Ibu Hamil dan Menyusui Perlu Tahu 2 Jenis Nutrisi pada ASI Berikut Ini

Helena Safitri
A Mom-Blogger, homeschooler, who loves to travel with her kids and share the stories on www.helenamantra.com
Konten dari Pengguna
31 Mei 2019 23:58 WIB
Tulisan dari Helena Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sukses memberi ASI untuk anak pertama selama 2 tahun lebih tidak lantas menjadikan saya paham segalanya tentang ASI. Ketika dr. N. B. Donny A. M., Sp.OG menjelaskan ada dua macam nutrisi yang mempengaruhi kualitas ASI, saya mengucap, “Oh … pantesan,” sambil mengingat tantangan mengASIhi.
ADVERTISEMENT
Belajar mempersiapkan kehamilan dan menyusui bersama PRENAGEN dan Kumparan MOM
Bisa dibilang proses memberi ASI untuk SID, anak saya, tergolong lancar. Sedikit tantangan saya temui di awal ketika ia jatuh sakit dan saya tidak memiliki stok ASI perah (ASIP). Hal itu sempat membuat saya down, namun keluarga terus memberi dukungan. Alhamdulillah setelahnya proses mengASIhi berjalan lancar hingga penyapihan.

Lengkapi Nutrisi untuk InvestASI

Hadir di acara #SmartSharingPRENAGEN pada 24 Mei 2019 lalu di KALCare Lotte Shopping Avenue, Jakarta, membuat saya belajar kembali menyiapkan kehamilan dan menyusui dengan lebih baik.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan gizi terbaik bagi bayi. Ibaratnya ASI itu paket lengkap. Dari segi gizi sudah mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang sesuai kebutuhan bayi di setiap jenjang usia. Zat antibodinya sangat banyak dan sangat mudah dicerna sehingga tidak menyebabkan sembelit. Anak ASI enggak gampang sakit, deh.
ADVERTISEMENT
Bagi ibu, ASI juga penting karena bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan pasca melahirkan termasuk involusi rahim, mencegah pendarahan, mengurangi anemia, juga mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium.
dr. Donny menjelaskan pentingnya ASI bagi ibu dan bayi
ASI memang sumber gizi paling mudah diberi, hemat, dan mendukung anak tumbuh sehat serta cerdas. Akan tetapi, kadang baper saat ASI sedikit. Ini lho hal-hal yang membuat produksi ASI berkurang, seperti:
• Tidak peduli kesehatan pribadi seperti tetap merokok, stres, baby blues syndrome, banyak mengonsumsi kafein
• Memberi tambahan susu formula, kecuali direkomendasikan oleh dokter anak
• Bingung puting
• Memakai empeng
• Tongue tie pada bayi
ADVERTISEMENT
• Jadwal menyusui terlalu kaku
Maka, Moms perlu percaya diri dan terus memberikan ASI pada bayi. Semakin sering bayi mengisap, produksi ASI akan terus bertambah. Perhatikan pula pelekatan saat menyusui agar tepat pada aerola, bukan hanya pada puting. Lakukan massage pada payudara dan konsultasi pada konselor laktasi bila perlu. Enggak apa-apa meminta bantuan pada ahlinya demi terpenuhinya investASI.
Sambil terus berusaha melancarkan ASI, jangan lupa menyiapkan ASI perah alias ASIP. Tak hanya untuk ibu bekerja, ASIP perlu disiapkan untuk berjaga-jaga seperti ibu perlu pergi mendadak, ketika ibu/bayi sakit, atau menambah asupan bayi ketika ibu berpuasa.
Nah, menyimpan ASIP ini ada tekniknya. ASIP perlu disimpan di tempat bersuhu dingin supaya kualitasnya terjaga dan tahan lama. Mbak Rika dari Gabag Indonesia menjelaskan keunggulan thermal bag yang fashionable, multi-fungsi sebagai diapers bag, dan yang paling penting ice gel-nya tahan dingin hingga 20 jam! Gabag menjadi must-have item untuk pejuang ASI.
Ice gel Gabag Indonesia tahan hingga 20 jam!
ADVERTISEMENT

