Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Saat Perbaiki Lampu Kamar Mandi

Konten Media Partner
24 April 2024 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Kubu Raya meninggal karena tersengat listrik saat memperbaiki lampu di kamar mandi. Foto: Dok. Humas Polres Kubu Raya
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Kubu Raya meninggal karena tersengat listrik saat memperbaiki lampu di kamar mandi. Foto: Dok. Humas Polres Kubu Raya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya (KKR), Zabur (52) meninggal dunia akibat tersengat arus listrik di kediamannya di Parit Arjuna, Dusun Arjuna, Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kalimantan Barat pada Selasa, 23 April 2024 sore.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Sungai Ambawang, IPTU Raimondus Nonnatus Gawe mengungkapkan meninggalnya anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya itu diduga karena tersengat arus listrik saat memperbaiki dop lampu yang berada di dekat bak air di rumahnya.
"Peristiwa itu langsung disaksikan istrinya, saat korban memperbaiki dop lampu di dekat bak air yang berada di belakang rumahnya, diketahui arus listrik tidak dimatikan oleh korban," kata Raimondus setelah petugas Polsek Sungai Ambawang mendatangi TKP dan pemeriksaan awal terhadap saksi-saksi pada Rabu, 24 April 2024.
Menurutnya, saat memegang kabel yang masih beraliran listrik korban tersengat arus listrik dan terjatuh ke bak air dalam posisi masih memegang kabel. Istri korban langsung berteriak untuk meminta tolong kepada warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade menerangkan korban sempat dilarikan warga ke puskesmas Desa Lingga, namun korban tidak tertolong, Zabur dinyatakan meninggal dunia oleh Tim medis Puskesmas Lingga.
"Warga yang mendengar teriakan istri korban langsung datang untuk menolong korban, kemudian listrik dimatikan dan warga mengangkat korban yang terjatuh di dalam bak air. Korban dalam keadaan tidak sadarkan diri saat dibawa warga ke Puskesmas Lingga," ujar Ade.
Ade menambahkan, saat ini pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.