Politik dan Sepak Bola: Hilangnya Keharmonisan Olahraga Akibat Perang

Gamal Bayu Hehanussa
Mahasiswa Alumni UIN Alauddin Makassar Jurusan Biologi Sains yang Berminat Pada Bidang Lingkungan
Konten dari Pengguna
12 Maret 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gamal Bayu Hehanussa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Ilustrasi: geralt@pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Ilustrasi: [email protected]
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari terakhir kita telah mendengarkan berita tentang konflik yang tengah berlangsung di Ukraina. Sebuah invasi di lancarkan oleh negara Rusia terhadap negara Ukraina. Hal ini tidak terlepas dari situasi politik yang kian memanas antara pihak Rusia dan pihak Ukraina.
ADVERTISEMENT
Hal ini didasari karena keinginan Ukraina untuk bergabung ke dalam organisasi NATO. yaitu sebuah organisasi yang didirikan oleh negara Uni Eropa pasca perang dunia berakhir. Rusia menganggap bahwa keputusan Ukraina itu dapat menyebabkan ancaman bagi Rusia karena mengingat bahwa Ukraina berbatasan langsung dengan Rusia. Ancaman itulah yang membuat Rusia melakukan invasi ke Ukraina dan menekan agar Ukraina tidak mengambil keputusan yang salah dengan bergabung ke NATO.
Situasi politik yang semakin memanas ini membuat negara-negara eropa sepakat untuk menjatuhkan hukuman kepada Rusia. Situasi politik ini juga berimbas sampai kepada hal-hal yang tidak boleh tersentuh oleh perpolitikan dunia, salah satunya adalah olahraga sepak bola.
Asosiasi sepak bola dunia (FIFA) menjatuhkan hukuman kepada rusia berupa pelarangan untuk tampil di piala dunia 2022 di Qatar dan tim-tim besar asal Rusia dilarang ikut serta dalam turnamen akbar sepak bola eropa. Hal yang paling disoroti adalah Roman Abrahamovic pengusaha asal Rusia yang dipaksa untuk menjual status kepemilikan klubnya karena terkena sanksi akibat dari panasnya politik antara Rusia dan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Chelsea F.C merupakan klub besar dengan prestasi yang gemilang di bawah kepemilikan Roman Abrahamovic, Chelsea F.C sudah dua kali menjadi juara di turnamen terbesar se-benua eropa itu. Sepak bola yang katanya adalah olahraga yang terbebas dari politik dunia, mengharuskan Abrahamovic untuk melepas klub kesayangannya itu sebagai sanksi atas invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Melihat dari sudut pandang olahraga, ini jelas memberikan tanda tanya besar kepada masyarakat karena konflik yang berlangsung di Ukraina tidak ada sangkut paut dengan dinamika yang ada di sepak bola.
Kita semua pasti berharap bahwa konflik yang tengah berlangsung di Ukraina segera berakhir dan negara yang bermasalah segera mengambil langkah diplomasi. Ketidakikutsertaan Rusia dan tim-tim asal Rusia dalam turnamen sepak bola eropa justru menghilangkan harmonisasi dan perdamaian yang telah lama dirawat oleh FIFA. Karena seperti yang kita ketahui bahwa sepak bola adalah olahraga yang paling banyak diminati oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai para lansia.
ADVERTISEMENT
Sepak bola sampai hari ini banyak memberikan pelajaran bagi penikmat olahraganya. mulai dari sikap respect terhadap lawan di dalam dan juga di luar lapangan, sepak bola juga selalu menghadirkan drama dalam setiap pertandingannya yang tentunya akan selalu ditunggu oleh para fans.
Kita masih terus menunggu seraya berharap agar sepak bola tidak dilibatkan dalam proses politik dunia. karena sepak bola dan politik adalah dua hal yang berbeda. yang jika dicampur kedua zat tersebut tidak akan bisa menyatu.