Dua Jenis Nutrisi dalam ASI

ASI enggak asal diberi. Percuma kalau anak sering menyusu namun tidak ada gizinya. Padahal, 6 bulan pertama anak sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas ASI. So, Moms perlu memperhatikan asupan gizi supaya ASI yang dihasilkan berkualitas.
Dr. Donny menjelaskan berdasarkan penelitian nutrisi dalam ASI dibagi dalam dua jenis:
1. Nutrisi kelompok 1 yang tergantung asupan makanan. Ibu menyusui perlu mendapat nutrisi yang cukup dari makanan, susu menyusui, atau suplemen. Contohnya, jika ibu sedikit mengonsumsi protein maka ASI mengandung sedikit protein. Efeknya ke bayi yang disusui.
2. Nutrisi kelompok 2 yang tidak tergantung asupan makanan/ status kesehatan. Jika asupan nutrisi jenis ini rendah, maka tubuh ibu akan mengambil nutrisi ini dari tulang atau jaringan untuk dikeluarkan ke dalam ASI. Contohnya, jika ibu tidak mengonsumsi kalsium, maka pada ASI akan tetap mengandung kalsium yang diambil dari cadangan kalsium tubuh ibu. Hal ini berakibat tubuh mudah lelah, linu, dan dalam jangka panjang tulang ibu berisiko terkena pengeroposan.
Ini lho yang saya alami. Ketika menyusui, tubuh memang mudah lelah. Rupanya saya kurang mengonsumsi kalsium. Duh, jangan sampai di kehamilan kedua ini terulang kembali.
ADVERTISEMENT

PRENAGEN untuk Kebutuhan Nutrisi Lengkap Ibu dan Buah Hati

Mumpung di KALCare, saya menyempatkan diri untuk melakukan cek kesehatan. Experience store persembahan Kalbe Group ini menyediakan fasilitas cek kesehatan seperti cek analisa pembuluh darah, cek usia organ tubuh, cek kepadatan tulang, cek tensi, dan konsultasi gizi. KALCare juga rutin menggelar berbagai event seperti kelas olahraga regular, edukasi kesehatan, dan aneka lomba.
Kala itu saya melakukan pengecekan tekanan darah, Indeks Massa Tubuh, dan Hb. Hasilnya alhamdulillah normal. Akan tetapi, berat badan saya turun dibanding sebelum hamil. Di sini saya merasa khawatir, jangan-jangan kurang gizi seperti penjelasan Mbak Ilona dari PRENAGEN yang menyebutkan 50% dari 200 ibu hamil kurang gizi. Padahal, kondisi janin dipengaruhi status gizi ibu.
Selama kehamilan, ibu membutuhkan nutrisi makro dan mikro supaya ibu dan janin sehat, terhindar dari penyakit seperti anemia dan pre-eklamsia yang dapat membahayakan kehamilan. Nutrisi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak yang berfungsi membentuk sel dan organ janin atau bayi. Sedangkan nutrisi mikro terdiri dari 12 vitamin dan 8 mineral untuk menunjang pertumbuhan janin atau bayi. Proses penyerapan nutrisi mikro membutuhkan nutrisi makro.
ADVERTISEMENT
Memang sih, tiap hamil rasanya nafsu makan bertambah. Mudah lapar tetapi rasa mual sering menyerang. Duh, enggak enak banget deh kalau sedang mual terutama di trimester pertama. Minum air aja bisa berefek mual.
Saya menyiasatinya dengan makan porsi sedikit tetapi sering. Sabar aja deh tiap mual karena mual dan muntah saat hamil itu normal.
Saya juga menambahkan susu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Berhubung kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda, saya pilih susu khusus untuk ibu hamil. Susu biasa atau suplemen belum tentu mengandung nutrisi makro dan mikro. Berbeda dengan susu kehamilan yang nutrisinya lengkap sesuai untuk kebutuhan ibu hamil dan dapat dijadikan makanan tambahan.
Dulu, waktu hamil SID, saya suka minum PRENAGEN mommy Velvety Chocolate. Rasanya lezat dan enggak membuat eneg. Kali ini saya mencoba yang Lovely Strawberry. Lebih creamy, cocok banget dibuat milkshake. Oh ya, PRENAGEN mommy tersedia dalam kemasan UHT juga, lho. Pas banget dibawa bepergian.
ADVERTISEMENT
Tak hanya enak, PRENAGEN mengandung nutrisi makro dan mikro sesuai kebutuhan ibu hamil dan menyusui, seperti protein, asam folat, kalsium, DHA, zat besi, inulin, dan vitamin D. Dalam 1 gelas PRENAGEN mengandung zat besi setara 500 gr bayam dan protein setara 70 gr daging sapi.
PRENAGEN menemani ibu dan calon ibu dalam setiap tahapan:
1. PRENAGEN esensis untuk masa persiapan kehamilan
2. PRENAGEN emesis untuk bantu mengurangi mual dan muntah di awal kehamilan
3. PRENAGEN mommy untuk masa kehamilan. Tersedia dalam sediaan bubuk dan UHT yang praktis dibawa.
4. PRENAGEN lactamom untuk masa menyusui
Tak lupa snack sehat PRENAGEN juice dari sari buah asli pomegranate & anggur yang segar juga varian jus buah dan sayur yang kaya akan vitamin C serta asam folat. Daripada ngemil sembarangan lebih baik minum PRENAGEN juice, kan.
ADVERTISEMENT

