Self-Love: Memahami Cela untuk Tumbuh

Gilang Ramadhan
Pengajar - Content dan Copywriter - S1 Bahasa dan Sastra Indonesia - Warga Gang Mangga Garis Lurus
Konten dari Pengguna
22 Desember 2023 15:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gilang Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan self love. Foto: Asier Romero/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penerimaan terhadap kesalahan diri merupakan perjalanan self-love yang mendalam, sebuah pandangan ke dalam diri yang tak terhindarkan untuk tumbuh dari kesalahan. Saat kita menghadapi kesalahan, seringkali refleksi terpancar dari dalam pikiran dan hati, membuka lembaran tentang bagaimana kita merespons, belajar, dan tumbuh dari setiap kegagalan.
ADVERTISEMENT
Kesalahan adalah refleksi alam manusia yang tak lepas dari kesempurnaan. Kita semua melakukannya, dari yang paling kecil hingga yang teramat besar. Namun, reaksi terhadap kesalahan ini yang menjadi pembeda. Adakalanya, membela kesalahan diri bisa dianggap sebagai bentuk pembelaan tanpa memikul tanggung jawab, tetapi sebenarnya, itu adalah langkah awal menuju pertumbuhan pribadi.
Mengapa kita cenderung membela kesalahan diri? Adakalanya, itu adalah cara kita memproteksi diri dari rasa malu, menolak untuk mengakui bahwa kita telah melakukan kesalahan. Namun, jika kita dapat mengubah paradigma tersebut menjadi peluang pembelajaran, kesalahan bisa menjadi jendela self-love yang membuka kesempatan untuk memperbaiki diri.
Pertama-tama, perjalanan membela kesalahan diri dimulai dari pengakuan yang jujur. Menghadapi kenyataan bahwa kita, sebagai manusia, memiliki kecenderungan untuk melakukan kesalahan adalah langkah penting. Tidak ada yang sempurna, dan menerima hal ini dengan rendah hati adalah awal dari proses self-love.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini bukanlah alasan untuk menyerah pada kesalahan itu sendiri. Membela kesalahan juga berarti memikul tanggung jawab sepenuhnya atas tindakan yang kita lakukan. Ini bukanlah mencari alasan atau menyalahkan faktor eksternal, tetapi mengakui bahwa kita bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Ketika kita mengakui kesalahan, itu bukan akhir dari cerita. Lebih dari itu, kita memasuki fase penting dalam perjalanan pertumbuhan pribadi: pembelajaran. Setiap kesalahan bisa menjadi guru yang berharga, memberikan pelajaran yang tak tergantikan. Ini adalah momen untuk merefleksikan motif di balik tindakan, memahami konsekuensi, dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki.
Proses belajar dari kesalahan membutuhkan kedalaman emosi. Ia meminta kita untuk berdiri di depan cermin batin dan melihat diri dengan jujur. Ini membutuhkan keberanian untuk mengakui kelemahan, mengevaluasi ulang prinsip, dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan.
ADVERTISEMENT
Namun, kita tidak bisa memungkiri bahwa terkadang proses ini tidaklah mudah. Terdapat tantangan besar dalam membela kesalahan diri. Bagaimana kita menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi masyarakat terhadap kesalahan yang kita buat juga memainkan peran penting dalam proses ini.
Ada stigma yang melekat pada kesalahan, membuat kita merasa malu atau merasa terhina saat melakukan kesalahan. Tapi, bagaimana jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda? Bagaimana jika kita mengubahnya menjadi pelajaran berharga, bukan pukulan moral yang merusak harga diri?
Menerima kesalahan diri juga mencakup komponen self-compassion. Itu adalah tentang memberikan diri kita ruang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang. Kita adalah manusia yang kompleks, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Memberi diri kita kesempatan untuk merangkul kesalahan sebagai bagian dari perjalanan hidup kita merupakan langkah penting menuju penerimaan diri yang utuh.
ADVERTISEMENT
Bahkan, belajar untuk membela kesalahan diri bisa menjadi salah satu keterampilan terpenting dalam hidup. Itu melibatkan keterampilan interpersonal, keterampilan emosional, dan kemampuan untuk memaafkan diri sendiri. Ini adalah tentang memberikan diri kita izin untuk tidak sempurna, sambil tetap berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Dalam perjalanan hidup ini, kita semua melangkah dengan beragam cerita dan kesalahan yang kita buat. Namun, cara kita menjawab kesalahan itu sendiri adalah yang membentuk jalan kita ke depan. Membela kesalahan diri bukanlah tentang menjustifikasi tindakan yang salah, melainkan sebuah langkah menuju kearifan, penerimaan, dan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.