Sistem Data Klub Manchester United Diretas

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
28 November 2020 23:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Instagram
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir pekan lalu tepatnya pada Jumat (20/11) sore, jelang laga Manchester United melawan West Bromwich Albion , sistem data Manchester United diretas.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata peretasan tak berhenti sampai saat itu juga. Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Manchester United mengabarkan bahwa sistem data mereka masih diretas bahkan kali ini peretas meminta tebusan jutaan pounsterling. Informasi-informasi penting soal klub termasuk catatan finansial klub diancam akan dibocorkan ke publik jika tuntutan mereka tak dipenuhi.
Selain telah membentuk tim khusus untuk menanggulangi serangan ini, manajemen Setan Merah juga sudah meminta bantuan pihak National Cyber Security Centre (Pusat Keamanan Siber Nasional)
"Kami mengetahui insiden yang menimpa klub sepak bola Manchester United dan kami bekerja sama dengan mitra untuk mengatasinya," tulis pernyataan National Cyber Security Centre.
Mengenai siapa oknum peretas sampai saat ini belum diketahui. Manchester United sendiri meskipun merasa khawatir terhadap peretasan ini, namun diakui sampai saat ini belum ada data yang dibocokan ke publik.
ADVERTISEMENT
"Menyusul serangan dunia maya baru-baru ini, tim TI kami dan pakar eksternal mengamankan jaringan dan telah melakukan penyelidikan. Serangan ini cukup mengkhawatirkan, tapi sejauh ini belum ada data yang dibocorkan," tulis pernyataan Manchester United.
"Serangan siber ini belum mengganggu ke pertandingan-pertandingan yang akan digelar di Old Trafford. Klub masih bekerja seperti biasa dan pertandingan nantinya juga akan berlangsung normal," tambahnya.
Kabarnya, peretasan ini bukan kali pertama menimpa klub sepak bola Inggris. Tahun lalu, ada beberapa klub yang juga pernah kena serangan serupa dan sempat diminta tembusan sejumlah 5 juta poundsterling atau setara Rp 94 miliar.