Body Shaming, Merupakan Bully?

Ghita Devina
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (Pelajar)
Konten dari Pengguna
4 Juli 2023 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghita Devina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar sumber dari: istock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar sumber dari: istock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Body shaming adalah perilaku yang meremehkan atau mengkritik penampilan fisik seseorang, terutama yang berkaitan dengan bentuk tubuh, berat badan, tinggi badan, atau ciri fisik lainnya. Misalnya, fungsi ini menunjukkan bahwa struktur tubuh seseorang terlalu kurus, terlalu pendek, terlalu gemuk, atau terlalu tinggi. Padahal, body shaming secara verbal itu seperti bullying atau ejekan. Tindakan ini tidak hanya membuat orang tersebut merasa kurang percaya diri, tetapi juga dapat membuat korban merasa malu dan menarik diri karena bentuk fisik mereka.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja dampak bahaya dari body shaming?
ilustrasi ketika individu mendapatkan bully (body shaming) sumber: istock
Ada efek psikologis yang didapatkan, yaitu body shaming dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis mereka yang terkena dampaknya. Hal ini dapat menyebabkan harga diri rendah, depresi, kecemasan, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Hal ini juga sebagai alasan mengapa orang tidak percaya diri lagi terhadap diri sendiri. Berbanding terbalik terhadap pelaku body shaming yang tidak merasakan dampak tersebut. Pelaku justru hidup tanpa rasa bersalah.
Body shaming dapat memicu masalah dengan pola makan yang tidak sehat, seperti anoreksia, bulimia, atau gangguan makan lainnya. Individu yang mengalami target body shaming mungkin mengalami tekanan untuk mencapai citra tubuh yang "ideal" yang ditetapkan oleh standar yang tidak realistis. Individu akan mencoba berbagai hal untuk menurunkan berat badannya secara cepat, tetapi justru menggunakan cara yang salah seperti bisa tidak makan seharian atau berhari-hari, hal itu justru menyebabkan individu menyakiti dirinya sendiri.
ilustrasi komentar negatif kepada individu sumber: istock
Komentar negatif terkait penampilan fisik dapat merusak kepercayaan diri seseorang. Individu yang sering mengalami body shaming mungkin merasa tidak aman tentang penampilan mereka sendiri dan berjuang untuk menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Individu akan terus merasa tidak percaya diri mengenai penampilannya akibat dari komentar negatif tersebut. Ketika individu merasa lelah dengan hal itu, individu akan berupaya untuk mencintai diri sendiri. maka dari itu sangat diharapkan untuk tidak memberikan komentar negatif kepada setiap individu. Berpendapat boleh sewajarnya saja, mengkritik hingga membuat individu merasa sakit hati? Tentu tidak boleh.
ADVERTISEMENT
Body shaming dapat mempengaruhi hubungan sosial individu. Seseorang yang merasa tidak nyaman dengan penampilan fisiknya mungkin cenderung mengisolasi diri, merasa malu untuk berinteraksi dengan orang lain, atau mengalami masalah dalam hubungan interpersonal. Karena faktor tidak percaya diri tersebut yang menyebabkan individu ingin mengasingkan diri mereka.
Pengaruh negatif pada kesehatan, body shaming dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Stigma terkait berat badan atau penampilan fisik dapat menghambat individu untuk mengadopsi gaya hidup sehat, seperti olahraga dan pola makan yang seimbang. Hal ini dapat berkontribusi pada risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
ilustrasi gambar sumber dari: istock
Body shaming dapat memperkuat persepsi yang tidak realistis tentang standar kecantikan yang sering kali tidak mencerminkan keragaman tubuh manusia. Hal ini dapat menyebabkan individu merasa tidak puas dengan penampilan mereka sendiri dan mengembangkan citra tubuh yang negatif.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi body shaming, penting untuk mempromosikan penghargaan terhadap keragaman tubuh dan mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif terhadap kecantikan dan penampilan. Kita perlu membangun budaya yang mendorong penerimaan diri dan menghargai orang lain tanpa menghakimi penampilan fisik mereka. Edukasi, kesadaran, dan penghormatan penghormatan terhadap perbedaan tubuh adalah kunci untuk mengatasi bahaya body shaming dan mempromosikan citra tubuh yang positif.