Procrastination, Kebiasaan yang Harus Dihilangkan

Hartanto
Dosen Polteknaker. Fokus di bidang MSDM, pelatihan vokasi serta ketenagakerjaan.
Konten dari Pengguna
2 November 2021 10:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hartanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
image: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
image: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Procrastination adalah istilah untuk kebiasaan menunda-nunda kegiatan, pekerjaan ataupun tugas. Orangnya biasa disebut procrastinator. Kebiasaan penundaan ini sering dilakukan secara sengaja maupun tidak. Menunda pekerjaan ini umumnya dilakukan oleh seseorang untuk memberikan rasa lega dan nyaman yang bersifat sementara. Namun, rasa ini nantinya akan tergantikan dengan rasa cemas dan khawatir karena banyak hal yang belum terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Meski terdengar sepele, procrastination atau kebiasaan menunda pekerjaan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, finansial, dan karier seseorang. Dampak negatif menjadi lebih besar dibanding positifnya. Kebiasaan menunda dapat mengakibatkan stress, kecemasan, dan gangguan kesehatan. Secara sosial, penundaan dapat berdampak juga terhadap orang lain seperti timbulnya kekurangpuasan dari teman, keluarga atau rekan kerja.
Salah satu ciri orang yang suka menunda pekerjaan biasanya memiliki kebiasaan untuk mencari–cari alasan, suka menyalahkan orang lain dan selalu melakukan pembenaran atas apa yang dilakukannya.
Bagaimana cara mengatasi penundaan?
Kebiasaan penundaan terjadi karena ada penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya penundaan dan solusi untuk mengatasinya:
1. Tidak merasa harus dan selalu merasa masih ada waktu
Solusinya berupa komitmen diri dan pembuatan deadline jadwal. Pekerjaan dapat dikaitkan dengan kepentingan misalnya dengan visi dan misi, tujuan atau dengan kesenangan yang disertai dengan jadwal sesuai komitmen. Jika tidak melaksanakan maka akan mendapatkan punishment.
ADVERTISEMENT
Pelanggaran terhadap komitmen akan mendapatkan punishment. Komitmen yang tinggi disertai dengan punishment akan berpengaruh pada ketepatan waktu penyelesaian tugas. Penjadwalan bisa dibuat sebagai catatan pribadi atau umum agar dapat diawasi oleh orang lain. Pemberian deadline sangat diperlukan jika kita sudah membuat komitmen.
2. Tidak senang dengan prosesnya
Solusinya dengan membuat prosesnya agar lebih menyenangkan. Buat daftar atau solusi yang membuat Anda nyaman ketika melakukan kegiatan yang sering ditunda. Misal: seseorang ingin tubuhnya ideal tetapi tidak suka berolahraga. Dia bisa menggunakan cara agar olahraga menjadi menyenangkan dengan melakukan bersama-sama orang lain atau cara lain yang nyaman buat dirinya.
3. Tidak ada tenaga
Solusinya dengan memperbaiki pola hidup. Dimulai dari perbaikan pola makan, minum, dan istirahat. Gizi yang seimbang disertai dengan waktu tidur yang cukup akan menghasilkan energi yang lebih baik. Merasa seperti tidak ada tenaga biasa disebabkan karena pekerjaan terlalu berat atau terlalu banyak. Hal ini bisa juga diselesaikan dengan cara pendelegasian tugas atau penyusunan prioritas tugas.
ADVERTISEMENT
Penyusunan prioritas dilakukan untuk mengukur kekuatan energi kita dalam melakukan kegiatan. Selagi energi masih penuh maka mengerjakan pekerjaan yang penting dan mendesak dahulu untuk segera diselesaikan. Jangan sampai menjadi penundaan pekerjaan berikutnya.
4. Selalu ingin sempurna
Solusinya dengan melakukan atau mengerjakannya dengan segera. Kita semua harus memiliki kesadaran bahwa manusia tidak selalu menghasilkan sesuatu yang sempurna. Perlu adanya motivasi pembangkit semangat untuk segera melakukan kegiatan meskipun dimulai dengan langkah kecil. Penyempurnaan dapat dilakukan sambil berjalan.
5. Kurang fokus karena di kondisi yang kurang tepat
Solusinya dengan fokus menyelesaikan kegiatan pada tempat yang semestinya. Misal sedang mengerjakan pekerjaan kantor yang dilanjutkan di rumah. Pekerjaan tidak akan selesai jika dilakukan pada tempat dan kondisi yang kurang tepat seperti di meja makan sebagai tempat berkumpul anggota keluarga atau di tempat yang ada televisi yang sedang menyiarkan acaranya.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan yang semestinya dikerjakan akan menjadi terganggu akibat kondisi atau aktivitas lain. Selanjutnya carilah tempat yang dapat membuat fokus ketika mengerjakan seperti ruang belajar ataupun ruang tengah atau tamu yang sudah disetting sedemikian rupa sebagai tempat untuk tetap fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.
Solusi selanjutnya adalah hindari distraksi. Distraksi biasanya muncul dari kegiatan-kegiatan yang tidak begitu penting dan sebenarnya bisa dilakukan di lain waktu, misal: cek email, buka WA, nonton youtube, dll. Aktivitas tersebut memang menyenangkan tetapi dapat mengganggu tingkat fokus dalam bekerja. Sebaiknya hal-hal seperti itu dilakukan setelah pekerjaan selesai atau ada waktu-waktu khusus yang memang sudah direncanakan atau dijadwalkan sebelumnya.
image: Freepik.com
Menjadi Orang Produktif
Ciri orang produktif adalah orang yang dalam waktu singkat menghasilkan banyak hasil. Hasil tersebut harus bersifat positif dan penting. Positif dalam arti bermanfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Sedangkan penting dalam arti harus dilakukan segera. Seseorang dikatakan produktif jika dalam waktu tertentu, bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat lebih baik dibanding dengan orang lain yang memiliki waktu yang sama.
ADVERTISEMENT
Orang produktif merupakan hasil dari menghilangkan sifat procrastination. Penundaan diganti dengan hidup disiplin dan teratur. Manfaat hidup teratur bisa membantu seseorang lebih fokus untuk menyelesaikan satu per satu tugas tanpa takut dikejar deadline. Justru, hidup yang serabutan dan asal-asalan akan membuat Anda rentan bekerja multitasking yang bisa menjadi gangguan bagi produktivitas.
Menghilangkan procrastination akan menyebabkan pekerjaan Anda menjadi lebih terorganisir. Anda akan bekerja dengan lebih efisien, efektif dan produktif sehingga akan memiliki waktu luang lebih banyak untuk rileks dan bersantai.