Rekomendasi Manajemen Riset dan Inovasi untuk BRIDA NTB

Hasbi Ardhani
Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Seorang Pembaca, dan Pembelajar.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2022 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasbi Ardhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: IG (@zulkieflimansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: IG (@zulkieflimansyah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengawali tahun 2022 Nusa Tenggara Barat secara resmi memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), dengan tekad menjadi rujukan pusat inovasi di Indonesia. Terbentuknya BRIDA selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 33 tahun 2021 tentang Badan Inovasi Riset Nasional. Perangkat organisasi ini harus bergerak cepat dengan sejumlah program yang berkaitan dengan riset dan inovasi yang menjadi hasil karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Selain Peraturan Presiden tentang BIRN di atas, Prsiden Jokowi juga mengeluarkan Kepres Nomor 21 tahun 2021 tentang Gugus Tugas Penyusunan Rancangan Induk Manajemen Talenta Nasional (MTN) 2022-2045. Gugus itu memiliki tugas untuk melakukan koordinasi perumusan dan penyusunan Rancangan Induk MTN 2022-2045 dalam tiga bidang talenta yaitu riset dan inovasi, seni budaya, dan Olahraga.
BRIDA NTB harus mampu menjadi instrument untuk mengeksplorasi dan mengembangkan talenta unggulan pada bidang riset dan inovasi di daerah yang sama-sama kita cintai ini. Selain kedua hal tersebut BRIDA diharapkan mampu menghasilkan etalase yang diisi dengan produk riset dan inovasi di NTB bahkan pada tingkatan nasional.
BRIDA akan menjadi salah satu penunjang NTB menjadi provinsi terinovatif jika mampu menjadi instrumen untuk memastikan semua bibit talenta mendapat pembinaan yang baik, terprogram, dan sistematis. Lembaga ini harus memfasilitasi dan memberikan kesempatan talenta-talenta muda untuk dapat berkompetisi melakukan riset dan inovasi sehingga mampu meraih prestasi nasional bahkan internasional.
ADVERTISEMENT
Bidang riset dan inovasi di NTB sebelum terbentuk BRIDA masih belum terkelola baik. Padahal, untuk mendapatkan pengakuan sekaligus penghargaan nasional ataupun internasional, diperlukan komitmen kuat dan kesabaran menekuni suatu topik riset dalam waktu hingga puluhan tahun. Sejumlah rintangan yang harus dihadapai dalam mengembangkan talenta dalam riset dan inovasi:
Pertama, SDM iptek (dosen, peneliti, dan perekayasa) di NTB masih terbatas. Data di Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) 2019, NTB tercatat di posisi 26 dari 34 provinsi dengan 4,83 % (tergolong rendah), sedangkan provinsi tetangga yaitu Bali di posisi 5 dengan 6,24% (tergolong sedang), dan NTT 4,15% yang posisinya nomor 2 terbawah.
Kedua, belum adanya data talenta yang dimiliki oleh NTB sehingga kesulitan untuk melakukan proses pelacakan untuk dokumentasi sekaligus analisis. Padahal, di NTB sudah relatif banyak ilmuwan dan peneliti berprestasi di berbagai bidang keilmuan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, belum ada strategi pembinaan talenta yang terintegrasi dan berkelanjutan. Wadah untuk menemukan talenta terbaik dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan tidak ditindaklanjuti baik pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun tingkatan profesional. Dalam hal ini intervensi dibutuhkan untuk mengadakan pembinaan talenta yang sinergis antarpemangku kepentingan menuju pencapaian target jangka panjang.
Keempat, pendanaan dalam hal pembinaan dan pengembangan talenta yang sifatnya berkelanjutan masih terbatas. Support dalam pendanaan sangatlah penting, untuk membina talenta yang terus bergulir dari pemerintah dan swasta, tanpa bergantung pada siklus anggaran tahunan. Kelima, fasilitas riset-inovasi sangat terbatas.
Rekomendasi kerangka BRIDA NTB, harus diawali pemetaan kebutuhan dan ketersediaan talenta. Dilanjutkan, dengan strategi manajemen talenta yang mencakup identifikasi dan akuisisi, pembinaan dan fasilitasi, kapitalisasi talenta, dan keberlanjutan. Pemetaan kebutuhan talenta dilakukan berdasarkan prospek keunggulan SDM di masa depan. Ketersediaan talenta dipetakan secara terpadu pada basis data yang dilakukan terlebih dahulu. Pembinaan dan fasilitasi talenta ditujukan untuk mengembangkan potensi talenta secara terfokus, sistematis, dan berkelanjutan. Pembinaan dan fasilitasi dilakukan spesialisasi sesuai bidang dan kelompok. Kapitalisasi talenta dilakukan untuk mendayagunakan talenta yang dimiliki oleh daerah agar memberi manfaat bagi daerah bahkan negara. Talenta ini kemudian akan menjadi asset daerah untuk ditempatkan sesuai bidang masing-masing, dan didukung untuk berkompetisi pada level nasional dan internasional.
ADVERTISEMENT
Keberlanjutan talenta diniatkan untuk memberikan jaminan kepada talenta yang sudah melewati masa produktifnya. Talenta ini nantinya akan diberdayakan untuk mengelola pengetahuan dan pengalamannya. Hal itu dibutuhkan sebagai bentuk kaderisasi dalam BRIDA NTB.
Riset Prioritas
Perlu ditetapkan fokus kebijakan pengembangan talenta riset dan inovasi, agar apa yang dilakukan dapat membuahkan hasil. Penentuan bidang prioritas juga perlu mempertimbangkan kekuatan bidang ilmu para ilmuwan yang ada di NTB. Bidang ilmu mana pun yang dipilih harus fokus dan didukung komitmen penuh dengan kebijakan dan penganggaran. Selain bidang riset dasar, beberapa riset terapan tetap diperlukan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, meski tidak diarahkan meraih pengakuan apalagi penghargaan, tapi itu diperlukan untuk dijadikan landasan daerah dalam mengambil kebijakan.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, BRIDA terbentuk sebagai mekanisme kelembagaan penyelenggara riset-inovasi, yang sanggup menjalankan program secara berkelanjutan, tanpa terpengaruh siklus perencanaan-penganggaran tahunan, dan birokrasi pelaksanaan anggaran yang rumit. Bentuk kelembagaan yang ada di NTB seperti Lembaga Pengelola Pendidikan (LPP), dapat menjadi rujukan karena terbukti dapat menyekolahkan putra-putri terbaik daerah.
Selanjutnya, disusun kebijakan yang sifatnya terobosan, untuk membangun ekosistem BRIDA. Mulai dengan regulasi untuk akuisisi talenta terbaik yang dimiliki oleh daerah, dan skema pembinaan yang inovatif. Mempertimbangkan potensi pemuda (millennial) yang sedemikian kaya, dan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengelola penerus daerah bahkan bangsa di bidang riset-inovasi. Kini tiba saatnya NTB menunjukkan kualitas terbaik SDMnya untuk mencatatkan prestasi terbaiknya.