Jelajah 2 Taman Nasional di Bagian Paling Ujung Barat Pulau Jawa, Banten

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
5 Mei 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
TN Ujung Kulon menawarkan wisata alam dan sekaligus mengenal potensi flora dan faunannya. Foto: Har;ey Sastha
zoom-in-whitePerbesar
TN Ujung Kulon menawarkan wisata alam dan sekaligus mengenal potensi flora dan faunannya. Foto: Har;ey Sastha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebutkan taman nasional yang berada di Provinsi Banten? Ketika pertanyaan tersebut diajukan, umumnya orang-orang akan menjawab Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
ADVERTISEMENT
Nah, tahukah kamu, selain TNUK, sebagian Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) juga masuk propinsi Banten. Karena, TNGHS mengangkangi dua provinsi sekaligus: Banten dan Jawa Barat.
Sebagaimana di 54 Taman Nasional di Indonesia, selain bersantai dan menikmati alamnya, banyak juga aktivitas lain yang bisa kamu lakukan di dua taman nasional yang berada di Banten tersebut. Seperti mendaki gunung, bermain air, berfoto, menikmati pemandangan, udara segar, susur goa dan lainnya.
Termasuk belajar tentang tumbuhan, satwa asli dan cara mereka saling bergantung. Ada juga situs bersejarah tentang cara hidup orang di masa lalu. Berikut ini hal menarik yang dapat kamu lakukan di dua taman nasional pada bagian paling barat Pulau Jawa.
1. Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)
Pulau Peucang, TN Ujung Kulon. Foto: Harley Sastha
Menyandang status sebagai situs warisan dunia dan juga 1 dari 5 taman nasional tertua di Indonesia, menjadi taman nasional yang wajib kamu kunjungi. Berada paling ujung barat pulau Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon, merupakan rumah terakhir dari salah satu satwa karismatik dunia: Badak Jawa.
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang merencanakan perjalanan menyeberang menuju Pulau Sumatera dengan melalui perjalanan darat bagi, tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk menyambanginya. Apa saja sih destinasi yang menarik disana?
Berikut ini beberapa di antaranya: Pulau Peucang dengan pantainya yang berpasir putih dan perairannya yang jernih dan tenang serta suasananya yang masih sangat alami, pastinya sangat cocok untuk sobat yang suka banget dengan suasana pantai. Trekking untuk melihat sunset, snorkeling, renang, menyelam hingga kedalaman laut merupakan kegiatan yang bisa dilakukan disini. Jika berencana bermalam, tenang saja fasilitas akomodasi berupa penginapan ada kok.
Untuk yang suka petualangan, Pulau Handeleum menjadi pilihan yang pas. Selain berkemah, di pulau yang dikelilingi hutan bakau ini, kamu bisa melihat langsung sekawanan rusa liar.
Pulau Handeuleum. Foto: Balai TN Ujung Kulon
Kegiatan camping dan bersampan pada Sungai Cigenter yang membelah pulau ini tentu menjadi kegiatan pemacu adrenalin yang tidak terlupakan. Seperti berada di sungai Amazon. Sepanjang bantaran sungai, kamu dapat melihat penampakan satwa-satwa liar. Juga beberapa ular yang bergelantungan di atas pohon pinggir sungai. Ditutup dengan air terjun bertingkat di ujung sungai.
ADVERTISEMENT
Ingin merasakan bagaimana rasanya berada di antara rimba belantara yang alami? Pulau Panaitan tempatnya. Disini kamu bisa trekking di perbukitan dengan vegetasi kombinasi antara hutan bakau, hutan pantai dan hutan hujan. Ada juga peninggalan sejarah berupa beberapa reruntuhan, contohnya arca Ganesha. Yang suka diving dan snorkeling, di sekitar pulau ini juga bisa dilakukan. Bagi para surfer profesional, ombak di sekitar pulau Panaitan menjadi tempat bermain yang menyenangkan mereka.
Pulau-pulau di TN Ujung Kulon banyak menawarkan pantai berpasir putih. Lokasi pantai Pulau Peucang. Foto: Harley Sastha
Berikutnya, Pulau Badul. Pemandangan bawah laut di sekitar pulau mungil yang tidak berpenghuni ini akan memuaskan kamu yang menyukai kegiatan bawah laut. Keren, cantik dan menggoda. Trekking ke puncak gunung Honje akan memuaskan hasrat kamu yang suka mendaki.
