Pentingnya Mengenalkan Karya Sastra pada Anak

Hesty Nuraini
Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya, bekerja sebagai staff Pusat Bahasa UMSurabaya
Konten dari Pengguna
4 Desember 2023 15:23 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesty Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak hanya mengenakan anak dengan sederet angka-angka, mengenalkan karya sastra pada anak itu juga penting. Karya sastra tidak harus berupa novel tebal yang penuh dengan tulisan, yang harus membahas hal-hal berat tentang kehidupan sehingga membutuhkan waktu lama untuk membaca dan memahaminya.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini banyak sekali karya sastra yang memang diperuntukkan untuk anak-anak yang isinya disesuaikan dengan pengalaman dan pengetahuan usia anak-anak. Karya sastra anak inipun beragam bentuknya. Ada yang berbentuk lisan, tulisan dan atau gambar. Misalnya cerpen, fabel, dongeng.
Tentunya untuk mengenalkan karya sastra pada anak membutuhkan peran orang tua dan juga peran guru dan pihak sekolah. Misalkan pada sekolah tingkat PAUD, pihak sekolah memfasilitasi perpustakaan dan kegiatan bagi buku selama 1x sepekan untuk dibaca oleh siswa saat dirumah yang ditemani oleh orangtua. Dengan begitu, siswa akan mendapatkankan bahan bacaan yang lebih beragam karena setiap seminggu sekali mereka akan mendapatkan buku yang berbeda dari minggu sebelumnya.

Mengapa mengenalkan karya sastra kepada anak-anak itu penting?

Berikut beberapa manfaatnya:

1. Mengembangkan Daya Imajinasi

ADVERTISEMENT
Membaca karya sastra baik yang berupa lisan, tulisan atau bergambar akan meningkatkan daya imajinasi anak. Membaca sastra akan membawa anak berpetualang dalam ruang khayal dan imajinasinya kemudian Kembali kepada kesadaran diri dengan pengalaman baru dari hasil pengalaman nya yang didapat dari membaca sastra atau bahkan jika sebuah cerita tersebut disampaikan secara lisan, daya imajinasi anak tetap aktif bekerja. Bahkan saat anak sudah bisa menggambar, mereka mungkin saja akan menuangkan imajinasinya kedalam gambarannya. Dengan bantuan orang tua, anak akan lebih luas dalam mengembangkan cerita dalam hasil gambar nya yang hal tersebut bisa dijadikan sebuah cerita.

2. Sarana perkembangan intelektual anak

Karya sastra bisa membantu meningkatkan kemampuan intelektual anak, karena dalam sebuah karya sastra terdapat rangkaian alur cerita yang ditujukan untuk anak-anak yang bisa membantu anak mengembangkan logika berpikirnya terutama pada saat anak mencoba mengikuti dan memahami cerita yang mereka baca. Dalam hal ini, segala aspek intelektual anak akan berperan aktif dalam membaca, memahami, dan mengkritisi sebuah cerita.
ADVERTISEMENT

3. Membantu Perkembangan Emosional Anak

Perkembangan emosi merupakan sesuatu yang harus dibangun dan dibina sedari kecil. Dengan orang tua mengenalkan karya sastra kepada anak-anak, dapat membantu dalam membangun perkembangan emosional mereka. Lewat membaca karya sastra, anak akan menemukan beberapa tokoh dengan karakter dan tingkahlaku yang menunjukkan kegembiraan, kekecewaan, kebahagiaan, kesedihan, simpati, marah, daln lain-lain. Lewat ekspresi yang dicontohkan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam karya sastra, anak akan mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengekspresian emosionalnya.

4. Sarana perkembangan Bahasa pada anak

Melatih dan meningkatkan kemampuan berbahasa anak dapat dilakukan lewat membaca karya sastra atau dengan turut serta menulis sebuah karya sastra. Anak juga dapat turut serta dalam menghasilkan karya sastra baik berupa puisi atau cerpen-cerpen anak. Lewat kegiatan menulis ini, anak akan mampu menyalurkan imajinasi, ide, fantasi dan hasil eksplorasinya kedalam sebuah bentuk nyata yaitu tulisan. Dan tentunta pengalaman menulis dan membaca akan membantu memperkaya kosa kata anak yang secara tidak langsung akan merangsang anak untuk tahu cara bertukar kata dan aktif dalam berkomunikasi. Bagi anak yang masih kecil dan belum cukup bisa untuk menulis, biasanya akan menuangkan ceritanya kedalam sebuah gambar. Dengan begitu, anak menggambar berarti mereka sedang menghasilkan sebuah karya sastra. Jadi jangan dinilai sebuah gambar hanyalah sebuah gambar, karena itru adalah curahan pengalaman anak yang dituangkan lewat sebuah gambar.
ADVERTISEMENT

5. Menanamkan kebiasaan membaca

Salah satu faktor yang menyebabkan anak malas membaca karena jenis bacaan yang disediakan tidak menarik perhatian anak. Bahkan saat dibangku sekolah, anak-anak lebih banyak diminta untuk membaca buku-buku pelajaran saja yang tentunya membuat mereka cepat bosan. Membaca sastra merupakan salah satu hal yang dapat membantu kejenuhan anak dalam membaca bacaan yang berat seperti buku pelajaran.
Bacaan-bacaan sastra untuk anak-anak menyajikan banyak hal yang mendorong rasa penasaran anak dan membuat mereka ingin terus membacanya. Semakin sering anak membaca sastra semakin terbiasa pula ia dengan berbagai ragam tulisan, sehingga nantinya kegiatan membaca itu menjadi sebuah kebiasaan yang berulang-ulang yang dilakukan oleh anak. Dan yakin, mereka akan ketagihan untuk membaca
Children Literature.pexels
.