Asosiasi Sepak Bola Finlandia Membagikan Jilbab Olahraga Gratis

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
9 Juni 2021 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi lapangan sepak bola. Foto: Unsplash/@grizzlybear
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi lapangan sepak bola. Foto: Unsplash/@grizzlybear
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi wanita Muslim, keyakinan dan nilai agama menentukan cara mereka menjalani kehidupan. Kadangkala, pemakaian hijab dianggap membatasi wanita melakukan kegiatan fisik yang berat, seperti olahraga. Faktanya, banyak atlet berhijab yang mengukir prestasi.
ADVERTISEMENT
Asosiasi sepak bola Finlandia (SPL) telah mulai menawarkan jilbab olahraga gratis untuk setiap pemain yang menginginkannya. Tujuan dari inisiasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran akan keberagaman, dan mendukung wanita serta gadis Muslim berolahraga sembari menjalankan iman mereka.
Dilansir dari situs About Muslim, SPL mendistribusikan lusinan jilbab yang terbuat dari bahan teknis dan elastis untuk memungkinkan gadis-gadis Muslim berlatih olahraga dengan bebas.
"Di Finlandia, sangat sulit untuk memasukkan gadis-gadis dari latar belakang imigran ke klub sepak bola,” kata Heidi Pihlaja, kepala pengembangan sepak bola wanita dan anak perempuan, kepada Agence France Presse (AFP).
"Jadi kami ingin memulai inisiatif ini untuk menyambut semua orang, terlepas dari agama dan apakah seseorang ingin menggunakan hijab atau tidak," lanjut Pihlaja.
ADVERTISEMENT
Program tersebut lantas disambut dengan sukacita oleh para gadis Muslim. Mereka mengatakan senang dan bersyukur tentang jilbab gratis yang dibagikan oleh asosiasi sepakbola Finlandia tersebut.
"Jilbab (yang diberikan) tidak perlu dimasukkan ke dalam baju, sehingga saya lebih leluasa dalam bergerak," Nasro Bahnaan Hulbade, 13 tahun, mengatakan kepada AFP selama sesi latihan di klubnya VJS di Helsinki, ibukota Finlandia.
Nasro Bahnaan Hulbade, salah satu anggota klub VJS. Foto: Youtube/AFP News Agency
Meskipun inisiatif itu membawa banyak respons positif, namun juga menuai kritik dari orang-orang yang mengatakan bahwa itu sama saja merendahkan kaum wanita atau membawa agama ke dalam olahraga.
"Kami mendukung hak setiap perempuan untuk memilih sendiri apakah mereka menggunakan jilbab atau tidak," kata Pihlaja menanggapi kritik tersebut.
"Di mana mereka ingin menggunakannya, kami ingin menunjukkan bahwa mereka diterima dan jilbab bukanlah sebuah halangan," tegas Pihlaja.
ADVERTISEMENT
Anggota tim VJS lainnya bernama Kamila Nuh mengatakan bahwa dia sangat mencintai sepakbola dan tidak berencana untuk berhenti dalam waktu dekat. Meski belum banyak pemain wanita di Finlandia, gadis tersebut mengaku ingin menjadi salah satunya.
Populasi Muslim di Finlandia telah meningkat pesat sejak akhir abad ke-20 karena gelombang imigrasi. Saat ini, ada puluhan komunitas Islam di Finlandia, tetapi hanya sebagian kecil Muslim yang bergabung ke dalam komunitas.
Pew Research Center memperkirakan bahwa pada tahun 2016 sekitar 2,7 persen dari 5,5 juta penduduk Finlandia mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim. Berkaitan dengan hijab, Islam melihat penutup kepala itu sebagai kewajiban berpakaian bagi wanita, bukan simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang.
Tahun lalu, sebuah perusahaan pakaian olahraga Amerika terkemuka Under Armour Inc., merilis produk hijab pertamanya untuk atlet wanita Muslim. Sebelumnya pada bulan Desember 2017, Nike meluncurkan Nike Pro Hijab untuk memfasilitasi pakaian olahraga yang layak bagi atlet Muslimah.
Sesi latihan klub VJS. Foto: Youtube AFP News Agency