Beberapa Isu di Film Dear David

Hesty Nuraini
Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya, bekerja sebagai staff Pusat Bahasa UMSurabaya
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesty Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film yang berjudul “Dear David” masih hangat dibincangkan oleh masyarakat umum sebagai penikmat film. Film ini menceritakan kisah seorang siswa SMA yang beranama Laras (Shenina Cinnamon), seorang gadis cantik berprestasi yang secara diam-diam menulis cerita fiksi tentang bintang sepak bola disekolahnya yang bernama David (Emil Mahira) meskipun ia selalu mengelak bahwa ia menyukai bintang sepak bola tersebut, namun kenyataannya memang itulah yang sedang dirasakan oleh Larasa. Ya, dia sedang jatuh cinta kepada David, seorang bintang sepak bola disekolahnya. Ia mengkompilasi cerita-cerita fiksi yang ia tulis tentang David dan mengunggahnya ke sebuah blog yang hanya bisa diakses oleh ia sendiri. Seakan dunia tidak berpihak kepadanya, suatu hari rahasia ini terbongkar setelah Laras menggunggah cerita fiksi tentang David tersebut menggunakan komputer sekolah. Seorang siswa membocorkan tulisan Laras dan hal tersebut membuat Ia panik. Kejadian tersebut memunculkan masalah karena cerita tersebut bersifat dewasa. Hingga semua orang termasuk pihak sekolah mencari tahu sosok di balik tulisan tersebut.
Dear David film
Beberapa isu lain yang tidak terlihat oleh masyarakat dalam film “Dear David” ini diantaranya:
ADVERTISEMENT

Gender Double Standard yang Mendeskriminasi PerempuanKrisis Hak Asasi Manusia

Penyebaran cerita yang ditulis oleh Laras oleh Gilang, salah satu teman sekolahnya, yang tidak bertanggungjawab merupakan tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Cerita yang awalnya sebuah privasi yang hanya bisa dinikmati oleh Laras sendiri menjadi tersebar, sehingga berdampak langsung pada David, Dilla, dan Laras sendiri.
Laras pada akhirnya mendapatkan hukuman dari sekolah saat identitasnya sebagai penulis terbongkar. Lucunya, Gilang sebagai pelaku aktif karena yang menyebarkan cerita Laras tersebut tidak mendapatkan hukuman dari sekolah.