Daging Beku Dominasi Pasar di Pontianak, Peternak Kesulitan Jual Daging Sapi

Konten Media Partner
11 September 2023 13:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintoro, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Pemkot Pontianak. Foto: Fajar Bahari/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Bintoro, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Pemkot Pontianak. Foto: Fajar Bahari/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternyata memiliki dampak terhadap penjualan daging sapi segar di pasaran. Kini, daging kerbau beku mulai mendominasi dan banyak diminati oleh masyarakat, karena secara harga daging beku terbilang lebih murah.
ADVERTISEMENT
“Jadi kesempatan, saat terjadinya PMK DAN LSD ada pengetatan sapi sehat didatangkan dari Pulau Jawa, NTT, NTB, maupun Sumatera. Jadi dengan demikian ada pelonggaran sistem. Daging beku semakin marak, itu didatangkan dari luar Kalimantan, sehingga jadi menjamur, banyak dipasar daging beku dijual,” ungkap Bintoro, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Pemkot Pontianak, Bintoro, Senin, 11 September 2023.
Diakui Bintoro, saat ini beberapa peternak daging sapi segar mulai mengalami kesulitan dari segi penjualan. Sistem manajemen penjualan daging beku dinilai juga cukup baik, sehingga mengalahkan penjualan daging segar yang masih secara tradisional.
“Saya sudah survey di beberapa pasar, semua didominasi dengan adanya daging beku, sehingga peternak, notabene sistem penggemukan, sekarang mau jual daging segar agak kesulitan. Manajamennya luar biasa, yang datangkan daging beku sampai memasarkan ke warung-warung, seperti pesan langsung. Langsung diantar, sehingga penjualan daging segar sangat bekrurang,” tambah Bintoro.
ADVERTISEMENT