Cara Sederhana Mengatur Ulang Finansial Kita Saat Pandemi

Cara sederhana mengatur ulang finansial kita

Ketika pandemi meminta kita untuk lebih banyak di rumah saja, ada banyak konsekuensi yang muncul. Salah satunya yang cukup krusial adalah urusan finansial alias keuangan. Ada banyak yang terdampak buruk karenanya, namun ternyata keadaan ini justeru membuat banyak orang kemudian menjadi melek pada finansial. Setelah 6 bulan dijalani, bagaimana cara kita mereset finansial kita?

Dalam keadaan ketir-ketir seperti sekarang ini, jika buka media sosial dan muncul konten tentang mengelola keuangan itu saya agak takut. Karena suka diselingi dengan efek-efek buruk berupa resesi. Memang tidak dipungkiri, keadaan ekonomi di seantero dunia sedang tidak baik dan akan berakibat resesi.

Untuk menjaga ekonomi terus berjalan, kita sebagai individu memang perlu turut serta menjaga perekonomian agar tetap optimal. Tentu ada banyak cara untuk menjaga isi dompet tetap utuh. Saat ini, bagaimana kamu menggunakan uang itu lebih penting daripada bagaimana kamu menjadi kaya. Karena, mau seberapapun uangmu, jika sembrono menggunakan tentu tetap akan membuat isi dompetmu menipis. Kan?

Kenapa perlu mengatur ulang finansial kita?

Lebih banyak rutinitas di rumah

Meski pandemi masih semakin meninggi kurvanya, pemerintah memutuskan untuk menyalakan kembali rutinitas dengan protokol alias new normal. Salah satu alasannya adalah perekonomian. Opsi PSBB tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu lama karena berdampak besar pada perputaran keuangan. Namun perlu diingat, jika bukan karena kepentingan yang mendesak, lebih baik di rumah saja.

Dengan di rumah saja, keinginan untuk membuat betah di rumah pun banyak dilakukan. Kamu sudah beli apa saja nih biar betah di rumah. Semoga nggak membuat flowcash menurun ya.

Prioritas yang berbeda

Keadaan saat ini menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama. Bisa jadi kita sudah menyusun berbagai rencana traveling dan beli barang-barang yang lumayan menguras budget, tapi keadaan tidak mendukung untuk hal itu.

Kesehatan menjadi investasi yang tak terhingga. Rencana traveling itu bisa kita lakukan nanti jika pandemi sudah usai, tentu jika keadaan kita sehat wal afiat.

Berubahnya pola hidup

Karena lebih baik di rumah aja, kita jadi aware sama kesehatan kita, banyak yang perlu diubah ternyata. Yang tadinya malas berjemur karena malas kepanasan, sekarang kita harus terbiasa dengan berjemur di pagi. Yang tadinya makan sembarang, sekarang lebih memenej pola makan dan pola pikir. Perubahan tersebut sedikit banyak pasti mempengaruhi perubahan pengeluaran kan?

Cara-cara sederhana untuk mengatur ulang finansial saat Pandemi

Berpikir lebih sederhana

Ketika kita diminta di rumah saja saat awal pandemi datang, kita kemudian berpikir bahwa yang bakal sering dipakai hanya pakaian tidur, daster, dan kaos. Sementara sepatu, baju resmi, dan berbagai perhiasan nganggur. Pola pikir menjadi lebih sederhana, dan itu baik.

Berada dalam keadaan ini membuat kita lebih berpikir sederhana sekaligus berpikir lebih dalam untuk mengambil keputusan terutama dalam hal keuangan. Tanpa hal-hal glamour kita tetap bisa hidup, tanpa sehat, kita hidup nggak bisa ngapa-ngapain.

Gunakan skala prioritas dalam penggunaan energi

Tidak dipungkiri bahwa berpindahnya segala kegiatan ke rumah membuat kebutuhan listrik semakin meningkat. Namun, apa iya kita sudah menggunakannya dengan skala prioritas ? Pakai internet untuk kelas biasanya hanya sekitar 3-4 jam, zoom meeting pun sekitar segitu. Namun main media sosial sepertinya lebih lama dari situ.

Untuk lebih menghematnya, gunakan internet dan listrik lebih bijak yuk. Atur timer untuk penggunaan media sosial, matikan lampu jika tidak digunakan, nikmati udara luar daripada pakai AC/kipas anginan terus, dan lain sebagainya.

Makanan yang sehat itu murah, Ayo masak

Tidak dipungkiri, pola makan yang tidak sehat juga menunjang badan untuk lebih gampang sakit. Makan cepat saji memang enak, tapi efek pada kesehatan nggak begitu baik lho. Sudah jelas-jelas makanan sayur dan lauk pauk yang dimasak sendiri itu jelas lebih murah dibandingkan dengan makan di luar terus. Ayolah, masak. Masak bisa jadi investasi lho. Selain investasi sehat juga investasi masa depan tentunya.

Merubah gaya hidup

Nyambung ke cara pertama dan ketiga ya. Dengan berpikir sederhana maka gaya hidup pun seharusnya berangsur-angsur berubah. Gaya hidup glamour maupun traveling tentu membutuhkan biaya banyak. Nyicil sana-sini jika nggak penting-penting malah membuat tagihan membengkak, beli makan sering-sering juga nggak baik buat kantong dan tubuh kita. Kan mendingan uangnya dipakai untuk dana darurat ataupun investasi. Jelas, hal tersebut pengaruhnya sangat besar terhadap penggunaan anggaran kita.

Berani Menunda

Nggak semua harus diiyakan atau malah disegerakan, toh. Bukan berarti kita harus merespon cepat untuk segala hal. Beri kesempatan pada diri untuk mencerna keadaan, mempertimbangkan penting tidaknya, dan belajar untuk melatih critical thinking kita.

Daripada menyesal kemudian, lebih baik tunda dan pikirkan matang-matang.

Perbanyak investasi money and skill

Iya kita perlu investasi sebanyak-banyaknya. Semua ahli keuangan menyarankan hal demikian. Tapi, investasi tidak hanya berupa materi ya, investasi dengan cara meningkatkan kemampuan juga penting.

Berbagi

Nah, meskipun kita diharuskan untuk terus berinvestasi dan menghemat, bukan berarti jiwa sosial kita hilang begitu saja. Agar perputaran roda ekonomi membaik, kita perlu mendukungnya dengan membantu membeli produk lokal, memberi rejeki kepada mereka yang membutuhkan, dan berbagi kepada orang-orang tersayang kita. Berbagi juga tak hanya sekadar materi kok, saling mengingatkan untuk melakukan protokol kesehatan, ataupun membagi informasi valid dan manfaat juga berguna kok.

Sekian beberapa cara sederhana untuk mengatur ulang finansial kita. Semoga manfaat.