ibu korban mengatakan, semenjak kejadian itu, putrinya kerap murung dan menangis sendirian. Putrinya juga sering izin untuk masuk sekolah.
"Dia jadi sering murung. Nangis malam-malam. Mungkin takut mau cerita sama saya. Sekolah pun ia sering tidak masuk," kata ibu korban.
ADVERTISEMENT