Desa Taman Jaya yang merupakan 1 dari 19 desa penyangga menjadi salah satu pintu masuk yang biasa dilalui. Sebelum mendaki, sobat dapat berkeliling melihat kehidupan nelayan, mengunjungi ar terjun dan melihat kehidupan liar seperti melihat Owa Jawa.
Kamu dapat melakukan diving, canoing dan snorkling di TN Ujung Kulon. Foto: Harley Sastha
Rasakan sensasi melihat kehidupan satwa liar di padang rumput Cidaon. Dengan didampingi petugas taman nasional, sobat dapat melihat sapi, banteng, kerbau dan burung merak serta satwa lainnya yang biasa berkumpul mencari makanan di padang rumput ini.
ADVERTISEMENT
Masih ada lagi, yaitu pulau Umang dan pulau Oar. Disini birunya laut dengan airnya yang jernih berpadu dengan putihnya pasir pantai akan akan membius kamu pastinya.
2. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
Salah satu keunikan Curug Ciear, TN Gunung Halimun Salak di wilayah Lebak, Banten. Foto: Resort Cisoka Balai TNGHS. www.instagram.com/resortcisoka
Masih di bagian barat pulau Jawa ada Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Inilah salah satu kawasan hutan hujan pegunungan tropis yang tersisa di pulau Jawa. Dengan luas mencapai 113.357 hektar, menjadikannya sebagai taman nasional terluas di pulau Jawa. Berada dalam 2 propinsi dan 3 kabupaten sekaligus: Kab. Bogor dan Kab. Sukabumi, Jawa Barat dan Kab. Lebak, Banten.
Wisata air terjun atau curug di kawasan TNGHS tersebar luas pada tiga kabupaten yang mengelilinginya. Surganya para pecinta atau pemburu wisata air terjun.
ADVERTISEMENT
Karena, sekarang kita sedang mengunjungi TNGHS yang berada di wilayah Banten, kamu akan saya ajak melihat beberapa destinasi petualangan seru dan menarik kawasan yang masuk Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Lebak, propinsi Banten.
Suka trekking, pegunungan dan air terjun? Air terjun Ciear di Gunung Leutik, dapat menjadi destinasi pilihan yang kamu kunjungi di TNGHS, wilayah Lebak. Mempunyai tinggi sekitar 30 meter lebih, air terjun atau Curug Ciear, masuk wilayah Desa Cigobang dan Desa Ciladeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menawarkan suasana alami khas pegunungan.
Salah satu keunikan Curug Ciear, TN Gunung Halimun Salak di wilayah Lebak, Banten. Foto: Resort Cisoka Balai TNGHS. www.instagram.com/resortcisoka
Uniknya, aliran air Curug Ciear yang terlihat jernih mengalir deras langsung merayapi permukaan tebing batu. Jadi, bukan jatuh, terlihat seperti aliran sungai. Tetapi, bedanya ini nyaris tegak lurus berdiri. Menarik banget. Kemudian, sampai bawah aliran air terus berpencar, masih menelusuri tebing. Tebing batu di sekitar air terjun semakin menambah daya terik dan kekhasan wilayah Curug Cihear.
ADVERTISEMENT
Untuk menuju Curug Cihear, bukan perkara mudah, cukup memacu adrenalin kamu. Membutuhkan waktu sekitar dua jam berjalan kaki, selepas Kampung Muhara, Lebak Gedong, melewati ladang dan perkebunan, Sungai Ciberang dan masuk kawasan hutan TNGHS. Sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhi panorama lanskap pegunungan yang hijau.
Nama, Curug Ciear sendiri berasa dari bahasa Sunda, Ci = air dan ear = gemuruh atau bergemuruh. Sesuai namanya, Curug Cihear memang mengeluarkan suara gemuruh.
Ada juga air terjun lain yang sedikit tersembunyi di dalam hutan belantara, Curug Cipolorak namanya. Dinamakan demikian karena airnya berjatuhan atau ‘ngaborolak’ bahasa sundanya dan terkadang menimbulkan bunyi gelolat seperti batu-batu kecil.
