5 Tradisi Paling Sadis Terhadap Perempuan dari Berbagai Negara

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
13 November 2021 6:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suku Mursi. Foto: Pixabay/PeterW1950
zoom-in-whitePerbesar
Suku Mursi. Foto: Pixabay/PeterW1950
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap negara memiliki adat istiadat atau tradisi yang diyakini secara turun-temurun. Tradisi tersebut memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari yang unik, hingga tradisi yang cenderung sadis.
ADVERTISEMENT
Seperti tradisi yang terdapat di lima negara ini, misalnya. Perempuan di negara tersebut harus melakukan tradisi yang menyiksa fisik dan mental mereka agar dianggap cantik oleh masyarakat setempat.

Memakai Cakram di Bibir - Ethiopia

Suku Mursi. Foto: Pixabay/PeterW1950
Agar dianggap cantik, perempuan dari Suku Mursi dan Surma di Ethiopia harus memakai cakram besar di bibir mereka. Cakram yang terbuat dari kayu atau tanah liat tersebut dipasang saat mereka memasuki masa pubertas. Dua sampai empat gigi bagian bawah akan dicabut agar cakram tersebut dapat dimasukkan.
Seiring bertambahnya usia, cakram tersebut akan diganti dengan ukuran yang lebih besar. Semakin besar cakramnya, emas kawin yang akan diterima juga semakin mahal.

Memukul Payudara dengan Besi Panas - Kamerun

Ilustrasi anak perempuan Afrika. Foto: Pixabay/kcelsner
Di Kamerun dan beberapa negara di Afrika, pertumbuhan payudara pada anak perempuan merupakan hal yang memalukan. Pasalnya, payudara dianggap dapat memancing terjadinya pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Itulah sebabnya para ibu di negara tersebut melakukan tradisi memukul dada anaknya dengan besi panas atau batu untuk mencegah pertumbuhan payudaranya.
Tradisi ekstrem ini sering kali menimbulkan masalah fisik dan psikologis bagi anak perempuan. Bahkan, mereka terancam tidak bisa menyusui anaknya kelak karena payudaranya cacat.

Penggemukan Paksa - Mauritania, Afrika Utara

Ilustrasi perempuan Mauritania. Foto: Stock Photos
Masih dari Afrika, tepatnya Mauritania, terdapat tradisi penggemukan paksa untuk anak perempuan. Tradisi tersebut bernama Leblouh.
Di negara tersebut, perempuan obesitas dianggap lebih menarik dibanding perempuan kurus atau langsing. Itulah sebabnya sejak kecil mereka dipaksa mengkonsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan untuk menaikkan berat badan. Hal ini dilakukan agar mereka cepat mendapat jodoh.

Mengasingkan Perempuan yang Menstruasi - Nepal

Ilustrasi perempuan Nepal. Foto: Pixabay
Di Nepal, terdapat tradisi bernama Chauppadi. Dalam tradisi tersebut, perempuan yang menstruasi atau baru saja melahirkan akan diasingkan. Mereka dilarang masuk rumah dan menyentuh apapun di rumahnya sendiri. Mereka pun dipaksa tinggal di kandang ternak atau gudang yang kotor.
ADVERTISEMENT
Tradisi Chauppadi dilakukan karena perempuan yang menstruasi atau baru saja melahirkan dianggap kotor. Saking kejamnya tradisi ini, sebuah media asing pernah melaporkan kematian ibu dan anak akibat tradisi tersebut.

Memotong Jari saat Berduka - Dani, Papua

Ilustrasi Papua. Foto: Pixabay/Samathey
Di Indonesia, tepatnya di Papua. ada juga satu tradisi yang cukup sadis bagi perempuan. Tradisi dari Suku Dani tersebut bernama Iki Palek. Dalam tradisi tersebut, perempuan harus memotong jarinya saat orang yang dicintainya meninggal dunia. Hal ini sebagai bukti kesetiaan dan duka cita atas kehilangan tersebut.
Saat ini, tradisi tersebut sudah dilarang. Namun, kamu masih bisa menemukan jejak tradisi kejam tersebut pada wanita tua Suku Dani.
Itu tadi lima tradisi paling sadis terhadap perempuan di berbagai negara. Kejam banget, ya! (mit)
ADVERTISEMENT