Literasi Digital sebagai Pendorong UMKM Naik Kelas

I Gede Alfian Septamiarsa
Pranata Humas Ahli Muda - Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim
Konten dari Pengguna
20 April 2022 9:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Khofifah saat meresmikan Kampus UMKM Shopee (foto : Humas Pemprov Jatim)
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh di Indonesia, tetapi juga dunia.Pemerintah terus berkomitmen memperkuat untuk segera pulih dari imbas pandemi Covid-19.
Sektor UMKM disebut tidak hanya bertahan pada masa pandemi ini, namun juga naik kelas mengikuti perkembangan zaman. Di Jawa Timur sendiri misalnya, Hingga saat ini terdata sebanyak 9,7 juta UMKM. UMKM menjadi tulang punggung (backbone) perekonomian. Bahkan mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur sebesar 57,81%.
Angka tersebut termasuk kemampuan penyerapan tenaga kerja UMKM. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, UMKM mampu menyerap 97% tenaga kerja se-Jawa Timur.
Untuk semakin meningkatkan kualitas  atau membuat UMKM naik kelas, beberapa hal perlu dilakukan. Diantaranya yaitu digitalisasi UMKM dan literasi digital UMKM. Kedua hal itu menjadi upaya dalam mendukung peningkatan kualitas sekaligus perluasan jejaring pasar UMKM.
ADVERTISEMENT
Beberapa pelaku UMKM masih banyak kesulitan memperoleh akses pemasaran, memproduksi produk sesuai dengan mood mereka, membuat kemasan yang belum masuk standar pasar internasional. Tak hanya itu banyak ditemukan produk unik dan memiliki value, namun belum percaya diri untuk memiliki brand sendiri  atas produknya.
Berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penyebaran informasi melalui literasi digital bagi pelaku UMKM. Inisiasi melalui communal branding juga bisa menjadi salah satu solusi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak pernah berhenti berinovasi dan terus menjalin kerjasama dengan lintas sektor untuk memajukan dan meningkatkan kualitas UMKM Jatim. 
ADVERTISEMENT
Setelah me-launching Grab OPOP Mart di Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Kampus UMKM Shopee Malang di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Selasa (12/4/2022). 
Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Shopee Indonesia ini dilakukan untuk memfasilitasi pelatihan dan pendampingan para pelaku UMKM di Jawa Timur. Kampus ini berperan sebagai fasilitator pelatihan yang memiliki peran signifikan pada upaya digitalisasi UMKM dengan harapan UMKM Jatim naik kelas.
Untuk diketahui, saat ini total ada 8 Kampus UMKM Shopee sudah hadir dan berjalan. Khusus di Kota Malang, Kampus Shopee bersama UPT Pelatihan Dinkop Jatim telah memfasilitasi 200 pelaku usaha sekitar yang belum memiliki NIB. Selain itu, Kampus UMKM Shopee menyediakan fasilitas edukasi kelas-kelas baik offline maupun online bagi pelaku UMKM lokal. Serta memberikan fasilitas pendamping bisnis dari Tim Customer Service Shopee, Trainer Shopee bahkan hingga Tim Ekspor Shopee. Tak lupa, Shopee juga menjanjikan perluasan koneksi dengan hadirnya kampus ini. Menariknya, seluruh fasilitas yang disediakan ini tidak dipungut biaya (gratis). 
ADVERTISEMENT
Pelaku UMKM yang tertarik bergabung dengan program ini hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang bisa didapatkan secara online maupun offline dengan datang langsung ke lokasi Kampus UMKM Shopee. Namun, perlu diperhatikan adalah jika mendaftar pastikan telah memiliki akun penjual shopee yang telah aktif.
Hadirnya Kampus UMKM di Kota Malang diharapkan one stop service bagi UMKM lokal untuk memulai digitalisasi usaha serta mengembangkan usaha ke pasar ekspor, melalui serangkai pelatihan, pendampingan dan berbagai fasilitas penunjang yang disediakan.
Disini mereka akan langsung bisa praktik, mulai dari pengelolaan gudang dari online maupun offline serta mempelajari cara foto produk dan promosi yang dihadirkan.
Dengan mudah dan murahnya fasilitas yang disediakan, kolaborasi secara kontinyu dapat menjadikan UMKM naik kelas dalam segala hal. Pelaku UMKM Lokal Jawa Timur pun semakin optimis menghadapi permasalahan dalam menjalankan usaha. UMKM Naik Kelas, ekonomi Jawa Timur optimis bangkit dan tumbuh pesat.
ADVERTISEMENT
Penunjang lainnya dalam menggerakan UMKM untuk naik kelas yaitu adanya Rumah Kurasi yang didirikan oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur. Dimana, Rumah Kurasi ini dapat menjadi media untuk kurasi produk UMKM sebelum dikirim ke luar negeri. Artinya dalam hal ini bisa membantu agar produk UMKM yang hendak dikirim ke luar negeri agar produknya bisa terstandar dengan baik dari sisi kualitas serta daya saingnya.
Berdasarkan data yang dimuat pada laman birohumas.jatimprov.go.id, hingga saat ini, total telah ada sebanyak 318 produk  UMKM yang berhasil dikurasi oleh Rumah Kurasi. Detailnya yaitu sebanyak 17 UKM dikurasi dengan sasaran tembus ke Pasar Ekspor, kemudian 42 UKM ke Pasar modern dan 259 UKM ke Pasar Tradisional.
ADVERTISEMENT
Di Rumah Kurasi tersebut  juga memiliki format pendampingan. Dimana pendampingan dilakukan oleh 12 Asesor Berkompeten, 25 Instruktur Kurator dan 58 Kurator Rumah Kurasi. 
Dari seluruh ikhtiar yang telah dilakukan beberapa hal yang menjadi tantangan UMKM bisa terbantu dan dinaikkan kelasnya.
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa
Jabatan : Pranata Humas Ahli Muda / Kasubag Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Jatim