Terobosan Baru dalam Kesehatan Reproduksi: Transplantasi Rahim

Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock

Memiliki seorang anak merupakan impian besar bagi pasangan suami istri. Namun, kondisi di mana wanita tidak memiliki rahim (sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser/MRKH), kecelakaan, dan pengangkatan rahim karena komplikasi menyebabkan beberapa wanita tidak dapat hamil.

Ada harapan baru dalam bentuk transplantasi rahim, yaitu prosedur bedah untuk memberikan rahim sehat pada wanita tanpa rahim. Teknologi ini relatif baru dan hingga saat ini sekitar 95 wanita di dunia telah berhasil menjalaninya.

Transplantasi pertama di Arab Saudi (2000) dan kedua di Turki (2011) gagal karena terjadi nekrosis (kematian sel). Pada tahun 2014, Swedia melaporkan kelahiran hidup pertama dari prosedur ini dan kemudian menjadi negara dengan tingkat keberhasilan tertinggi hingga saat ini.

Negara yang berhasil melakukan transplantasi termasuk Swedia, Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Turki, dan Brasil dengan angka keberhasilan mencapai 60 – 80%. Hingga saat ini, 50 kelahiran hidup terjadi di seluruh dunia.

Prosedur transplantasi melibatkan serangkaian profesi dan tahapan dari persiapan, pembiusan, penyayatan kulit perut, pengangkatan rahim dari donor, penyimpanan sementara, lalu ditransplantasikan ke penerima.

Prosedur transplantasi ginjal dan hati adalah prosedur yang biasa dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Saat ini, RSCM memiliki program transplantasi untuk organ rahim. Hal ini membuka pintu bagi ribuan wanita Indonesia yang bermimpi untuk menjadi seorang ibu.

-------------------------------------------------------------------

Tim Transplantasi RSCM

Contact Person: Andi Darma Putra

Address: Jalan Diponegoro No. 71, Jakarta 10430, INDONESIA

Mobile phone: [phone]

E-mail: [email protected]