Situs Kosala. Foto: Resort Cisoka Balai TNGHS. www.instagram.com/resortcisoka
Berada di Kampung Lebak Picung, Desa Hergamah, Kec. Cibeber, air terjun yang mempunyai tinggi sekitar 70 meter ini, mempunyai kekhasan pada dasarnya sungainya berbentuk undakan.
ADVERTISEMENT
Asyiknya, saat menuju Curug Cipolorak, kamu dapat melihat puluhan leuit atau lumbung padi dengan ukuran yang beragam dan melihat sebagian warganya yang masih mengolah padi secara tradisional, dengan cara menumbuknya menggunakan lumpang.
Mau lebih memacu adrenalin, kamu dapat mengikuti kegiatan arum jeram di Sungai Ciberang. Beberapa operator arung jeram menawarkan program ini.
Ingin mengenal adat budaya dan sejarah. Menjadi kawasan penyangga, zona tradisional dan beririsan langsung dengan TNGHS, beberapa kampung adat masih menjalankan kehidupan dengan menjaga tradisi leluhur. Cukup banyak, dua di antaranya yang berada di wilayah Lebak yaitu Kampung Adat Ciusul dan Masyarakat Adat Kasepuhan Citorek.
Komplek Situs Lebak Kosala dan terlihat di ujung, batu perlor di atas batu pipih.. Foto: Resort Cisoka Balai TNGHS. www.instagram.com/resortcisoka
Ada Kampung Adat Ciusul yang hanya dihuni oleh sekitar 200 kepala keluarga. Berada di sekitar Gunung Luhur, mereka masih memegang kearifan lokal hidup selaras dengan alam. Salah satunya tidak boleh menggarap hutan tua atau lindung. Mereka menyebutnya leuweung kolot. Disana kamu dapat melihat banyak leuit atau lumbung padi.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dapat melihat dan mengikuti kehidupan masyarakan adat Kasepuhan Citorek di Kecamatan Cibeber. Menariknya, kalau kamu berkunjung bertepatan dengan acara adat Serentaun yang telah berlangsung turun menurun ratusan tahun. Ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas panen yang dihasilkan. Berbagai ritual, seni, adat dan budaya ditampilkan dalam perhelatan tersebut.
Peninggalan megalitikum pun kamu dapat jumpai di dalam kawasan TNGHS. Termasuk yang masuk wilayah Lebak. Seperti, Komplek Megalitik Lebak Cibedug, seluas 2 hektar di Kampung Cibedug, Desa Citorek Barat, Kec. Cibeber. Merupakan komplek yang terdiri dari punden berundak, sumuran, sebaran batu tukuh, menhir dan batu kursi. Dari berbagai sumber dan cerita masyarakat, dikatakan, komplek tersebut dulunya merupakan tempat berdoa.
ADVERTISEMENT
Dalam kampung Lebak Sangka, Desa Lebak Gedong, Kec. Lebak Gedong, ada Situs Lebak Kosala. Disini, ada batuan andesit, yang dipercaya oleh masyarakat setempat, susunannya tidak pernah berubah sejak ada beratus tahun lalu. Yang sangat khas, adanya batuan pipih dan batu berbentuk pelor – batu pelor – yang disusun di atas batu pipih. Dipercaya, tempat ini merupakan lokasi pemujaan dan makam kuno. Kolam untuk menyucikan diri dan nisan kuno yang ditemukan, menjadi salah satu buktinya.
Situs Batu Tapak. Foto: Resort Cisoka Balai TNGHS. www.instagram.com/resortcisoka
Masih di sekitar lokasi yang sama, ditemukan juga Situs Batu Tapak. Disebut demikian, karena pada batu tersebut terpahat dua tapak manusia. Dan masih banyak lagi peninggalan-peninggalan megalitikum yang tersebar di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
ADVERTISEMENT
Gimana sobat kumparan? Menarik banget kan. Yuk, tidak mulai cari-cari waktu dan informasi lebih banyak lagi, untuk mengunjungi TN Ujung Kulon dan TN Gunung Halimun Salak yang berada di wilayah Lebak, Banten.
ADVERTISEMENT