Menikmati Kontraksi dengan Latihan Otot dan Pernapasan

Melengkapi nutrisi selama kehamilan, udah. Menyiapkan proses menyusui agar ASI lancar, udah. Ada satu lagi nih. Pada acara ini dibahas pula hal yang membuat saya agak trauma melahirkan yaitu menikmati kontraksi.
Di kehamilan pertama, saya sudah berusaha mencukupi kebutuhan gizi, belanja printilan anak yang lucu-lucu, sampai baca-baca resep MPASI (padahal masih lama, ya). Namun, ada satu yang terlewatkan yaitu melatih teknik pernapasan. Padahal, bernapas yang benar penting dipelajari supaya saat kontraksi menunggu pembukaan penuh dapat berjalan lancar dengan minim sakit. Akibatnya, di ruang bersalin saya mengejan sebelum waktunya sampai “dimarahi” bidan dan mulut rahim bengkak, makin sulitlah jalan lahir. Huwaa … gimana dong, kontraksi kan sakit. Enggak tahan, maunya segera melahirkan.
ADVERTISEMENT
Syukurlah bidan Lisma Meliana Silitonga, AmKeb dari RS Bunda memberikan latihan pernapasan dan latihan otot sebelum melahirkan. Untuk latihan pernapasan ada 3 macam, yaitu pernapasan dada, perut, dan iga-iga. Sebelum pembukaan lengkap, usahakan ambil napas panjang ketika terasa kontraksi. Sakitnya enggak hilang tetapi jauh berkurang. Bu bidan juga menyarankan setiap kontraksi menyugesti diri dengan berkata, “Enaaak …”. Hihi … boleh juga tipsnya.
Disamping latihan pernapasan, ibu hamil perlu latihan otot seperti mengencangkan otot panggul dan pinggang. Ketika hamil, otot jadi kendor. Maka, perlu dilatih agar tubuh tetap fit dan otot kembali kencang. Okelah, saya bakal daftar senam hamil supaya proses melahirkan nanti lebih lancar dan dapat menikmati setiap kontraksi.
latihan pengencangan otot untuk ibu hamil
Masya Allah, ngabuburit sehat kolaborasi #PRENAGENxKumparanMOM yang dipandu MC dr. Anita Suryani kali ini membawa pencerahan bagi saya. Rasanya lebih lega dan siap menjalani kehamilan kedua dengan lebih menyenangkan karena kondisi ibu hamil berpengaruh pada kondisi janin. Doakan sehat dan lancar persalinan hingga sukses investASI, ya!
ADVERTISEMENT