Pimpin Aksi Solidaritas George Floyd, Jaylen Brown dan Enes Kanter Tuai Pujian

Gosip Atlet
olahraga bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua penggawa Boston Celtics, Jaylen Brown dan Enes Kanter, menuai pujian setelah terlibat langsung di aksi protes 'Black Lives Matter'. Keduanya dianggap sebagai panutan dalam usaha publik Amerika Serikat menuntut keadilan atas tewasnya seorang warga kulit hitam, George Floyd.
ADVERTISEMENT
Brown rela menempuh 15 jam perjalanan ke tempat asalnya di negara bagian Georgia. Pada akhir Mei 2020, ia sudah terlihat memimpin aksi damai dengan mengenakan topi Celtics dan memegang megafon.
Sementara Kanter bergabung dengan para demonstran di Gedung Pemerintahan Negara Bagian Massachusetts. Pemain asal Turki ini mengenakan jersi basket dengan nomor 11, sesuai nomor punggungnya di Celtics.
Ketika dikonfirmasi NBC, Kanter berkata mantap, "Perubahan tidak bisa menunggu."
Kedua andalan Celtics ini adalah contoh nyata para figur publik yang menggunakan reputasi dan popularitas mereka dalam memerangi ketidakadilan rasial dengan cara yang damai dan positif.
Hebatnya lagi, keduanya mendapat dukungan penuh dari manajemen Celtics. Dua rekan setim mereka, Marcus Smart dan Vincent Poirier ikut bergabung dengan para demonstran di kota Boston pada 31 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
sumber: Instagram @eneskanter
Pihak Celtics juga mengeluarkan pernyataan resmi, "Kami mendukung para pemain, karyawan, mitra, dan semua penggemar kami dalam berkomitmen untuk memperjuangkan perubahan yang kita butuhkan."
Secara organisasi, Celtics memang disegani bukan hanya untuk prestasi mereka di lapangan. Klub basket kebanggaan negara bagian Massachusetts ini menjadi yang terdepan dalam menyuarakan isu-isu sosial.
Pelatih Celtics, Brad Stevens, pernah menjelaskan prinsip tim mereka pada tahun 2017 lalu. Pada saat itu, para pemainnya dihujani pertanyaan tentang aksi protes figur american football, Colin Kaepernick, ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat dimainkan.
"Kami sepakat untuk menjadi tim yang menggunakan kebersamaan kami dengan cara yang positif," kata Stevens. "Tujuan kami adalah menyampaikan pesan-pesan sosial yang menyuarakan perubahan."
ADVERTISEMENT